berry。kim sunwoo

three

telefon soomin berdering.
dia terus mengangkat panggilan.

" yeobeoseyo ? "

" soomin, ni oppa. "

" nae, soomin tahu. "

" oppa ada kerja sikit ni. soomin boleh balik sendiri kan ? "

" ahh boleh kot. "

" kalau macam tu, tadi oppa dah tinggalkan kunci rumah dekat jiran sebelah. nanti minta je kunci dengan ahjumma jiran sebelah tu. "

" oh okay. "

" jaga diri tau. kalau malam ni oppa tak balik, duduk rumah sampai oppa balik tau. "

" nae ~ "

soomin pun mematikan panggilan.

kebetulan pula hujan turun.

" ahh hujan pula.. patutnya bagitau aku awal-awal. "

soomin memandang langit.
kemudian dia mengeluh.

dia duduk di atas bangku.

" baegopa.. "

seseorang menghulurkan kimbap segitiga yang berplastik kepada soomin.

soomin mendongak.

" sunwoo ? "

" awak.. lapar kan ? "

" a-ani. "

sunwoo mengambil tangan soomin lalu meletakkan kimbap segitiga itu di atas tangan soomin.
selepas itu, dia mengeluarkan payung dari beg sandangnya lalu diletakkan di sebelah soomin.

kemudian dia berlari keluar dari kawasan sekolah.

otak soomin masih lagi berloading.

" kimbap.. payung.. "

takkanlah..

" ani— jamkkanmanyo !!! "

soomin membuka payung itu lalu mengejar sunwoo.

" sunwoo ! "

sunwoo menoleh.
soomin terus memayungkan sunwoo yang sudah basah kuyup itu.

" kenapa awak bagi saya payung dan kimbap ? " soal soomin.

rupa-rupanya soomin masih tidak faham-

" err.. eric ! ha eric yang bagi. awak nampak dia dia yang dekat situ ? " kata sunwoo lalu menunjuk ke arah suatu sudut yang dianggap sebagai ' eric ' itu.

soomin memandang ke tempat itu.

eric ? tak ada orang pun..

" okay eric dah balik. dan memang dia yang suruh saya bagi awak payung dan kimbap tu. faham ? "

" ani— "

" saya balik dulu ! "

sunwoo terus berlari beredar dari situ.

" ani jamkkanman !! "

sunwoo sudah pun menghilang.
soomin mengeluh seketika.

" eric.. "

soomin memandang ke arah yang ditunjuk oleh sunwoo tadi.

" tak ada orang pun.. tapi tadi sunwoo kata.. "

soomin mengeluh lagi.
dia pun berjalan pulang ke rumahnya.