one

10.8K 604 20
                                    

"JASMINE PULANGGG" suara jasmine memenuhi seluruh mansion.

Jayden hanya menggeleng maklum melihat tingkah kembarannya yang hiperaktif. Berbanding balik dengannya yang berkepribadian tenang.

"mandi dulu ya sayang habis itu baru makan oke" sang mama muncul dari arah dapur.

Jasmine berlari ke mamanya dan memeluk erat "maaa masak tadi bang jay mukul temen adek lagi" sang mama langusng menatap jayden.

Jayden menghela napasnya "dia yang nyari perkara dulu" lalu dia mencium pipi mamanya kilat dan langsung pergi ke kamarnya.

Mamanya menggeleng maklum "jayden nggk pernah mukul orang tanpa alasan sayangg" jasmine merengut mendengar ucapan mamanya.

"mending kamu sekarang mandi, papa habis ini pulang" jasmine mengangguk lalu berlari ke kamarnya.

Sekitar setengah jam mereka semua berkumpul di meja makan. Semuanya makan dengan tenang. Di keluarga sam memang kalau makan tidak boleh mengeluarkan suara.

Mereka meletakkan piring masing-masing di wastafel tempat cucian tujuannya agar tidak merepotkan maid yang ada disana.

"jangan pada ke atas dulu papa mau bicara" ucap sam, sam merengkuh pinggang sean erat saat mereka sudah duduk di sofa ruang tengah.

Jean mencibir bisa-bisanya orang tuanya itu bermesraan disini "dasar nggak tau tempat"gerutu jean

Reyhan yang mendengar pun sontak tertawa "lo kayak nggk tau mereka aja"

Jayden mendengus malas karena dia melihat sam dan sean yang sedang bercanda di selingi oleh ciuman-ciuman "pah mau ngomong apa? Kalau nggk ada aku mau ke atas"

"iyaa eneg tau tiap hari liat begini"jean menyahuti. Sam terkekeh lalu dia menatap anak-anaknya itu dengan serius.

"pertama papa mau tanya kuliah sama sekolah kalian gimana?"

"aku sih kayak biasanya membosankan"ucap reyhan malas. Sam terkekeh reyhan ternyata sama seperti dirinya dulu.

"kalau aku minggu depan ada pentas gitu pa. Aku kebagian dance hehe boleh kan pa" sena berbinar saat reyna mengatakan dance

"wahhh anak mama mau ngedance?" reyna mengangguk

"itu juga kalau papa ngizinin" sam hanya menatap Reyna

"bo--" "nggakk reyna nggak boleh dance-dance apalah itu" belum selesai sam bicara reyhan sudah menyerobot.

"reyhan"panggil sam dengan suara dalam

Reyhan menunduk. Salah dia salah sudah memotong ucapan papanya, reyna juga ikut menunduk "maaf pa"ucap reyhan pelan.

Sean mengelus lengan sam, mencoba menenangkan sam agar tidak emosi "kenapa reyna nggk boleh ikut dance kan itu kemauan reyna sendiri?"tanya sean pada reyhan.

"rey nggk mau badan reyna jadi bahan tontonan, apalagi banyak cowok yang ngincer reyna"jelas reyhan.

Sam menganggukkan kepalanya "selain dance ada apa aja na?"

"ada nyanyi sama drama" jawab reyna pelan

"kamu ikut nyanyi aja ya, bener kata kakakmu tadi papa nggk mau badan kamu jadi tontonan kayak gitu" reyna menunduk.

Sean mengehela napasnya dia berdiri dan duduk di sebelah reyna. Sean mengelus surai reyna lembut "sayangg maksud papa sama kakakmu itu baik, mau kan nuruti permintaan mereka?"

Reyna mengangguk patuh sedikit kecewa sebenarnya tapi apa daya perkataan kakak dan papanya itu memang benar adanya.

"jean kamu gimana? Habis ini mau ujian kan?"

mafia but sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang