MISTLETOE-6

183 25 8
                                    

Waduhh... udah kuanggurin berapa bulan yak🤣

MAAF BANGET LUPA MAU UP NIH BOOK SATU ASKSKSKSK

anyways, HAPPY READING ~~~~❤

.
.
.

"Bisa kau datang kerumahku sekarang ?"

.
.
.
.
.

🍃

.
.
.
.
.

"Apa yang terjadi di sini ?"

Satu hal yang Raphael tangkap kala kakinya menginjak lantai rumah Mammon  adalah---kesunyian.

Yup. Kesunyian yang kentara. Ditambah dengan fakta bahwa, tak ada satupun lampu rumah yang menyala dan puluhan buku juga kertas berserakan di lantai. Memberi kesan bak rumah hantu yang sudah lama ditinggal pergi pemiliknya. Suara hujan malam itu memperburuk segalanya.

Namun, bukannya mengurungkan niat dan segera pergi. Raphael justru semakin penasaran. Tanda tanya besar muncul dalam kepalanya, seakan menambah pikiran buruk yang semejak tadi bersarang disana.

"Mammon ? Kau dimana ?"

Tak ada jawaban---Raphael melangkah menuju ruang tengah. Mata biru jernih mengerling, mencoba mencari sosok berambut pirang yang entah berada dimana.

"Mammon ! Aku disini ! Kau dimana !?"

Sekali lagi, tak ada jawaban yang terdengar---makin membuatnya khawatir. Dia berlari ke seluruh penjuru rumah tersebut. Membuka satu persatu pintu disana---tak perduli lagi dengan lembaran-lembaran kertas yang memenuhi lantai atau, fakta malam semakin larut dan hujan makin lebat. Mempersulit pencariannya.

Hanya satu tujuannya sekarang---menemukan keberadaan pria dengan surai pirang itu, sebelum hal yang buruk terjadi padanya.

Dengan nafas terengah, Raphael menatap pintu di hadapannya---pintu terakhir, sekaligus harapan terakhir baginya untuk menemukan Mammon di sana.

Raphael meraih kenop pintu, dan segera membukanya. Alangkah terkejutnya dirinya saat mendapati sosok yang tengah dicarinya berdiri tepat di depannya. Dengan penampilan begitu kacau. Matanya terlihat begitu kosong, tak ada cahaya sedikitpun disana. Menatapnya datar, dengan mulut sedikit terbuka.

"Ah, Raphael---kau...akhirnya datang."

Belum sempat melontarkan pertanyaan. Pria pirang itu kembali mengejutkannya---menerjangnya dengan pelukan erat yang membuat tubuhnya limbung seketika---hingga terduduk di lantai.

"Mammon ?"

Raphael mencoba memanggil. Namun, tak dihiraukan oleh sang empu.

Mammon masih tetap memeluknya. Begitu erat, hingga rasanya jika, ia melonggarkan pelukannya maka, Raphael akan pergi. Meninggalkannya sendirian disana.

"Tolong...biarkan aku seperti ini...sebentar saja---Aku mohon..." pintanya dengan suara serak.

Raphael diam sejenak. Dia paham, memang ada hal buruk yang baru saja menimpa laki-laki itu.

Walau sempat terkejut, Raphael memilih membalas pelukan itu---Menenangkan Mammon yang bahunya sedari tadi bergetar entah karena apa.

Raphael meraih tubuh Mammon. Mendekapnya lebih erat---lebih dekat kedirinya dan, dengan lembut mengelus pucuk kepalanya. Menyalurkan ketenangan melalui sentuhan kecil itu.

MISTLETOE [Aegis Orta Fanfic] Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang