friend with benefit vol.2(20+)

41.9K 550 29
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

Chapter ini mengandung banyak dialog karena pada dasarnya chapter ini merupakan drama dan tahap penyelesaian kesalahpahaman Ica dan Vando.

Jadi, kalo emang kalian bosenan, bisa dibaca cepet aja dialognyaa, it's okay.

Bagian mengandung smut di akhir. Bagian full smut akan aku buat si fwb vol.3. So just wait okaaay!

__________________

"Fuck."

Erica yang tengah duduk di closet yang tertutup kamar mandi memijat pelipisnya.

Tangan rampingnya bergetar saat melihat dua garis biru di benda pipih yang dipegangnya, "Fuck. Kenapa harus sekarang," dirinya terpekik.

Ica menggenggam erat testpack itu. Tiga kali Ia mencoba, namun hasilnya tetap sama, positive. Sudah dipastikan perempuan yang berumur 20 tahun itu hamil.

Ica menggigit bibirnya. Pikirannya kalut. Bukan karena Ia takut hamil ataupun takut akan kabar yang beredar di kampusnya. Melainkan Ia hamil, hasil dari dosa yang dilakukan selama 5 tahun lebih bersama sahabatnya.

Ia merutuki kebodohannya. Kenapa Ia mempersilahkan Vando menyetubuhinya tanpa pengaman? Kenapa Ia tidak mempersalahkan jika Vando mengeluarkan benihnya di dalam.

Ica tidak bodoh, walau Ia sering mengkonsumsi pil pencegah kehamilan sekalipun, Ia tau masih ada kesempatan untuk janin tumbuh di rahimnya. Hanya menunggu waktu.

Dan inilah saat sialnya. Setelah 3 tahun lamanya Vando berani untuk tidak menggunakan pengaman, janin itu terbentuk beberapa minggu yang lalu. Tepat dimana Ica dan Vando naik menjadi tingkat 2 di kampusnya.

Ica menggeleng-gelengkan kepalanya, "Ga. Ga bisa. Gue ga bisa kasih tau Vando."

Dengan cepat Ica mengumpulkan testpack-testpack itu dan melontarkannya ke tong sampah yang berada di kamar mandi.

Ica kembali memakai celana jeansnya, membenahi rambut dan baju dan kemudian keluar dengan wajah kusutnya.

°°°

Ica menghempaskan dirinya pada sofa yang berada di dalam kamar sahabat baru yang dikenalnya 2 tahun yang lalu.

Missha Adiwinata. Perempuan dengan mulut ceplas ceplos ini berada dalam kelas yang sama dengan Ica.

Berkat mulut lubernya Missha, membuat Ica merasa klop ketika bersamanya. Ia merasa bahwa Missha adalah tipe orang yang tidak bermuka dua. Karena itu pula, Missha tau mengenai kegiatan pembuatan anak yang dilakukan Ica dan Vando serta hubungan mereka yang merumitkan pikiran manusia.

Begitu pula sebaliknya, Ica tau mengenai Missha yang menyukai seorang lelaki tampan yang tidak bisa Ia gapai. Tentu saja tidak bisa, lelaki itu menyukai pedang dan anus. Bagaimana bisa tiba-tiba menyukai payudara dan lubang menuju rahim.

Ica memandang Missha yang sibuk memainkan smarthphonenya dengan sesekali tertawa garing.

"Gue hamil." ucap Ica dengan tatapan kosong.

"Ohhh. Lo hamil. Ya gapapa terima aja." jawab Missha sekenanya.

Ica menatap Missha dengan malas, namun sedetik kemudian kasur yang ditiduri Missha bergerak. Perempuan itu terduduk dengan cepat dan melihat Ica dengan sangsi, "Tadi lo bilang apa?"

"Gue. Ha. Mil. Mis. sha."

Missha langsung melompat dari tempat tidurnya, Ia langsung terduduk di samping Ica.

sweet scar「 adult smut  」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang