Tamara melenggangkan kakinya ke dalam perpustakaan tua di kotanya. Sudah menjadi rutinitasnya selama 3 bulan terakhir, menjadi penjaga di Oakwood Library.
Perpustakaan itu seharusnya sudah ditutup berbulan-bulan yang lalu. Tetapi, karena pemilik tanah yang baru masih ingin mempertakankannya, rencana itu tidak jadi dijalankan.
Tamara Meredith Sue, perempuan 20 tahun itu tidak tinggal diam saat mengetahui perpustakaan favoritnya tidak jadi ditutup.
Tidak tanggung-tanggung, Ia rela menjadi penjaga perpustakaan secara cuma-cuma. Walau faktanya, perpustakaan itu tidak ramai pengunjung.
Selama 20 tahun hidup di dunia, Tamara sudah dikenalkan oleh buku oleh Ibunya.
Sebagai orang tua tunggal untuk Tamara, Ibu Tamara bekerja keras untuk mengenalkan Tamara dengan ilmu luas. Dan begitulah pertemuan awal Tamara dengan buku.
Sejak saat itu, Tamara menyukai halusnya permukaan kertas yang menyentuh jari-jarinya, bau khas buku yang memenuhi indera penciumannya, dan sensasi saat tangan menggenggam erat buku bacaannya.
Tamara menyukai hal itu.
Sama saat Ia membuka pintu perpustakaan tua itu. Bau buku-buku lama langsung menguar dan tercium oleh Tamara.
Ia tersenyum, "Semoga hari ini lebih baik dari hari yang lalu, Oaky."
°°°
Walau perpustakaan ini sudah ditinggalkan oleh khalayak ramai, tetapi ada satu orang yang selalu datang ke perpustakaan tua tersebut.
"Kau selalu datang cepat ya."
Suara bariton itu mengagetkan Tamara yang sedang sibuk membuat laporan bulanan.
"Oh, Jo. Kau datang hari ini." ucap Tamara dengan mata yang berbinar.
Orang yang dipanggil Jo itu tertawa.
Jonathan Anderson.
Pria berusia matang itu tersenyum sambil menenteng beberapa buku bacaan di tangannya.
Jo kerap datang ke perpustaan untuk membaca buku sampai perpustakaam tutup atau sekedar datang untuk meminjam buku.
Mungkin bisa dibilang, Ia adalah satu-satunya pengunjung yang sudi menginjakkan kakinya di Oakwood Library.
Tamara menyerngit, Ia memandang Jo dengan tatapan menyelidik. Ada yang berbeda dengan Jo hari ini, "Pakaianmu, sedikit berbeda, Jo. Kau ingin pergi ke suatu tempat?"
Jo terlihat lebih tampan dengan menggunakan kemeja yang lengannya digulung dan celana bahannya.
Dengan cepat Jo melihat bajunya dari atas sampai bawah, "Ah, aku tadi bekerja, ada rapat dadakan."
"Bekerja? Kau bekerja?"
Jo terkekeh, "Tentu saja aku bekerja!"
"Tidak, maksudku. Um, aku hanya berpikir. Kau selalu datang kesini, jadi kupikir, kau tidak bekerja."
"And, yeah. Here i am." tawa Jo membuat jantung Tamara berdetak lebih cepat.
Akhir-akhir ini, Tamara selalu memperhatikan Jo dari kejauhan. Ia sering tersenyum sendiri saat Jo sedang asik membaca bukunya.
Tamara sendiri tau, dirinya menyukai lelaki itu.
Lelaki yang Ia sendiri tak tau asal usulnya. Yang Tamara tau, lelaki itu bernama Jonathan Anderson.
Jo berdeham, "Aku akan duduk manis dan membaca buku ini, kau baik-baik sajakan sendirian disini?"
Tamara memasang wajah konyolnya dan berkata, "Kau berlebihan, aku selalu sendiri disini. Dan ya, aku akan baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet scar「 adult smut 」
Short Storyshort story for 17+ 18+ 19+ 21+ random story. so, please be wise!