tiga

843 132 7
                                    

sudah seminggu sejak saat itu. sekarang, kembali hari weekend seperti kemarin, hari sabtu. tapi kali ini aku lebih memilih tiduran dikasur empuk dikamarku, daripada keluar dan hal itu hanya akan membuat tubuhku kembali lelah

tadi malam, pelanggan di cafe sangatlah ramai sekali. aku, bahkan kedua karyawan ku sampai kewalahan kesana kemari untuk mengantarkan pesanan para pelanggan. alhasil sekarang kaki ku agak pegel karena mondar mandir, dan pinggangku sepertinya sedikit encok karena terlalu bersemangat kemarin. sudah setua itukah aku? hiks

kebetulan juga Sinta sedang ada acara keluarga, jadi ia meminta izin cuti padaku dan aku mengiyakannya. karena kupikir, aku bisa menghandle semuanya sendirian. maksudku, dengan kedua karyawan ku juga. tapi sekarang kurasa tidak, bahkan tulang tubuhku rasanya hampir remuk semua. akibat bekerja sendiri dan selalu suka memaksakan diri, ya beginilah jadinya

aku akhirnya memutuskan untuk meliburkan cafe ku pada dua hari ini. pada weekend kali ini, hari sabtu dan besok minggu. aku ingin bersantai dan memberikan sedikit waktu untuk tubuhku memulihkan diri. biar nanti setelahnya badanku akan terlihat lebih fit dan segar bugar. iya kan? memangnya hanya sayuran dan buah-buahan saja yang harus segar? yang butuh? kan manusia juga butuh. bahkan lebih butuh dari sekedar itu

hidup sendiri memang begini. kadang membosankan, dan terkadang aku juga butuh hiburan. aku berpindah posisi dari telentang menjadi duduk dikasur, dan memulai memijat pelan kedua kakiku yang terasa pegel. kuambil minyak oles dinakas di samping tempat tidurku dan melumurinya sedikit demi sedikit di kaki ku yang terasa pegal ini

kedua bola mataku sontak membulat sempurna saat mendapati mata kaki ku sekarang malah membengkak. separah itukah? aku baru menyadarinya. sedaritadi kupijit bukannya semakin membaik eh malah sebaliknya. sepertinya aku memang harus segera ke apotik nanti untuk membeli salep, agar bengkak nya lekas mengempes

"dasar menyebalkan. kenapa disaat-saat seperti ini sih, padahal kan cafe ku sedang ramai sekali didatangi oleh pelanggan" aku mengumpat kesal

aku menghela nafas lelah. tidak bisakah aku bersantai sedikit? hey ayolah, tubuhku benar-benar lelah sekali

"kalo aku tidak bekerja lantas darimana lagi aku akan mendapatkan uang? hahhh semua uang yang kupunya sudah habis aku gunakan untuk membangun cafe dan membeli rumah ini. tidak mungkin kan kalo cafe itu kubiarkan begitu saja, bisa-bisa aku akan langsung jatuh miskin dan menjadi gelandangan dijalanan"

saat aku masih asyik mendumel kesal sendirian sambil masih memijit pelan kaki ku, aku kembali teringat ke kejadian seminggu yang lalu. dimana disaat pertama kalinya dalam hidupku aku merasakan debaran didadaku yang begitu kuat seperti itu

kalian tau? setelah mereka pulang dari cafe ku, aku memutuskan untuk kerumah sakit dan memeriksa jantungku

"bagaimana dok?" tanya ku dengan tak sabaran. oh come on, aku sangat penasaran sekali saat itu

"jantungmu sama sekali tidak apa-apa. ia sangat-sangat sehat Ara" jawabnya setelah membereskan perlengkapan pemeriksaan yang baru saja dia gunakan, dan kini ia menatapku dengan senyuman manis miliknya

yaaa, dokter itu memang mengatakan bahwa tidak ada apa-apa dengan jantungku. tapi aku masih tetap kekeuh mengatakan kepada dokter perempuan itu bahwa aku pasti memiliki riwayat sakit jantung

dan kemudian dokter itu meminta aku agar menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. dengan kepolosan yang kupunya, kucerita kan lah semuanya yang terjadi kepada sang dokter. tetapi untunglah akal sehatku masih bekerja dengan sangat baik saat itu, aku mengubahnya dengan mengatakan bahwa seseorang itu adalah lelaki, bukan perempuan seperti pada kenyataannya

apa yang akan dikatakan dokter itu jika dia tau bahwa yang membuat dada ini berdetak dengan dahsyat seperti itu disebabkan oleh seorang perempuan? bukan lelaki. bahkan hanya karena melihat senyum tipisnya saja aku sudah beranggapan bahwa aku memiliki riwayat sakit jantung yang sudah akut, sekarat, dan bahkan sebentar lagi aku akan mati

sunshine (chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang