Manja

4.8K 428 91
                                    

Pukul 15:00 sore Singto terbangun, membuka mata tajamnya dan melihat tubuh susu putih Krist yang penuh dengan hasil karya Singto. Pria tampan ini hanya tersenyum bahagia seraya mengecup gemas pipi gembul Krist.

Tak habis pikir bahwa dirinya akan tidur bersama seorang pria manis ini. Pria yang sangat binal dan benar-benar sexy.


Ting tongg...

Ting tongg.....


Pria tampan ini mengerutkan dahinya.. siapa yang bertamu se-sore ini?. Namun ia tetap bangun dan memakai short pants lalu berjalan ke pintu utama.

"Singto.. aku.. o-ohh God.." kaget off yang berada di ambang pintu saat melihat tubuh telanjang dada Singto yang dipenuhi bekas kissmark juga beberapa luka gigitan di bahunya.

"Tidak usah kaget seperti itu. Katakan ada apa?" tanya Singto to the points karena sudah tau Off pasti sedang memikirkan hal yang kotor tentangnya.

"Lupakan saja. mari kita membicarakan soal tanda di tubuhmu, Sing" Off segera menarik Singto untuk duduk di sofa.

Singto berdecak pelan, melihat tingkah laku sahabatnya ini yang tidak ada sopannya, berasa rumah sendiri dibuatnya.

"Apa sih?" tanya Singto jengah di pandangi terus menerus.

"Jujur sama gue. Cewek mana lagi yang lo tidurin?" tanya Off.

"Gue gak pernah tidur sama cewek sat! Otak kotor lo perlu di cuci!" kesal Singto.

"Ini habis di gigit nyamuk aja"

"Sing, gue gak sebodoh itu ya. Jujur lo habis tidur sama siapa? Ini juga bercak merahnya banyak banget bro, main kasar nih?" ucap Off sambil memperhatikan tubuh Singto.

Singto menghela nafas kasar lalu menyandarkan kepalanya disofa.

"Jujur apa lagi? Gue cuma habis digigit nyamuk, gak usah heboh deh. Lagian lo kemari ngapain? Ganggu waktu orang tidur aja" sinisnya.

"Gue tau lo bohong, mana ada gigit nyamuk kayak gitu— nyamuk purba yang gigit lo? Kan gak mungkin"

Singto berdecak kesal, tidak mungkin ia harus mengatakan bawah dirinya habis membobol Krist, kan bahaya bisa saja mulut ember Off mengadu pada Tay, bisa habis jadi daging cincang Singto.

Tapi tenang saja pria tampan ini benar-benar tulus mencintai Krist bukan hanya sekedar mengingatkan tubuh pria polos itu, Singto akan berkata sejujurnya ketika Tay sudah pulang. Ia juga sudah siap bertanggung jawab jika Krist tekdung anaknya.

"Udah deh kalo gak ada urusan penting pulang sana, Off. Gue mau istirahat" usir Singto sedikit mendorong tubuh itu.

"Eh!!— kok gue di usir sih"

"Pulang atau gue pecat?"

"Bentar dulu lah! gue pengen tau itu di dada lo kenapa. Gue yakin lo habis melepaskan masa perjaka kan.. kan .. kan"

"Off... Kalo lo gue pecat, nong Gun pasti gamau diajak nikah sama orang pengangguran loh.. gimana?" ancam Singto sedikit mengejek Off.

Wajah pria yang berada di samping Singto berubah tidak suka.

"Cihh.. ngancem nya gak asik ah" desisnya.

Sedangkan Singto hanya tersenyum sambil mengarahkan tangannya ke pintu seperti mengusir Off secara halusnya.

"Iya iya gue pulang... Nih sekalian ditanda tangani" kesal Off sembari memberi 1 lembar map berukuran sedang.

Pria tampan itu menerima apa yang diberikan oleh sekretarisnya dan mengangguk.

Adorable Boy [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang