Turtle you....?!!

3.2K 357 89
                                    

Krist memasuki kamarnya kembali setelah keluar dari kamar mandi. Pagi ini Krist merasakan perutnya mual tapi saat muntahkan yang keluar hanyalah cairan bening saja.

"Huftt..." hela Krist "Kit pasti lagi gak enak badan aja" ucapnya sendiri.

Pria manis ini melihat Singto yang masih tertidur lelap dengan selimut putih yang membungkus tubuh pria berkulit tan itu.

"Daddy wake up" ucap Krist berdiri tepat di samping tubuh pria tan itu.

"Ohh! Ayolah bangun Singtuan" pria manis ini menarik selimut yang membalut tubuh telanjang dada Singto.

"Emmmm... Beri 5 menit lagi" rengek Singto membenamkan wajah kebantal yang ada disamping.

Pria manis ini tersenyum nakal, ia menarik selimut yang menutupi tubuh itu, lalu mulai menaiki tubuh Singto dan duduk diatas perut absnya dengan hanya mengenakan kemeja kebesaran milik Singto.

"Daddyhhhh ahhh~" desah Krist mengeluarkan suara laknatnya. Tangannya memegang kedua bahu kekar Singto dan menggesekan pantat semoknya pada penis milik pria itu.

"Daddyy bang— akhhh" Krist belum menyelesaikan ucapannya namun tubuhnya sudah diputar dan berada dibawah kukungan Singto dalam sekejap mata.

"Ohh Daddy sudah bangun, ayo kerja sana" ucap Krist mencoba bangun dengan mendorong bahu Singto.

"Tidak mau. Kau harus bertanggung jawab membangunkan Daddy sepagi ini" bersuara pria tan ini setelah melihat nakas yang menunjukkan pukul 6 pagi.

"Jangan sekarang Dad, perut Kit mual sekali" Krist memalingkan wajahnya dengan tangan menahan bibir Singto agar tidak menciumnya.

Singto menyingkirkan tangan Krist, lalu tangan kanannya mencekal dagu pria manis ini untuk menatapnya.

"Kit sakit sayang? Kok gak bilang Daddy dari tadi" Singto meraba bagian leher juga pelipis Krist, ingin merasakan apakah suhu pria ini naik.

"Cuma mual sama sedikit pusing aja, Kit gak sakit kok, Daddy gak usah khawatir" ucapnya sambil menggenggam tangan Singto dan tersenyum manis.

"Gak bisa, kita ke dokter aja ya" pria manis ini menggeleng, tidak menyetujui ucapan Singto.

"Kit gak mau, Kit gak apa-apa kok.. udah sana Daddy kerja" kata Krist.

Pria tampan ini turun dari tubuh Krist, menyenderkan punggungnya di headboard kasur.

"Percuma kerja kalo pikirannya Daddy ke kamu terus.. lihat tuh wajah mu mulai pucat, yakin masih bilang gapapa? Mau bohongin Daddy?" ujar Singto tak melepaskan pandangannya dari Krist, kali ini nada suara terdengar dingin.

"Enggak, Kit gak bohong tap— ughhh" pria ini menggantung ucapannya saat merasakan perutnya kembali bergejolak.

Ukkk!!
Ukkk!!

Krist segera turun dari kasur, ia membungkam mulutnya yang terasa mual dan berlari cepat menuju wastafel kamar mandi diikuti oleh Singto dari belakang.

Huekkk!!!
Huekkkkkk!!!
Huekkk !!!!!

Pria manis ini tertunduk memuntahkan cairan bening saja. Singto berdiri dibelakang memijat batang leher Krist.

Krist dapat melihat dari cermin wajah khawatir Singto, ia juga melihat wajahnya sendiri yang nampak kacau karena rambutnya sudah acak-acakan.

"Muntah kan saja jangan ditahan" ucap Singto.

Huekkkk!!!

Ukkk!!

Merasa telah selesai. Krist membersihkan sudut bibirnya dengan air dan menutup kembali kran, Krist menegapkan tubuhnya namun sesaat merasa sangat linglung dan hampir jatuh, tapi untungnya Singto cepat menangkap tubuh itu dan menggendong ala bridal menuju kasur.

Adorable Boy [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang