IV

214 65 75
                                    

Pak Dhani masuk ke kelas X MIPA 1, beberapa murid tampak bingung karena saat ini bukan jam pelajarannya Pak Dhani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak Dhani masuk ke kelas X MIPA 1, beberapa murid tampak bingung karena saat ini bukan jam pelajarannya Pak Dhani. Mila menyenggol tangan Abel, "Bel, sekarang bukannya mapel Bu Risma? Kok Pak Dhani yang masuk kelas?"

Abel mengangkat bahunya, "Entah mil."

Pak Dhani berdiri di depan kelas, ia tampaknya ingin mengumumkan sesuatu, "Anak-anak, hari ini Bu Risma tidak bisa mengajar soalnya beliau mau cuti melahirkan."

Murid-murid X MIPA 1 bersorak-sorak ria, bukan karena lahirnya anak dari Bu Risma, tapi mereka senang karena free class. "Kalian tetep dapat tugas, buka buku mtk minat kalian!" titah Pak Dhani. Kebahagiaan mereka langsung pupus saat mendengar kata 'tugas'.

"Kerjain uji kompetensi 1 halaman 34-36, 46-51, dan 61-63,"

"Banyakkk banget pakk." keluh salah satu murid.

"Jangan banyak ngeluh! Kerjakan saja. Kumpulkan pas Bu Risma udah masuk." lanjutnya. Pak Dhani pun keluar dari kelas.

Abel menghela napasnya, "Mapel mtk minat, tapi gue sama sekali gak minat asw." gerutunya. Mila tertawa menyetujui omongan Abel.

Dalam satu pelajaran saja sudah tiga tugas menumpuk, satu paket uji kompetensi sudah sebanyak 20 soal, dan kelas mereka langsung diberikan tiga paket uji kompetensi, totalnya ada 60 soal, mapel matematika minat pula. Lama-lama bisa gila Abel.

Abel pun dengan malas mengerjakan tugasnya.  "Mau nyonyek punya gue bel?" tanya Mila.

Abel mengangguk, "Makasih banyak mil, lo emang penyelamat gue." ujarnya tulus.

Abel tidak suka mtk, Mila lah jagonya mtk. Mila memang agak ambis, jadi beberapa soal sudah dikerjakannya dari rumah. Saat ini, Mila mengerjakan lanjutan soal dari kertas coret-coretan.

Hampir semua murid kelas X MIPA 1 terlihat santai, mereka lebih memilih mengerjakannya di rumah dan bersantai di kelas. Nanti sekalinya di rumah akan menunda-nunda, kalo sudah dekat deadline baru mengumpat kepada guru karena suka memberikan banyak tugas.

Sama halnya dengan Niki, ia cenderung santai. Niki berniat mengerjakan tugasnya di rumah. Saat ini ia hanya ingin menganggu Abel. Tidak sah kalau seorang Niki tidak menganggu Abel.

Niki berjalan dan duduk di bangku kosong milik Tania yang letaknya di depan bangku Abel. (Tania sedang menggosip dengan sirkelnya di bangku lain).

Niki diam-diam mencuri pensil, penghapus, peraut, dan segala macam alat tulis tanpa sepengetahuan Abel.

Abel sedang fokus menyontek jawaban tugas matematika punya Mila. Abel bahkan tidak menyadari eksistensi Niki di hadapannya. Sedangkan Mila hanya memperhatikan kelakuan Niki yang usil.

Abel tanpa sengaja menulis angka yang salah. Ia mencari tip-x miliknya. "Lah tip-x gue ilang." gumam Abel sedikit panik.

Abel mencari tip-x miliknya, biasanya ia taruh di kotak pensil ... tunggu ke mana penghapus, dan pensil miliknya? Sesaat kemudian Abel bersitatap dengan Niki di hadapannya. Melihat senyum jahil Niki, Abel yakin kalau Niki lah pelakunya.

Komplek Saturnus ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang