• Kembali

639 107 3
                                    

Setelah menerima pukulan telak di kepala, Mikey terjatuh seolah dirinya sudah tak memiliki kesadaran penuh. Fokus hampir semua anggota dan para petinggi Toman terpecahkan, tentu saja karena mereka mengkhawatirkan pemimpin mereka. Teriakan pun berkumandang dari beberapa orang yang tertuju pada satu orang yang sama. Terutama Yui, perhatiannya serta fokusnya pada Keisuke langsung hancur begitu saja. Tubuhnya seakan melemas, untung saja kaki masih sanggup menompang tubuh.

"Valhalla sudah menang," ujar Kazutora. Sayang sekali kesimpulan tersebut dipatahkan saat Mikey beranjak dari posisinya. "Beritahu aku satu hal, Kazutora. Apakah aku musuhmu?"

Decakan kesal keluar dari Yui saat mendapati Mikey dengan kepala yang berdarah. Emosinya semakin membara sekaligus semakin melemas kala tubuh Mikey ditahan dan dipaksa menerima berbagai serangan dari Kazutora tanpa adanya perlawanan. "BEDEBAH SIALAN!"

Ia hendak berlari menghampiri Mikey. Namun, lengannya tercekal kemudian kepala mendapati pukulan dengan kuat. Kepalanya berdenging menghantarkan rasa pusing serta buram di pandangan. "Jangan pernah meninggalkan lawanmu, sensei." Yui menatap Keisuke dengan tajam seakan tatapan itu dikhususkan untuk membuat Keisuke gentar.

Perhatian semua orang teralihkan pada Mikey. Semua menghening kala tendangan telak diberikan pada Kazutora yang menyebabkan lelaki bersurai dwiwarna tersebut langsung tak sadarkan diri. Namun, Mikey terduduk setelahnya. Banyak dari mereka beropini bahwa Mikey sudah kelelahan sehingga sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri pertarungan.

Sorakan semangat dari para anggota Valhalla terdengar jelas, mereka berlarian mencoba menghampiri Mikey yang masih pada posisinya. Termasuk Yui, para anggota Touman mencoba menyerang habis-habisan musuh yang bersiap mengincar Mikey.

"BAJINGAN! MENYINGKIR DARI JALANKU!" Teriakan selalu Yui keluarkan saat musuh semakin mengepungnya. Meski memiliki kemampuan di atas mereka, tetap saja Yui cukup direpotkan jika harus menghadapi semuanya sekaligus. Agar cepat pun ia harus melancarkan serangan yang langsung membuat musuhnya tak sadarkan diri dalam sekali serang. Entah berupa tendangan ataupun pukulan segalanya Yui kerahkan untuk mengincar titik vital lawan. Tak jarang pula Yui mendapati serangan balik dari musuhnya, tadi saja lengannya hampir dipatahkan jikalau ia tak sempat menendang selangkangan musuhnya.

Setelah menghabisi musuh yang menghalangi jalan, Yui segera berlari mencoba melampaui batas kemampuannya untuk menyelamatkan Mikey yang akan dipukul kembali dengan sebuah tongkat oleh musuh. "MANJIROU!"

Bugh!
Gadis itu terduduk, kakinya lemas. Ia bingung apakah ia harus bersyukur atau merasa kesal saat Tetta menyelamatkan Mikey.

"Aku adalah pemimpin divisi ketiga geng Tokyo Manji, Kisaki Tetta. Divisiku bertugas menjaga pemimpin." Lelaki berkacamata itu berujar dengan penuh penekanan seakan dirinya ada sesosok pahlawan yang menyelamatkan Mikey.

"Kisaki, kerja bagus! Kuserahkan Mikey padamu!" seru Draken.

Saat kebanyakan anggota Toman memberikan apresiasi pada Tetta, seorang gadis berdecak tak suka. "Tch, dia bidak tak berguna yang suka mencari perhatian."

Tetta menyeringai, ia merasa segalanya berjalan susai dengan yang diprediksi. Hingga seorang lelaki berhasil memukulnya hingga Tetta terlempar sedikit jauh dari posisi awalnya.  "Aku sudah menunggu momen ini, KISAKI!"

Yui kembali berdiri, firasatnya sangat buruk. Gadis ini langsung berlari menuju Keisuke yang terlempar oleh bawahan Tetta. Dari jarak yang tak jauh, Yui melihat Chifuyu yang mencoba menghalangi Keisuke lalu Takemichi yang menahan tubuh Keisuke. Lelaki bersurai kuning itu pun mendapati sikutan pada tengkuknya. Mati-matian Takemichi menjaga kesadarannya.

"Aku harus melindungi mu, meski harus kulakukan sendiri!" Seketika Takemichi panik saat menyadari Kazutora--pelaku pembunuhan Keisuke tidak berada pada posisinya.

My King | Tokyo revengers x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang