• Terakhir

836 89 12
                                    

'Huh? Imouto?' pikir semua orang kebingungan.

Mereka semua bergeming, tak menyangka dengan satu kata dari Tetta rupanya tertuju pada Yui. Raut wajah Yui sendiri kentara tak senang, ia mulai mencengkeram erat rahang Tetta sembari berdecih.

"Buang bualanmu karena aku adalah anak tunggal."

Tetta malah tertawa cukup keras. "Kau tidak bisa mengelak, Kisaki Yuichi! Aku adalah saudaramu, camkan itu!"

"Yui-san ...." Takemichi menatap gadis itu dengan tatapan sendu. Jujur saja, ia masih mencoba untuk mencerna informasi baru yang mengejutkan.

"Hoi, Apa maksudnya ini?"

"Dia adik Kisaki? Bukankah itu berbahaya?"

"Apakah itu berarti bahwa ia penghianat?

"Kita tidak bisa mempercayainya lho! Dia adik dari musuh!"

Sorot tajam Yui tertuju pada Tetta, seolah mendeklarasikan kalimatnya dengan tegas. Yui berkata, "Sampai kapanpun aku tidak akan sudi."

Bugh!

Yui menendang kepala Tetta hingga kepala lelaki itu menghantam lantai dan mengeluarkan darah segar. Hendak melayangkan serangan lagi, namun seseorang berhasil menahan serangan itu menggunakan kakinya.

"Mundurlah, Kisaki."

Pemilik anting hanafuda itu menyeringai. "Akulah yang akan membunuh mereka," tambahnya.

"Jangan mengganggu, bedebah!" Hendak melayangkan tinjuan di wajah Izana, serangannya terhenti secara mendadak setelah suara seseorang mengalun di telinga.

"Arigatou minna." Ternyata sosok pemimpin Tokyo Manji tiba lengkap dengan seragam.

Atensi langsung tertuju pada lelaki bermata kosong itu. Manik yang awalnya sudah tak bercahaya kini semakin menggelap setelah kematian dua orang terkasih sekaligus. Seakan-akan Kami-sama gemar memberinya ujian hidup, namun Mikey tidak terbiasa akan hal itu.

Pertarungan kian memanas. Wajar saja, dua orang terkuat dari Toman tiba di luar prediksi.

"Akhirnya kau tiba juga!" Izana menyahut dengan senang.

Kedua pemimpin geng itu langsung memulai pertarungan. Disertai seruan keras membangkitkan semangat guna mengembalikan kejayaan.

Meski begitu, Yui hanya menjadikan Tetta sebagai prioritas.

Brak!
Tubuh Tetta terseret secara paksa. Yui menarik kaki lelaki itu hingga memperoleh pemberontakan dari Tetta yang tidak berarti apapun padanya.

Seseorang dari sudut sana membelalakkan mata. "Kisaki!" seru Shuji, ia segera menyusul rekannya yang sudah mencapai gerbang dermaga.

"Jika kau tidak melepaskanku, aku akan melubangi kepalamu!" Tetta berteriak frustasi, kedua tangannya yang sedikit retak ia paksakan untuk meraih lengan Shuji yang kian mendekat.

Si gadis tak peduli, ia masih santai menarik salah satu kaki Tetta menjauhi arena pertarungan. "Bicaramu banyak sekali."

Bugh!
Akibat pukulan telak di kepalanya, tubuh Yui sedikit terhuyung. Hal ini disebabkan diri yang hampir melupakan keberadaan Shuji yang senantiasa setia pada Tetta. Agaknya, kepala tersebut sering dijadikan sasaran empuk oleh musuh. Untung saja ia tidak mengalami gangguan yang parah.

Tak membuang kesempatan, Tetta mendekap tubuh Yui dari belakang kemudian menodongkan senjata api di kepala Yui. "Jika kau memberontak, peluru ini akan menghias wajah dan mengambil nyawamu," ancamnya.

My King | Tokyo revengers x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang