P for haii, canda. Assalamu'alaikum! Pada sehat, kan? Alhamdulillah. Hari ini kita berjumpa agy yuhuu! <3
Good night, gimana hari ini? Rate? Udah dinner kan? Yang belum dinner cepet dinner dulu gih, kasian perut nya.
Seperti biasa ya, Jangan lupa penuhi setiap paragraf oleh komen kalian yya! Dan jangan lupa untuk pencet tombol bintang di sebelah kiri. Karena itu gratis kok, satu bintang yang kalian tap itu berharga banget buat aku, dan bisa buat menambah semangat bagi diriku tersendiri buat nge lanjutin story ini.
Ketika yang lain memilih berkeliaran di luar kelas. Sendayu lebih memilih untuk berdiam sendiri di kelas. Di temani oleh benda-benda mati di sekitarnya.
Sendayu duduk diam di kursi nya, kedua tangan nya di lipat silang di atas meja. Ia gunakan itu sebagai bantalan untuk kepala nya, mata nya sayup-sayup melihat keramaian di luar lewat pintu yang terbuka.
Ia memalingkan wajahnya, dan menenggelamkan pada bantalan tangan nya. Lalu, perlahan ia menutup mata nya.
Sudah beberapa menit berlalu, tak ada satu pun dari mereka yang kembali ke kelas.
Ya sudah, itu urusan mereka. Lagipula ini juga jamkos bukan? Mungkin mereka menikmati masa-masa jamkos.
Iya, jamkos selama bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 ‘Harapan Bangsa.’
***
Suara ramai nya pembeli, cekikikan di bangku yang lain, adu omong sana-sini. Membuat suasana semakin berisik, sudah persis dengan pasar di kala saat turun nya harga beli.
Apalagi kalau ada barang langka dengan harga murah! Pasti sudah di serbu.
“Dim, gue ke toilet dulu.” Farel meminta izin ke toilet pada Dimas sebentar, tentu nya Dimas pun mengizinkan.
Segera ia beranjak dari duduknya. “Bro, gue kebelakang dulu,” ia menjeda perkataannya, lalu ia tersenyum seperti mengartikan sesuatu.
“titip Dimas.” kata Farel sembari menepuk pundak Dimas. Suara tawa pun lolos dari mulut Farel, mengundang tawa yang lain.
Tak!
Dimas memukul lengan Farel dengan keras. “Lo kira gue bocah, harus di titipin.”
Farel tidak menggubris lagi, ia langsung minggat. Meninggalkan Farel yang masih mengoceh.
Saat ia sudah pergi ke toilet, kebetulan ia juga akan pergi ke kelas sebentar, saat di ambang pintu Farel tak sengaja melihat Sendayu tengah tertidur di kelas sendirian. Senyuman khas nya pun langsung mengembang di bibir nya.
Ia menghampiri perlahan, kini ia tepat berada di hadapan Sendayu. Sendayu masih belum menyadarinya, mungkin ia benar-benar tertidur.
Farel mengambil asal kursi orang lain dengan perlahan-lahan, dan menempatkan di pinggir Sendayu. Sesekali ia mengusap-usap surai dan pucuk rambut Sendayu. Mata nya hanya tertuju pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FASERASA (Sendayu And Adolescene)
Teen Fiction⚠️ : PLAGIATRISME MENJAUH ! SABAR JIKA MEMBACA CERITA ON GOING, KARENA AUTHOR YANG SATU INI LEMOT ! Rank : 1 in #mystory [2O-02-2O22] Ketika menyukai dalam diam, memang tidak mengenakkan hati. Membuat hati menjadi bimbang, harus menyatakan cinta ny...