Mon nouveau meilleur ami (Bab 1)

14 3 0
                                    

Klara tidak mengenaliku atau dia pura -pura tidak mengenalku? Padahal dari dulu kami bersama, apa saja kami lakukan bersama, bahkan pernah main di kali bersama. Kenapa dia berkata seperti itu? Terlebih lagi dengan raut muka setenang itu, dan dengan wajah sepolos itu, seolah memang benar benar tidak mengenali aku, kenapa?

Δ^Δ

"Ini namanya Xarel .. Anak baru !" Gina menjelaskan, membayar pesanannya dan pergi meninggalkan Klara dan temannya, aku mengikuti Gina dari belakang, sementara Dino mengekori Gina dan Aku, Gina nampak berpikir tentang kejadian di kantin. Sampailah kami di kelas dan Gina bertanya panjang lebar dari penjuru barat, timur, utara, selatan, dan juga mata angin lainnya, dia tanyakan semuanya.

" Jadi gitu, tapi dia kok ngak inget elo ? " Gina berdehem setelah aku menjawab semua rasa penasaran dia soal aku dan Klara. Pada dirinya sendirilah dia berdehem. Gina menatap bangku kosong lalu menatap Dino yang sibuk dengan keripiknya. Gina yang menurut Dino sangat suka makan dan tidak takut gemuk, tampaknya malah lebih tertarik dengan ceritaku dari pada kripik di tangan Dino dan jajanan yang sempat dia beli di kantin. " Dia gak mungkin amnesia, setau gue, selama dia sekolah disini, dia gak terlibat kecelakaan atau sakit apapun, dan dia termasuk siswi teladan !" Simpulan dari Gina.

Aku menunduk, sedih rasanya dia pura-pura tidak mengenalku. Bagaimana menurutmu tentang hari pertamaku disekolah? Apa luar biasa? Ya buatku, ini luar biasa. Entah sisi baik atau buruk, aku rasa aku dapat keduanya, dan soal Klara, aku harap dia bisa menjelaskannya.

" Rel, gue bilang ama Dino tadi soal minat dan bakat lu, band dia butuh vokalis, elo minat dan bisa nyanyi gak ?" Gina menepuk pundakku, membuatku tersadar dari lamunanku. "Udah, gak usah mikirin Klara mulu !"

"Iya gue minat, bisa kok !" Kataku spontan. "Good, audisinya entar pas istirahat kedua, Spirit man !" Gina sangat membantuku, dan info ini sangat menghiburku, terutama, aku yang menganggur itu menyebalkan.

Δ^Δ

Istirahat kedua kami ke ruang musik, ada satu ruang musik disekolah ini, dan bergantian pakai ruangannya, karena ada 3 band yang boleh beroperasi disekolah, selebihnya tidak ada lagi, jadi ini cukup menjadi persaingan. Di tempat itu tampak ramai, dengan cewek dan cowok, sepertinya memang band ini tidak pilih-pilih jenis kelamin, yang penting bakat. Jujur aku agak tegang, tapi juga cukup percaya diri, karena aku yakin, kalau bakat unggul dan teknik bagus pasti kepilih. Nama yang sudah mendaftar akan dipanggil satu persatu, tampak anggota band itu cukup jenuh melihat potensi yang itu-itu saja.

"Xarel Abense Bradesta !" Suara itu muncul dari microphone di panggung, yang di pegang oleh seorang cowok berjas hitam, tanda jika dia termasuk anggota osis.

Aku berjalan kearah panggung, melihat ke arah gitar, dan seorang cewek yang mengenakan bandana Pink akrab sekali wajahnya diingatanku, Abellia cewek yang bertabrakan denganku di koridor. Dia tampaknya anggota band itu.

'' Silahkan menyanyi dan tunjukin apa yang kamu bisa !" Suara microphone lagi, dari suara Gina sialan itu anak sengaja banget, terlihat dari nyengirnya yang sudah bagaikan menang pertandingan debat seluruh dunia !

Aku menjemput microphone di mukaku, dan berbicara lewat sana. "Sebelumnya, Gina, boleh pinjem gitar lo ?" Aku tahu itu gitar milik Gina, karena tertulis, Gina Tertares di lengan gitar itu. Gina menggeleng, dan aku pun membujuknya, meski ini bukan istilahnya itu kayak bukan " gue banget. " Aku mendekatkan Microphone ke pipi supaya suaranya lebih lembut " Pliss Gina, ini buat elo !" Kataku dan Gina menyerahkan gitarnya "Awas aja kalo jelek suara lo, atau gitar gue lecet, gue banting lo !" Gina berbisik dan menyeringai. Jujur saja Gina galak banget, meski aku tahu dia hanya bercanda.

Mon nouveau meilleur amiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang