Karui menatap seluruh ruang dengan nafas berburu.
Cahaya putih menyinari seluruh ruangan tersebut, ia bisa melihat beberapa orang berpakaian biru.
Ia tak bisa mengenali keseluruhan orang berpakaian biru itu tapi ia bisa melihat seorang pria bertubuh tambun menatap penuh ketakuatan di pojok ruangan.
Ia dapat melihat pria itu menggunakan pakaian biru yang sama dengan orang-orang lainnya.
"Yaaaaak sedikit lagi, Karui-san....
Dorong sedikit lagi ....."Ucap Shizune.
"AARRRRRRGHHHHH......."erang Karui sekuat tenaga.
Ooooweeeoewee...........
Suara bayi memecah ruangan tersebut.
Karui mengintip bayi yang baru iya lahirkan, namun pandangannya menggabur.
Seketika seluruh kehidupannya terpancar di ujung matanya.
Hari dimana ayah dan ibunya menggantarnya ke akademi ninja.
Hari kelulusannya, dimana ia di tempatkan di tim Killer bee bersama Samui dan Omoi.
Hari dimana ia dimarahi Darui dan Raikage,karena membantu sang guru membuat konser.
Hari dimana sang guru di tangkap oleh Akatsuki.
Hari dimana ia pergi ke Konoha untuk pertama kali.
Tiba-tiba Karui tersenyum lembut menginggat hari itu, hari sebelum ia memukuli Uzumaki Naruto sang calon hokage.
Ia menginggat saat ia berkelahi dengan Omoi, ia mengingat dengan pasti ucapan Omoi.
"Mungkin akan ada pria yang sangat tampan juga akan mencintaimu."Ucap Omoi.
"Kaya, terkenal tinggi dan tampan." Jawab Karui.
Dan di jawab oleh Omoi dengan ejekan bahwa Karui telah berkhayal kejauhan.
Maaf Omoi khayalanmu ternyata yang terlalu jauh.
Pria tinggi anggota dari salah satu klan berdarah biru di Konoha, pahlawan perang shinobi ke 4 yang terkenal karena kekuatannya.
Aku tau banyak orang yang mengatakan dia gemuk dan akupun mengakuinya, tapi dia sempurna dimataku.
Ucap Karui sambil menatap suaminya sayu.
Arghhhh... tapi sepertinya aku tidak mungkin bertemu dengannya lagi.
Sang kunoichi menutup matanya yang sejak tadi terasa begitu berat.
KARUI...... BERTAHANLAH.....
Mari dengarkan lagu mba Pink ini, saat Karui ngedeskripsiin Chouji.