Chapter 2

1.3K 106 1
                                    

Happy reading..

Novel berjudul 'Aluna Story', mengisahkan tentang gadis cantik dan lugu, yang bernama Aluna Maharani.

Selain lugu, ia juga terbilang pandai, sehingga dengan mudah, ia bisa mendapatkan beasiswa di SMA Prasasti.

Dicerita ini, akan kurang jika tidak ada seorang tokoh utama pria. Maka dari itu, di novel ini juga menggunakan Erlangga Ersanio sebagai tokoh utamanya. Ia sering dipanggil Erlan oleh orang-orang.

Erlan mempunyai seorang adik perempuan yang jarang diperlihatkan dalam alur novel. Dia adalah Nadine Ersania, pemilik raga yang ditempati Raina saat ini.

Nadin memang jarang muncul di alur novel. Gadis itu hanya beberapa kali muncul bersamaan dengan teman Erlan, yang berstatus pacar Nadin.

Kembali pada alur cerita, dicerita ini, mengisahkan tentang percintaan antara Aluna dan Erlan yang penuh dengan lika liku masa remaja. Ya, seperti novel remaja kebanyakan lah.

Aluna gadis miskin yang beruntung bisa berpacaran dengan Erlan, membuat sebagian siswi SMA Prasasti merasa iri dengannya. Tak ayal, banyak siswi yang gencar merundung Aluna secara diam diam.

Aluna memang tak berani mengadu kepada sang pacar, karena itu akan sia sia. Erlan yang sedari dulu mencampakan dirinya, membuat aduan pun akan percuma.

***

Aluna menghembuskan napasnya gusar. Selalu saja seperti ini. Ia selalu dijadikan babu oleh para kakak kelasnya.

"Aku udah boleh pergi, kak?" tanyanya pada sekumpulan cewek dihadapannya.

"Sebenarnya sih, tugas lo layani kita masih banyak. Berhubung, bentar lagi jam istirahat, kita gak mau Erlan tau kalo kita suka nyuruh nyuruh elo!" ucapnya ketus seraya mendorong bahu Aluna hingga terjungkal kebelakang.

"Shh," ringis Aluna kesakitan.

"Emang Erlan perhatian sama dia, ya? Perasaan enggak deh," timpal salah satu dari mereka, dan dilanjut gelak tawa dari para temannya.

"Kasihan, yang gak dianggap pacar!" ejek mereka.

Aluna berdiri dan membenarkan roknya yang sedikit lusuh. Gadis itu lalu beranjak meninggalkan mereka semua tanpa berpamitan. Jika ditanya apakah Aluna sakit hati? Jawabannya, terlalu sering.

Gadis itu terlalu sering dihina dan sebagainya. Sesabar sabarnya orang, suatu saat pasti akan punya titik lelah dan mati rasa.

"Haha, dia marah kayanya," ucap salah satu, dari orang yang menyuruh Aluna tadi.

"Mau marah, mau ngamuk kek, emang kita takut? Lagi pula, siapa juga yang mau bela gadis lemah kaya dia, hahaha," tawa mereka semakin pecah.

Gadis lemah, katanya.

***

Setelah beberapa menit mengingat ingat alur novel, akhirnya Nadin ingat juga. Walau tak semua bisa diingat, karena ia juga belum selesai membaca novel tersebut.

Ia hanya bisa mengingat kehidupan tokoh utama, tidak dengan kehidupannya sendiri. Karena, di novel ini, kehidupan Nadin tidak diperlihatkan secara rinci. Perannya hanya sebagai figuran, jadi jarang sekali muncul.

Nadine (transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang