Jadi author tuh udah nulis beberapa part dan hampir selesai tapi entah kenapa author gak suka.
Kurang gitu.
Kurang
CABUL
Kalo gak cabul bukan author.
Astagfirullah tobat lah kau wahai manusia bila dirimu cabul seperti author.
Jadi author re writer lagi dengan kecabulan author yang suka membuat kalian mikir cabul juga.
Happy reading guyss....
.....
Sai terbangun dari tidurnya.
Sebuah dinding berwarna putih merupakan pemandangan yang pertama pemuda itu lihat.
Sai merupakan pria yang sangat pandai melukis namun sisi ruangan tersebut terlihat tidak seperti ruangan milik seseorang yang mampu melukis.
Putih bersih bagaikan kanvas yang baru dibeli.
Sai tak pernah berpikir untuk tinggal dalam waktu lama di tempat ini
Ia menyewa tempat ini saat Danzo memeritahkannya untuk bergabung di tim 7.
Dia di perintahkan untuk memata-matai kegiatan Naruto yang merupakan jinchuricki Kyubi dan membunuh Uchiha Sasuke.
Namun akhirnya ia memilih untuk tidak melakukan kedua hal tersebut.
Sai terbangun dari lamunannya,
kemudian menatap ranjangnya lembut."Aku tak pernah berpikir bahwa sebuah pilihan gilaku membawaku kesini." Ucap pemuda itu dalam hati.
Sai menatap ranjang putih yang sedang ia tiduri hampir setiap hari.
Tapi hari ini ranjang tersebut terlihat berbeda.
Helaian rambut berwarna kuning pucat nampak terlihat di ranjang tersebut.
Sai tersenyum menatap pemilik helaian rambut tersebut kemudian ia memutuskan untuk kembali merebahkan tubuhnya.
Sai mencondongkan tubuh telanjangnya kearah pemilik helaian rambut tersebut yang saat ini juga sedang bertelanjang dada sepertinya di balik selimut.
Sai mengelus helaian rambut tersebut dengan penuh kasih sayang.
"Kau tau, kau cantik sekali." Ucap Sai lembut.