X-08

5 3 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.





Decitan mobil memekikkan indra pendengaran,posisi kedua telah diraih dan sang musuh telah menang.Aku tersenyum senang karena bisa merasakan betapa menyenangkannya barusan.Bisa ku lihat sang musuh tersenyum kemenangan dan menatap kami remeh.Lino keluar untuk berdiskusi hadiah apa yang diberikan kepada sang musuh.

Sepertinya aku paham bagaimana maksud Lino walaupun aku tidak tahu hal gila apalagi yang akan Lino lakukan malam ini.

"Selamat Wount ! Aku sebenarnya menyiapkan sesuatu untukmu hahaha lagipula kau lama tidak berkunjung."

Lino bersalaman dengan Wount layaknya teman akrab.Lino tersenyum miring yang sepertinya membuat sosok Wount bersemangat.

"Aku tahu kau pasti menyiapkan sesuatu,Xierco ! King of circuit tidak mungkin kalah dengan raja jalanan sepertiku."

Xierco ?

"Kau bukan sekedar raja jalanan saja bung hahaha jangan merendah cih."

"Kau memang tidak berubah,tetap bertindak santai."

"Tentu,apalagi menyambut tamu jauh."

Lino tersenyum miring lalu membuat isyarat agar aku keluar dari mobil seperti kesepakatan sebelumnya.Aku pun bersiap siap dengan senyum yang menyeringai.Aku membuka pintu lalu turun dengan anggun sembari menatap remeh Wount.

"Oh,she's mine! Vacrousca Xierva."

Wount terlihat terkejut sama seperti aku sebelumnya tapi kali ini aku tersenyum miring bersamaan dengan sedikit mengangguk.Wount yang terbilang terkejut hingga tidak bisa menyembunyikan raut wajahnya itu pun sekarang terdiam.Seperti rencana,Wount akan terkejut karena dua opsi.Dan keduanya pasti ia rasakan,namun kemungkinan Wount hanya memilih-

"Awesome,dude!"

-satu opsi untuk menyembunyikan opsi lainnya.Gotcha! itu benar benar seperti dugaanku.Tentu ia tidak akan mengatakan betapa terkejutnya melihat seorang Xiela Alerica memakai pakaian hitam keseluruhannya dengan rokok yang mengapit di antara kedua jariku,bau parfum tidak jauh dari bau alkohol ditambah rambut yang terurai menampilkan aura yang berbeda dari sebelumnya.

Lino menarik pinggangku posesif menyebabkan jaket yang kupakai menjadi terjatuh di sisi kiri.Wount yang melihat itu terkejut namun dapat ia kendalikan kali ini.Bahu yang terekspos dan rambut panjangku yang sengaja terurai membuat pesonaku kali ini terlihat layaknya badgirl.

Lino terkikih melihat respon Wount.Ternyata menyenangkan bermain seperti ini,padahal ini baru saja dimulai,bisiknya.Sepertinya bermain sedikit lama akan lebih seru.Aku menyetujuinya,Lino sama tidak sabarnya denganku.Dan kini akan kami selesaikan dengan cepat.




. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .




"Friz,apa sudah siap ?"

"Sudah siap,tuan."

"Terima kasih Friz."

sosok yang dipanggil Friz mengangguk dengan senyum yang terukir di wajahnya.Wount yang berada di samping kanan Lino menatap tidak sabar.Sedangkan Lino,ia mengangguk memahami ketidaksabaran Wount.Cih,aku ingin merobek mukanya karena wajah penuh dosa itu.Ingatkan aku untuk meninjunya ketika Pak Gardan mengijinkannya nanti.

"Kau bisa memakainya hingga besok sore.Lakukan sepuasmu,Wount! Aku harus mengurus anak buahku dulu."

"Terima kasih,Xierco.Aku akan menerima hadiahmu dengan senang hati.Kau memang tahu apa yang ku inginkan."

"Hahaha aku sudah hafal dengan dirimu.Baiklah aku tinggal dulu."

"Silahkan,aku akan memasuki kamar.Sampai jumpa besok sore Xierco HAHAHAHA."

tawa Wount menggema di seluruh lobby.Hotel yang jaraknya tidak jauh dari area sirkuit bisa kuyakini pemiliknya adalah satu orang.Dan yakin atau tidak,Lino termasuk kedalam list pemilik wilayah ini.Wount melangkah menuju lift dan bersamaan dengan pintu lift yang tertutup dan angka lift yang berubah.Lino langsung mengubah raut wajahnya yang bisa membuat siapapun bergemetar takut.

"Udah lo periksa Faz ?"

"Santai bang,udah gue periksa plus tes.Glavin juga udah di posisi,udah daritadi dia mantau."

"Hubungi Evon,suruh siapin berkas."

"Siap laksanakan bang."

Aku yang masih belum paham hanya memutar bola mataku malas.Apa susahnya Lino menjelaskan kepadaku rencananya.Jika seperti ini,aku hanya seperti anak kecil yang mengikuti pamannya,"Bisa kalian berdua jelaskan rencananya ? aku bosan melihat kalian membahas topik yang tidak kumengerti."

"Ku kira Lino sudah menjelaskan kepadamu."

"Anak kecil tidak perlu tahu."

"HEY BODOH!"

Fazi terkekeh sembari menggelengkan kepala melihat Lino yang hanya menghendikan bahunya.Aku mendengus kesal karena jawaban Lino.Bukankah ia mengejekku ? aku bahkan tidak seperti yang ia katakan.Aku sudah besar dengan mengendarai motor,dan berkeliaran seorang diri.Pengetahuanku juga banyak.Sepertinya Lino yang memang buta akan kemampuan seseorang,cih.
















To Be Continue.....

 To Be Continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CODE 1 : FIGHT OR DESTROY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang