Cerita ini berawal ketika ibu mertuaku menikah lagi dengan seorang pria tampan dan masih muda.
Namanya Pak Bambang, orangnya lumayan ganteng dan berkharisma, usianya baru 46 tahun, sebelum kecerita perkenalkan namaku Risa.
Usiaku 24 tahun, suamiku namanya Andi, aku menikah dengan mas Andi 4 tahun yang lalu, dan kami masih menetap dirumah mertua.
Sebagai menantu yang baik aku harus pandai mengambil hati kedua mertuaku .
Apalagi terhadap bapak mertuaku, karena beliau baru saja menikah dengan mama mertua beberapa bulan yang lalu.
Otomatis mama mertuaku sangat menyayangin suaminya, dan aku harus bias menjaga perasaan bapak mertuaku juga.
Bapak mertuaku sangat akrab denganku, dia menunjukan hal itu bahwa dia sudah menganggap kami sebagai anak kandungnya sendiri.
Memang sih aku merasakan bapak mertuaku sangat perhatian kepada kami didalam keluarga ini, terutama kepada ku, beliau selalu memperhatikan kondisi dan kesehatanku.
Hal itu beliau tunjukkan melalui cara beliau mengomentari cara makan diet tubuhku
"nak kalau bapak boleh kasih saran, nak Risa harus rutin olahraga ya, supaya tetap langsing, agar selalu di saying suami." Ujarnya ketika itu saat aku baru saja selesai makan.
"makasih ya pak sarannya, bapak perhatian banget" ujarku menjawab ucapannya, bapak mertuaku semakin lama semakin akrab denganku dan keakraban kami menemukan titik puncak disaat suamiku mas Andi pergi tuga ke suatu kota untuk mengurus pekerjaan dinasnya.
+++
Suatu pagi ibu mertuaku pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan dapur, saat itu masih pukul lima pagi, aku bangun dari tidurku, dan mulai membereskan rumah dan itu aku lakukan setiap hari.
Supaya bias meringankan beban ibu mertua yang capek mengurus rumah yang begitu luas dan besar.
Aku membersihkan seluruh isi rumah, menyapu lantai dari dapur hingga ke ruanng tamu dan termasuk kamar bapak mertuakku juga.
Baru beberapa langkah saat masu kedalam kamar bapak mertuaku untuk aku bersihkan, aku kaget.
Aku lupa ternyata bapak mertuaku masih didalam kamar, sejenak aku mengurungkan niatku untuk menyapu kamarnya,
Namun aku melihat ada beberapa punting rokok dan abunya berserakan di lantai, akhirnya aku memaksakan diri untuk melanjutkan menyapu.
Saat itu bapak mertuaku tidur dengan lelap sekali, saat menyapu tanpa sengaja tongkat sapuku menyenggol ujung selimut bapak mertuaku.
Lalu selimut itu jatuh ke lantai dan aku melihat bapak mertua tidurnya dengan kondisi tidak menggunakan apa-apa.
Aku sempat kaget, namun aku tetap melanjutkan menyapunya sambil menyapu membersihkan debu dibawah ranjanngnya.
Sedikit ku lirik yang ada pada diri bapak mertuaku itu, namun saat itu au merasa malu, tiba-tiba bapak mertuaku bangun dan melihat aku yang sedang menyapu lantai kamarnya, dan buru-buru dia mengambil selimut yang jatuh.
Setelah selesai menutup pakai selimut itu, bapak mertuaku berkata "sedang apa kamu disini nak, kok kamu masuk kamar bapak?" Tanya bapak mertuaku.
"ohh ya maaf pak tadi aku tidak sengaja, karena melihat ibu pagi-pagi harus membersihkan rumah sendiri setiap hari. Jadi aku hanya membantu ibu" jawabku
"maafin saya ya pak" ujarku dengan wajah memerah karena malu,
"tapi kamu sudah...?"
"maafin saya ya pak maaf" ujarku
