1

3.7K 285 38
                                    

Enjoy the story!
Don't forget for vote n comment!
Ayo comment! Ku maksa wkwk, soalnya aku suka bacain komentar kalian yang kadang kesel sama a-cheng sama moran HAHAHAHA

"HUA CHENG! LUO BINGHE! TURUN SEKARANG ATAU AKU AKAN NAIK KE ATAS SANA DAN MENYERET TURUN KALIAN BERDUA?!"

Teriakan memenuhi rumah besar itu, seorang pemuda berdiri di anak tangga paling bawah dengan raut wajah penuh amarah

Pemuda itu tengah menunggu dua orang pemuda lainnya yang kini masih berada dalam kamar mereka namun tak berapa lama keduanya berlari turun ke bawah dan berhenti tepat di anak tangga terakhir yang mana ada pemuda yang tadi berteriak memanggil mereka

"apa aku harus selalu berteriak dahulu agar kalian turun?!" kesal pemuda dengan kemeja seragam hitam dan almamater merah

"ck sudahlah" kesal pemuda itu, lalu ia berlalu dari sana begitu saja meninggalkan Hua Cheng dan Luo Binghe yang sedikit meringis mendengarnya dan masih terdiam di tangga

Hua cheng menghela nafas "sepertinya kita sudah keterlaluan saat ini" ujarnya sambil merapikan almamater seragamnya yang berwarna merah, hal itu mendapat anggukan dari sang kakak Luo Binghe

"ayo ke ruang makan" lanjut Hua Cheng yang langsung menuju ruang makan dengan almamater merah di tangannya

"hua cheng? Apa sebaiknya kita minta maaf?" ucap luo binghe setelah menahan tangan hua cheng, ia meringis mengingat raut wajah marah adiknya tadi "aku merasa bersalah pada a-xian" lanjutnya pelan, ia menghela nafas lalu berjalan meninggalkan hua cheng yang kini memasang wajah bingung akan tingkah saudaranya

Hua cheng tidak ambil pusing dan berjalan menyusul kedua saudaranya itu

Wei Wuxian dan Luo Binghe kini sedang duduk di kursi berhadapan, Hua Cheng mengikut mereka dan duduk di kursi tengah di ujung yang mana di sini kanan kiri nya adalah kedua saudaranya Wei Wuxian dan Luo Binghe duduk sambil memakan nasi goreng dengan sosis panggang dan telur masakan Wei Wuxian sendiri

Luo Binghe dan Hua Cheng kini saling melirik memberi kode, terlihat jelas wajah Wei Wuxian saat ini sedang tidak bersahabat, sepertinya saudara mereka itu sedang dalam mood buruk, sosok yang sejak tadi di perhatikan menyadari dirinya menjadi pusat perhatian, ia mengangkat kepalanya dan benar saja kedua saudaranya kini sedang menatapnya

"Apa?" Tanya Wei Wuxian bingung

"Wei Ying.. maafkan kami ya" ucap Luo Binghe

"Mn.. ada apa denganmu sebenarnya? Terjadi sesuatu yang buruk?" Tanya Hua Cheng

"Aku.. sedang kesal saja, maaf sudah kasar" ucap Wei Wuxian, ia kembali menunduk dan mengaduk asal makanan miliknya

"Ada masalah di sekolah?"

"Terjadi sesuatu di sekolahmu?"

Deg

Pertanyaan Hua Cheng dan Luo Binghe telak membuat pemuda cantik itu sedikit tersentak dan langsung memandang sang kakak dengan mata berkedip polos mencoba menetralkan raut wajahnya, ia tidak mau kedua saudaranya itu mengetahui masalahnya, Luo Binghe menghela nafas lalu mengelap sudut bibirnya lalu berjalan naik keatas setelah mengatakan ia sudah kenyang dan ingin mengambil tas nya

Hua Cheng melirik kearah pakaian yang dikenakan oleh sang saudara kembarnya, pemuda cantik itu mengenakan turtle neck berwarna maroon di dalam kemeja hitamnya padahal cuaca sedang panas, Hua Cheng berdiri dari duduknya dan mendekati Wei Wuxian, tangannya terulur dan menarik kerah leher pakaian pemuda cantik itu dan dapat ia lihat bekas luka berwarna ungu kehitaman dan beberapa lebam samar di wajah cantiknya yang tertutupi oleh foundation dan rambut panjangnya

Until We Meet Again {HuaLian x BingQiu x WangXian}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang