balter vol.2(20+)

14.1K 341 41
                                    

"Anin? Lo ngapain hujan-hujanan gini?" kaget Risa yang langsung mempersilahkan Anin utnuk masuk ke dalam rumahnya.

"Gue malam ini tidur di rumah lo ya?" ujar Anin dengan tatapan kosongnya.

Risa menelaah penampilan Anin, perempuan itu tengah menggunakan dress, dan basah kuyup tentunya, "Oh, orang tua lo?"

Anin kebingungan, "Ga kebawa."

"Gapapa, biar gue aja ntar yang hubungi," ucap Risa sembari menuntun Anin untuk menuju ke kamarnya.

Risa memberikan baju ganti untuk Anin dan mempersilahkan perempuan itu untuk mandi dan mengganti pakaian di kamar mandi miliknya.

Namun Anin berada dalam kamar mandi terlalu lama, "Nin, are you okay?"

Pintu kamar mandi pun terbuka, memperlihatkan Anin dengan rambut basahnya.

Dengan cepat Risa menghampiri Anin dan memeluknya, "You're not okay."

"Risa, I'm tired with all this. Just because this damn feeling." Anin membalas pelukan Risa.

Mereka duduk di pinggir kasur. Anin membisu.

Risa melirik Anin, "What happen?"

Butiran air mulai membasahi pipi Anin, "He's gonna married."

"Who's gonna married?" tanya Risa kebingungan.

"Kak Aarav."

"Sore tadi, pertunangan Aarav. Aarav ga bilang apa-apa ke gue gitu juga bonyok. Persiapannya mendadak, Sa. Gue juga gatau kenapa, 

gue ga bisa ngeliat Kak Aarav tukaran cincin sama perempuan yang sama sekali ga gue kenal. Tanpda gue sadar, gue udah di jalan, ga ada tujuan, akhirnya gue ke rumah lo. Gue.. ga siap buat ngehadapin apa yang ada di depan gue kalau gue balik."

"That fucking piece of shit! Wha-what? Ga, maksud gue kenapa? Bukannya beberapa minggu lalu hubungan lo membaikkan sama dia?"

"Aku tau kenapa, Sa. He's afraid. Afraid of us."

Risa menegakkan badannya, "Mu-mungkin dia terdesak? Itu pilihan bonyok lo kan?"

Anin menghapus air matanya, "He knows and accepted it."

Risa terdiam. Bajingan itu. Berani-beraninya, setelah apa yang Anin lewati selama bertahun-tahun karena dia. Bajingan itu benar-benar menyianyiakan kesempatannya.

"But why is he afraid? Apa yang dia takutin? You two even not a real sibling."

"Maybe, that's not all." Anin menatap Risa dengan mata merahnya.

Risa kembali duduk, namun tidak berani menatap Anin, "Karna saudara dalam hukum?"

"No. We're even not related in law." Anin menghela nafas.

"Maksud lo?

Anin menatap Risa dan menggeleng, "Nama gue ga pernah masuk, Sa. Gue ga pernah masuk ke daftar nama keluarga itu secara hukum."

°°°

"Aku mau, Ma."

Diana kebingungan, "Mau apa, Sayang?"

Anin menunduk dan kemudian kembali menatap Mamanya, "Ngejaga Nenek, di Nevada."

"Anin. Kok tiba-tiba, Nak? Kamu juga ga bisa ngapa-ngapain kalau disana. Kuliah juga gimana?" jawab Diana enggan.

"Ga tiba-tiba, Ma. Anin udah mikir lama. Nenek cuman satu-satunya keluarga yang sedarah sama Anin, Anin mau disebelah Nenek selagi dia masih ada. Anin udah terlalu lama disini, Ma. Disana juga ada kampus kok, ga jauh dari rumah Nenek. Mama ga perlu khawatir." terang Anin percaya diri agar Mamanya dapat menyetujui permintaannya.

sweet scar「 adult smut  」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang