"kenapa lo ga pernah bilang kalau selama ini Lia ada sama lo dan satu sekolah sama gue jawab!!!" Dengan mata yang menatap citra dengan aura permusuhan
"Bukan urusan lo dan lia milik gue paham"sengit citra tak kalah tajam
"Cit Lo cewe El cewe Lo waras, ok fine dari kemarin gue diemin lo yang terlalu berlebihan sama El but not now,ini ga bener"sahut Safa serius ia tidak mengerti dengan jalan fikir citra yang bisa bisanya jatuh hati dengan sehabat nya terlebih lagi itu cewe
"Lo dah gila cit"ujar rangga dengan mata yang memanas dia tak menyangka sahabat nya ini bisa seperti ini
Ya mereka berempat sudah bersahabat sejak lama hanya tidak di publikasikan sehingga tidak ada yang tau bahwa mereka bersahabat dan untuk El sendiri ia hanya mengingatkan bersahabat dengan citra dan Safa sedari kecil dan untuk Rangga beserta gavan mmmmm
"Gue ga gila, dan buat lo Van cam kan kata kata gue, gue citra ga akan pernah biarin lo dekat sama El, Lo ga ingat di saat lo di umur 4 tahun hm,or lo pura pura lupa, lo ga lupa kan lo.."ucapan citra terpotong oleh suara El yang memanggil nya
"Cit,fa yok ke kelas gue udah siap"El sambil merapikan rok nya lalu menggandeng lengan citra lalu mengajak nya untuk pergi
Tapi sebelum itu "ekhm for bangkel saya El yang baik, mohon undur diri bye"lalu pergi meninggalkan Rangga dan Gavan yang masih marah akan tingkah citra yang di luar batas
"Jam 7 di tempat biasa"lalu Gavan beranjak meninggalkan Rangga seorang diri
Sedangkan rangga sendiri masih berkutat dengan fikiran nya kenapa kenapa jadi seperti ini gue ga akan biarin lo cit ga akan
Di kelas
Sesampainya di kelas El langsung bertanya"cit oh citra, lo tadi abis ngomong apaan sih sama mereka sampe nunjuk nunjuk gitu dan Lo Safa kasih tau dong"seru El dengan segala kekepoan nya ya memang ia sempat melihat citra yang menunjukkan wajah Gavan tapi dia tak mendengar apa yang mereka bicarakan
"Mm g ga ada apa apa ko el tadi tuh citra cuman nunjuk kalau... Ka kalau upil nya Gavan keluar iuhhh jijiw gue"bohong Safa sambil memperagakan jijiw dengan upil Gavan
"Ih masa iuww"balas dara saat membayangkan hal tersebut dia bersyukur mengawani El ke toilet di banding melihat upil Gavan ganteng sih ganteng tapi kalau dah begitu skip lah
"OOO emang bener ya cit"tanya El memastikan dengan raut wajah lucu, citra terkekeh geli dengan wajah El
"Iya udah lo duduk ke tempat lo nanti pulang ke rumah gue, bunda kangen sama lo"jawab citra dengan menuntut El untuk duduk di kursinya
"Yes makan gratis makan gratis aman klo itu mah cit gue slalu siap sedia"balas El semangat 45 karna ia tahu pasti ia di ajak untuk makan makan di rumah citra dan juga bunda citra sudah dia anggap sebagai bunda nya sendiri huhuhu tak sabarnya
"Gratisan aja otak lo"toyol dara di kening El lalu duduk di kursinya citra yang melihat itu menatap tajam dara "piss khilaf ah Lo sensian amat cit"sahut dara di kala melihat tatapan tajam dari citra
Bel pulang berbunyi
"Huh akhirnya bel juga oh ya saf, cit, El gw pulang duluan ya bonyok (bokap nyokap) hari ini ada acara so gw harus siap²"ujar dara sambil berjalan menuju pintu kelas
"Oh oke sipp, Yo cit otw rumah bunda,saf Lo ikut ga?"tanya El pada Safa yang sedari tadi melamun
"Saf, safaaa.."
"Ha h oh iya why El lo ngapain teriak si"kesal Safa sambil mengusap usap telinga nya
"Habis nya Lo di panggil ga nyaut mikirin apa sih, ooo atau jangan jangan lo lo udah punya pacar y hayo ngaku lo"selidik El dengan menunjuk Safa
"Eh big no, mm gw duluan deh ok bye"kabur begitu saja dari hadapan El
"Iss kenapa sih safa aneh banget"
"Udah yok"ajak citra sambil memegang tangan El, El pun langsung tersenyum dan ikut berjalan
Di parkiran, terdapat segerombolan cowo yang kalau dilihat sedang menunggu seseorang
"Mau sampe kapan sih, gav gua cape letih lunglay, bentar lagi gua ada ngedate sama si Celsi "rengek Bima pada Gavan karena sedari tadi mereka menunggu seseorang, yang tidak diketahui di tanya pun tak di jawab
Sedangkan Gavan sedang berfikir keras bagaimana menyadarkan sahabat nya itu citra, dan saat mata nya mengarah ke depan ia melihat citra yang sedang menggenggam tangan El, dengan El yang sedang tertawa, ia yang melihat itu mengeraskan rahang nya,"cukup sudah citra"geram nya dalam hati
"Eh cit lihat deh parkiran, emang mobil Lo bisa keluar kalau tuh bangkel nongkrong di sono"tunjuk El pada gerombolan Gavan
Citra yang melihat itu hanya menatap datar"udah bisa ko,yok"lanjut nya berjalan menuju parkiran
"Misi Lo pada"ucap citra datar
"Eh neng citra dingin banget,jangan dingin atuh"goda salah satu dari mereka
"Bising lo bisa minggir ga!?"
"El lo tunggu di depan yah gue masih masih mau ngurus ni kunyuk"ucap lembut citra pada El, dan El pun hanya patuh tapi saat ia ingin berjalan lengan nya sudah di tahan oleh Gavan dan Rangga
Rangga dan Gavan pun saling menatap datar
"Pulang bareng gua"ucap mereka serempakDan geng mereka yang melihat itu hanya cengok
"Ee pa paan nih pegang pegang misi ah"tepis kasar El bagaimana mana tidak keduan lengan nya di tahan kek pidana aja
"Paan sih lo pada"geram citra dengan membawa El di belakang tubuh nya
"Citra Lo harus sadar lo ga akan bisa mertahanin perasaan lo itu,pake akal cit akal Lo dimana ha!!!"bentak Gavan hilang sudah kendalinya untuk tidak membentak citra
"Hah?"sahut El bingung
Bersambung
Sorry ya lama up lagi banyak tugas ehehe
Buat yang setia baca cerita aku makasih banyak banyak
Kalau ada yang typo bilang ya biar nanti di perbaiki lagi
Ok see u next chapter 😉☺️
Jangan lupa vote nya dan buat yang udah vote makasih banyak banyak
Ig:dufrell_
Nanti kalau ada yang kurang bisa dm di Ig ya ok bye² umuchh🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
not as beautiful as a dream (Hiatus)
Fiksi RemajaDI LARANG PLAGIAT 📌 jujur ini cerita pertama aku jadi kalau ada kata yang salah mohon di maafkan berkisah tentang seorang gadis remaja yang memimpikan hal yang indah untuk hidupnya yang sangat tidak berkesan, tapi ada sebuah kejadian yang membuat s...