X-01

21 4 0
                                    

.

.

[ Happy Reading ]

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wakey wakey~ it's time to-


BRAKK..


Aku terbangun dengan napas tersenggal ketika suara alarm yang berdering keras beralih dengan suara gebrakan pintu.Pertama kali aku membuka mata, tak kala terkejut apa yang kini terpampang di depan kedua mataku.

Aku masih terbaring di tempat tidurku dan baru ku sadari jika tubuhku sudah bersimbah darah dengan pisau yang menancap di dadaku.Terlihat kedua orang tuaku tersenyum miring padahal mereka tidak jauh berbeda dengan kondisiku dan yang paling mengerikan adalah leherku terjerat rantaian besi.

Bersamaan dengan kilat yang menyambar,sosok berbalut hoodie hitam berada tepat di depan wajahku.Raut wajahnya mengerikan dan tampak hancur tidak berbentuk,goresan luka di yang terlukis membuat siapapun akan sulit megenalnya.

Tangan kasarnya terulur meraih daguku lalu membuka mulutku secara paksa dengan kesepuluh jarinya.Memasukkan tangannya dan membuka mulutku layaknya mencari sebuah harta dalam karung.Tanpa aba aba keringatnya menetes tepat di mulutku.Bisa kurasakan rasa yang berbeda,oh astaga...dugaanku salah.Itu adalah darah.Rasa asin bercampur sedikit manis dan ada bau amis yang kental dalam rasa itu.Dan ku yakin itu adalah darah.

T-tunggu....DARAH DARI MULUTNYA ?!

Aku masih membeku dengan situasi yang tidak bisa ku cerna dengan baik.Dalam sepersekian detik,orang tuaku menghilang menyisakan suasana yang hening dan rintik hujan yang kini mendominasi.Wajah sosok mengerikan tadi langsung terganti.Ia seolah pergi seperti angin lalu dan berubah menjadi sosok yang selalu ingin ku lindungi,adikku.

Ia tersenyum ceria dan melengkung ke atas hingga matanya menyipit.Namun semakin ia tersenyum rantai yang bergelung di leherku semakin mengerat dan pasokan udaraku semakin menipis.Aku refleks memegang leherku dan membuka mulutku agar dapat menghirup beberapa oksigen.Tenggorokanku seolah meronta ingin sebuah jalur udara namun rantai besi ini semakin mengerat hingga ku bisa rasakan jika napasku ingin mencapai batas maksimal.

Adikku melambai kepadaku dan pergi berjalan menjauh.Namun semakin dia menjauh,rantai sialan ini semakin mengerat leherku.A-aku tidak bisa bernapas hingga-









CODE 1 : FIGHT OR DESTROY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang