perpisahan ( bagian 9 )

25 4 8
                                    

Hari ini dimana hari yang tidak mau arra jalani Tapi bagaimana lagi sudah takdir yang mengharuskan dia berpisah dengan sahabatnya yaitu mentari 

Arra terbangun dari tidurnya dan jam menunjukkan pukul 7.30 arra telat terbangun ia segera bergegas mandi dan bersiap siap

Setelah semua selesai arra membereskan kasur lalu membuka gorden mematikan lampu membawa tas dan sepatu lalu berlari ke bawah

Arra belum sarapan sama sekali ketika dia di bawah dia langsung meminta izin kepada papa gizan dan mama jezzy dengan cepat tanpa ada rasa takut

"Pa ma arra berangkat ya,mau anterin mentari landing nih"
"Aku pergi ya telat"

Arra dengan cepat memakai sandal yang ia gunakan lalu bergegas menuju garasi menyala kan mobil berwarna merah

Ia masuk lalu bergegas ke mall sebentar membeli beberapa barang

Arra Sampai di mall lalu memberi hadiah untuk mentari dan keluarga kecil nya

Arra bergegas ke bandara ia terlalu lama memilih suatu barang hingga jam sudah menunjukkan pukul 9.45 mentari landing 11.23

Arah dari mall lumayan jauh tidak dekat ia bergegas dengan cepat gas pol mobil nya dengan si merah

Akhirnya dengan tergesa gesa arra membawa tas dan beberapa hadiah kecil lalu mengunci mobil dengan cepat ia berlari

Yang sungguh itu sangat ribet,ia berlari ke tempat landing mentari dan sungguh mentari seharusnya sudah landing

Arra masih mencoba menunggu mentari yang ternyata salah tempat arra harusnya di ujung sana

Arra berlari hingga hampir terjatuh ia tidak peduli dengan keadaan diri dia karena yang dia ingin tepat menemui sahabatnya

Akhirnya itu mentari

Arra menghampiri mentari

"Tar"
Ucap arra sambil terengah-engah nafasnya karena berlari

"Eh Ra,Lo kemana aja"
Ucap mentari

"Gue salah lorong"
"Ini"
Arra menyodorkan hadiah beberapa hadiah kecil yang ia beli di mall

"Apa ini"
Mentari terkejut

"Hadiah udah pegang"
Arra dengan tiba tiba memeluk mentari

Dan ternyata ia menangis di pelukan mentari sungguh memalukan tapi namanya perpisahan

"Loh kok nangis Ra,jangan doang gue juga gakan lama"
Ucap mentari sambil menenangkan arra

Arra sudah tenang mentari mengajak arra untuk selfie dan bercerita dahulu,setelah jam landing tiba arra lalu menangis kembali

Sungguh mentari seperti ibu yang menenangkan anaknya ketika sudah terjatuh

Mentari yang mepet dengan jam landing ia menelpon seseorang di hp arra nomor teratas bernama zayyan

Ia teringat zayyan mantan arra tapi  arra sudah terlihat lemah karena menangis

Setelah zayyan mengangkat telpon

"Eh ada apa Ra nelpon"
Ucap Zayyan

"Gue mentari sahabatnya,arra ini aduh gimana gue ngomongnya"
Ucap mentari tergesa gesa

"Eh arra kenapa?"
Ucap zayyan terkejut dengan perkataan mentari

"Pokonya gue udah harus landing,Lo ke bandara internasional aja arra lorong paling ujung"
Ucap mentari lalu mematikan telponnya

Ia lalu memeluk arra,lalu mentari pergi dengan cepat menaiki pesawat
Arra yang tidak sanggup ia terjatuh ke lantai

Mentari yang masih terlihat dia sempat melambaikan tangan,hingga akhirnya mentari sudah pergi bersama pesawatnya

LAGU tanpa MELODITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang