16

363 48 7
                                    

Enjoy the story!~
Don't forget for vote n comment~

Huacheng hanya diam, sementara Binghe menyandarkan tubuhnya di sofa sambil melihat sang adik yang sepertinya merasa bersalah, Wei Wuxian menggigit bibir bawahnya khawatir jika Chu Wanning benar-benar marah pada keduanya, tapi hal yang terjadi setelahnya malah membuat Wei Wuxian terkejut

Plak

"Akh! Ayah!" Pekik Binghe yang tiba-tiba mendapat geplakan sayang di belakang kepalanya dari sang ayah

"Berhenti mengganggu adikmu! Kau sudah dewasa Binghe" Taxian Jun memilih duduk di sofa tunggal di ujung sambil saling bertatapan dengan kesal bersama putra sulungnya

Mereka benar-benar ayah dan anak? Kenapa Binghe-Gege sepertinya tidak takut pada ayahnya? Keluarga ini.. benar-benar hangat ya?.. batin Wei Wuxian yang hanya tersenyum kecut melihat Binghe dan Taxian Jun saling bertatapan kesal, sementara Chu Wanning hanya menghela nafas sambil merangkul lengan Huacheng yang hanya tersenyum pada sang ibu

Wei Wuxian menunduk mengingat bagaimana keluarganya sejauh ini, mengingat hanya sang ibu yang peduli padanya dan sang ayah yang selalu mabuk-mabukan serta berjudi membuat hatinya sedikit sakit

"A-xian, kau tinggal sendiri disini nak?" Suara Wanning begitu lembut

"Mn, aku tinggal bersama ibu dan ayah sebelumnya, tetapi ibuku baru saja meninggal, sementara ayahku.. " Wei Wuxian tidak sanggup melanjutkan kalimatnya

Wanning menggenggam tangan Wei Wuxian dengan begitu hangat, membuat pemuda cantik itu merasa nyaman, Wanning sudah tau semua tentang Wei Wuxian dari cerita Binghe semalam, ya semalam Wanning mendatangi kamar sang putra dan menceritakan semua yang sebenarnya terjadi

"Apa kau mau tinggal bersama kami nak?" Pertanyaan Wanning membuat Wei Wuxian terkejut bukan main

"Ah nyonya, itu-"

"Tidak apa Wei Ying, lagipula menambah anggota baru di keluarga kami tidak akan membuat pria tua itu bangkrut, kau harus tau seberapa banyak harta yang di milikinya" ujar Binghe sambil menunjuk kearah sang ayah yang hanya di balas tatapan kesal oleh Taxian Jun

"Binghe" tegur Wanning

"Baiklah ibu, maaf" Luo Binghe hanya terkekeh sambil merangkul Huacheng dan melanjutkan obrolan mereka

"Bagaimana nak?" Tanya Wanning

"Maaf nyonya- ah maksudku ibu, tapi aku tidak bisa meninggalkan rumah ini, aku di besarkan dirumah ini, dan ini adalah satu-satunya peninggalan ibuku, aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja" tolak Wei Wuxian secara halus

Taxian Jun benar-benar menatap Wei Wuxian dengan dalam, ia bisa merasakan ada sesuatu dalam diri anak itu yang membuatnya tertarik, selain wajahnya yang mirip dengan Huacheng tetapi perawakannya yang mirip dengan sang istri Wanning, ada sesuatu yang lain dalam diri anak itu, seakan mereka memiliki ikatan tetapi ia masih belum bisa memastikannya sampai ia mendapatkan hasil data yang ia minta dari Richard, sang Tuan besar hanya menghela nafas memikirkan semua yang terjadi

°°°°°

Saat ini makan siang sudah selesai, dan di dapur lebih tepatnya di depan wastafel sedang berdiri Wei Wuxian dan Huacheng yang mencuci piring bersama, sebenarnya Hwall dan Hwann sudah mengatakan jika mereka yang akan melakukannya tetapi Wei Wuxian menolak dan Huacheng dengan keras mengatakan ingin membantu, jadi berakhir lah mereka berdua mencuci piring bersama

Di ruang tamu sendiri ada Taxian Jun, Chu Wanning, dan juga si sulung Luo Binghe yang sedang berbicara bertiga

Jujur saja jika di banding mansion besar mereka, rumah Wei Wuxian memang jauh lebih hangat walau rumah ini kecil, bahkan jika di ukur dengan kamar Binghe masih lebih luas kamar pemuda itu daripada rumah ini, tapi rumah ini sangat hangat dan nyaman

Until We Meet Again {HuaLian x BingQiu x WangXian}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang