Awal pertemuan

9.7K 574 89
                                    

Ting..

Tong..







"Ck. Siapa yang datang sepagi ini sih, mengganggu waktu orang tidur aja." ucapnya sembari melihat kearah nakas yang baru menunjukkan pukul 04.00 pagi.

Suara bel apartemen yang sedari tadi berbunyi membuat tidur pria tampan ini terganggu. Ia ingin mengeluarkan sumpah serapanya saat mengetahui siapa yang datang di pagi hari buta.

"ohh.. P'Tay jika ingin numpang makan usahakan datang siangan, aku belum membeli sarapan jam segini." ketusnya.

"Siapa juga yang ingin numpang makan disini, Singto." ujar Tay tidak terima jika dirinya dituduh begitu. Meskipun memang sering join makan ditempat Singto.

"Aw, lalu apa yang kau inginkan phi?." tanya Singto sembari melangkahkan kakinya menuju sofa dan mendudukan dirinya disana.

Tay ikut masuk dan berjalan mendekati Singto yang sudah duduk di sofa. Pria tinggi itu berdiri di hadapan Singto.

"Aku ingin menitipkan adikku padamu, Sing." ucap Tay to the point.

Singto melipat kedua tangannya di dada lalu mengernyitkan dahinya. Merasa bingung kenapa Tay ingin menitipkan adiknya kepada Singto.

"Phi aku bukan daycare. Aku tidak mau!." tolaknya mentah-mentah.

Tay memasang wajah memelas sembari menarik satu tangan Singto, bak anak kecil yang meminta dibelikan permen oleh ayahnya.

"Tolonglah, Sing..." bujuk Tay "Aku hanya akan menitipkannya padamu selama 2 bulan saja naa~." Tay mengerjapkan matanya berusaha membuat hati Singto luluh.

Singto yang melihat itu hanya menatap geli dan ingin muntah, ia menarik kembali tangannya.

"Berhenti membuat wajah seperti itu phi! Itu menggelikan." jujur Singto.

Tay kembali dengan posisi semula. Dia tidak peduli dengan ucapan pedas yang keluar dari mulut Singto.

"Boleh ya.." bujuk Tay lagi namun kali ini ia ikut duduk disamping Singto.

Singto menoleh kearah Tay "Kenapa phi mau menitipkannya kepadaku?." tanya Singto penasaran.

"Sebenarnya aku mendapatkan tugas kerja keluar negeri selama 2 bulan, Sing. Aku akan mengajak New kesana sekalian kami akan menikmati liburan. Aku juga tidak bisa membawa adikku karena dia masih sekolah" ucap Tay menjelaskan kepada Singto.

Belum sempat membalas perkataannya, Tay sudah terlebih dahulu berdiri lalu berjalan kearah pintu apartemen dan menarik tangan putih adiknya, membawanya kehadapan Singto.

"Phi aku sedang sibb-" Singto terdiam saat melihat adik dari Tay. Sorot matanya mulai fokus pada salah seorang anak yang berada digenggaman Tay. Kulitnya berwarna putih bersih, ia juga mengenakan hoodie kuning kebesaran hingga tubuh kecilnya seperti tenggelam dan tidak lupa ransel berukuran besar yang tengah ia gendong dipundak.

 Kulitnya berwarna putih bersih, ia juga mengenakan hoodie kuning kebesaran hingga tubuh kecilnya seperti tenggelam dan tidak lupa ransel berukuran besar yang tengah ia gendong dipundak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adorable Boy [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang