awal

961 65 6
                                    

"Kok mama ga tega ya ninggalin kamu hm?? Anak manisku gemasku sayangkuuu...mama ga rela huhuuu"

Yeonjun memutar bola matanya malas melihat wanita didepanya yang daritadi terlihat alay.
"Ck, udah deh kak. Kakak kan cuma mau ke pasar bukan pergi ke padang pasir. Lebay banget anj" cibirnya jengah.

Yuna, kakak kandung Yeonjun menjitak bahu adiknya lumayan keras membuat si muda meringis kecil.
"Heh!! Terserah kakak dong! Kamu ga liat bayi kakak gemesin gini, ucul banget lagi, uh mama ga bisa jauh dari kamu sayangku" ia kembali mengecupi bayi gembul yang ada digendonganya itu.

"Pasti Soobin tertekan punya mama kaya kakak" gumam Yeonjun pelan, yang sayangnya masih bisa didengar oleh Yuna.

"APA KAMU BILANG?!!"

Yeonjun menutup kedua telinganya yang terasa pengang.
"Aish! Kalo kakak ga pergi sekarang, aku bakal telat kak. Gimana sarapanku?? Aku ada rapat bentar lagi ini" protesnya.

Yuna menghela nafas kecil dan kembali menatap bayi gembulnya.
"Huff.. iyadeh, jaga Obin baik baik, jangan sampai lecet sedikitpun atau kakak ga akan merestui pernikahanmu dengan siapapun dan sampai kapanpun!" Ia menuding wajah adiknya dengan tatapan tajam.

Yeonjun kembali memutar bola mata.

"Obin sayang,mama pergi dulu ya. Jangan nakal nakal sama Om Yeonjun ok?"

Yeonjun meringis kecil mendengar kakaknya memanggil dirinya dengan sebutan Om. Hey! Dia saja masih muda baru berusia 18 tahun. Sial.

Sedangkan bayi gembul itu memandang aneh kearah mama nya, mata bulatnya mengerjap pelan dan tangan gembulnya meraih raih wajah mamanya seakan minta cium.

Yuna tersenyum lebar dan mengecup kening bayinya sekilas sebelum memberikanya pada Yeonjun.

"Kakak berangkat dulu ya, dadah!" Wanita itu melambaikan tanganya kearah Yeonjun sembari berlalu pergi. Sedangkan Yeonjun langsung masuk kerumah menggendong bayi tadi atau sebut saja Soobin.

Baru saja melangkah masuk, Soobin sudah mulai rewel dan mulai menangis keras yang membuat Yeonjun kalang kabut.
"Hey hey.. kenapa nangis hm? Om disini cup cup..." sedikit risih saat memanggil dirinya sendiri dengan Om, rasanya Yeonjun ingin resign jadi adiknya Yuna.

Namun Soobin tak menghiraukan, bayi satu tahun itu terus menatap kearah pintu dan mengulurkan tanganya kesana seakan akan dia ingin keluar.
"Uwaaaa!!! Maaa! Maaa!!!! Huwaaaa!!!"

"Cup cupp.. jangan nangis, mamamu sedang belanja ke pasar Soobin.. bentar lagi pasti kembali" ujarnya mencoba menenangkan meski dia sendiri menjadi bingung entah kenapa. Perasaanya tiba tiba tak enak.

Soobin menangis semakin keras hingga wajahnya memerah, Yeonjun yang tak tega pun berniat mengajak Soobin untuk menyusul kakaknya ke pasar. Namun baru sampai gerbang rumah, ia sudah dicegat oleh salah satu tetangganya dengan wajah cemas.

"Yeonjun!"

"Ada apa paman?" tanya Yeonjun melihat tetangganya terlihat gelisah.

"Kakakmu!"

"Kakakku? Ada apa?"

"Dia kecelakaan dipasar"

Deg!









Tbc.

Ikan hiu makan batu
Vomment yuuu😽

Om yeonjun! |YEONBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang