three

4.2K 366 14
                                    

BUGH!

BUGH!

SPLAS!

Bunyi cambukan serta pukulan saling beradu, sean memandang kedua putranya iba. Sam dengan mata setajam elang sedang memberi hukuman pada kedua putranya yang teledor menjaga berlian keluarga mereka alias si bungsu.

Mereka berdua bungkam karena mereka tau kalau mereka salah. Mulut mereka tidak mengeluarkan rintihan karena sudah biasa menerima hukuman dari ayah mereka.

DUGH!

BUGH!

"kenapa bisa adik kalian tulang lengannya retak. Papa ulangi TULANG LENGAN JASMINE RETAK" sam berteriak marah.

"maaf"ucap jean pelan, tubuhnya seakan mati rasa saat mendengar kalimat yang dilontarkan ayah mereka.

"sam.. mereka udah ngaku salah, udah ya"sean bergerak maju menarik lengan sam lembut.

Sam menghela napasnya lalu menatap jayden dan jean bergantian "papa harap kejadian ini tidak terulang kembali"ucap sam tegas. Jayden mendongak menatap papanya.

"jay mau lihat jasmine boleh pa?"pinta jayden

Sam mengangguk "besok saja, pulihkan dulu luka kalian" jayden menggeleng tegas.

"luka jayden nggak seberapa sama luka yang dialami jasmine,jeyden mohon boleh ya pa"mata jayden beralih ke arah mamanya mencoba meminta pertolongan.

"sayangg papa kamu benar nak, kamu istirahat dulu ya besok baru ke rumah sakit" jayden mengangguk pasrah saat mendengar mamanya.

"huhu jean laper maa"rengek jean dia berjalan ke arah mamanya dan memeluk erat. Sean terkekeh, jayden memutar matanya malas dia kembali memakai kaos yang tergeletak di atas sofa.

"makan yuk, mama tau kalian berdua laper" sean menggandeng jayden dan jean mengabaikan sam yang tertinggal di belakang. Sam tersenyum tipis.

Mereka keluar dari ruangan yang memang khusu untuk menghukum anaknya yang letaknya di bawah tanah mansion.

Disana ada beberapa ruangan untuk menyiksa orang yang tergantung berbuat salah sebesar apa atau bisa dibilang per level.

Reyna dan reyhan sedang di rs untuk menemani jasmine. Reyhan berusaha menenangkan jasmine yang sedari tadi merengek ingin bertemu dengan kembarannya.

"besok mereka kesini sabar napa dek"ucap reyhan yang sekarang sedang duduk disofa dan mencomoti buah yang sudah dikupas oleh reyna.

"adek mau sekarang bangg, pasti papa buat yang macem-macem sama mereka,jasmine khawatir" reyna menggeleng pelan.

"sayangg sabar ya besok pasti mereka kesini"reyna mengelus sayang surai adiknya.

"itu udah tanggung jawab mereka yang udah lalai jagain lo"ucap reyhan

"ohh ya bilang siapa yang udah bikin lo begini" oke suasana ruangan jasmine menjadi tegang dengan nada reyhan yang terdengar mengerikan.

Jasmine menunduk kemudian menggeleng pelan "dekk jujur sama kakak ya"pinta reyna lembut, tapi jasmine tetap menggeleng.

"dek lo mau jujur atau kita cari sendiri dan abang yakin kalau mereka pasti mati ditangan papa"

Pikiran jasmine berkecamuk dia takut untuk bicara tapi kalau tidak nyawa kakak kelas itu akan dalam bahaya. Benar kata reyhan papanya pasti dengan cepat menemukan pembully itu.

"kalau adek bilang janji ya mereka bakal baik-baik aja?"jasmine mengangkat kelingking nya, reyhan berdecak malas.

Dia berdiri lalu menautkan jari besarnya pada kelingking jasmine "udah tuh, cepet cerita"titah reyhan

mafia but sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang