Benih Cinta

28 6 0
                                    

Note:ini pertama kalinya saya buat novel jadi mohon maaf kalau ada yang kurang,mohon beri saya kritik di kolom komentar agar saya dapat menjadi lebih baik,dengan bahasa yang sopan ya,saya janji bakal terus mencoba lebih baik di tiap chapter jadi tunggu aja lanjutannya

Setelah capek membututi mereka,aku pun  pergi dari tempatku dan keluar dari pasar minggu.

Jam masih menunjukan pukul 10 jadi aku masih punya banyak waktu.

Daripada aku pulang, aku memilih pergi menuju ke perpustakaan untuk mencari buku.

Jarak perpustakaan dengan pasar minggu tidak terlalu jauh,mereka sama sama terletak di tengah kota,karena itu aku dapat  kesana hanya dengan berjalan kaki.

Aku pun sampai di perpustkaan,saat aku masuk kedalam aku melihat keadaan pepustakaan benar benar sepi.

Ya wajar saja orang orang  lebih memilih ke pasar minggu yang meriah daripada tempat sunyi seperti ini.

Aku pergi ke lantai 2 disana ada berbagai macam buku filsafat yang aku butuhkan.

Setelah mendapatkan bukunya aku turun ke lantai 1 menuju ketempat duduk perpustakaan untuk membaca buku yang sudah kupilih.

Sesampainya Aku di tempat duduk aku melihat ada cewek yang sedang membaca buku tentang Geometri,sadar akan kehadiranku ia pun menatapku dengan senyumnya yang tipis,lalu menyapaku sambil melambaikan tangan.

"Hallo."

Setelah melihat wajahnya,Aku ingat siapa dia dia adalah anak kelas 7 unggulan,aku pernah melihat dia di lomba Geografi kemarin.

Kalau tak salah namanya Rina.

"Hay kamu Rina kan," balas aku

"Eh iya kamu Fahrel kan anak kelas 7D,"

"Eh kau kok kenal aku," jawab ku

"Owh iya pas lomba kemarin kamu kan perwakilan kelas 7D,kan kamu lawan kami di lomba sekolah final kemarin."

Itu benar dan lomba kemarin itu dimenangkan oleh kami 7D,dengan poin selisih yang sangat sedikit dari kelas unggulan alias 7A.

"Orang orang kelas ku banyak yang kenal kamu Lo gara gara berhasil ngalahin kami," sambung Rina.

Nicee aku banyak yang kenal apalagi kelas unggulan pulak tuh wkkwkw,bangga ku dalam hati.

"Ahh iyakah, btw Rin boleh gak izin duduk disini,"

"Oh boleh boleh," jawab Rina

"Eh kamu baca filsafat ya, keren juga,"

"Iya katanya bisa buat hidup gw lebih tenang," balas aku

"Tapi kayaknya itu bukan buku untuk anak SMP lah aku pernah baca tapi gapaham apa yang dimaksud," ujar Rina

"Owh emang agak susah sih diawal aku juga gtu,tapi kalok Rina baca dari dasarnya lama lama pasti bakal paham," ujarku

"Owhh Gitu."
 
Aku dan Rina pun akhirnya mengobrol tentang buku dan saling merekomendasikan buku.

Tak terasa sudah 1 jam mengobrol dengan Rina,jam sudah menunjukan pukul 11.

"Eh Udah jam 11 yah?" tanya Rina

"Iya udah nih,kamu mau balik?,"

"Iya nih Rel,aku ada les soalnya," jawab Rina

"Owh iyakah kamu les dimana?," kembali tanyaku

"PH pencil hope."

"Yaudah ya Rel aku mau les dulu,btw makasih ya udah nemenin," ujar Rina sambil tersenyum.

"Eh iya sama sama Rin,Aku juga seneng Bisa ngobrol banyak ama kamu apalagi ngomongin tentang buku, ucapku sambil  tersenyum.

"Aku juga seneng,yaudah aku pigi dulu byee."

"Byeee."

Rina pun beranjak dari tempat duduknya lalu keluar,di luar kaca jendela ia melambaikan tangan lalu dari mulutnya ia terlihat mengatakan

"Dadaaaaah." Walaupun tidak terdengar

Aku membalasnya dengan senyuman.

Tidak lama Rina pulang aku pun juga lekas pulang,tak lupa juga Aku meminjam buku dulu sebelum pulang.

Krrringgggggggg

Aku terbangun karena alarm ku berbunyi,aku melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 5.

Kasur ku yang sangat empuk membuatku tidak mau beranjak dari tempat tidur,aku baru benar benar bangun setelah setengah jam kemudian.

Aku pun segera merapikan pakaian sekolahku dan menggosoknya.

"Fahrell keluar Fahrel sini sarapan," ucap ibuku sambil berteriak.

Aku pun segera keluar menuju meja makan.

Di meja makan sudah ada ayahku  yang sedang menyantap makanan nya.

Aku pun juga langsung ikut makan bareng Ayahku lalu disusul Ibuku.

Saat sedang makan ayahku bertanya,

"Kamu kok semenjak masuk SMP rajin banget Rel."

"Iya Ayah,parel cuman pengen berubah aja jadi lebih baik."

"Nnti ada maunya nihh," ejek Ayahku.

"Enggak kok yahh."

"Ih kamu niiihh,Anak jadi rajin malah di ejek," singgung ibuku

"Emm sebenarnya ada sih yah."

"Emang parel pengen beli apa," tanya ayahku

"Parel pengen hape baru," ejekku sambil tersenyum.

"Duit darimane," balas ayahku sambil tertawa

Kami pun mengobrol saling bercanda dan tertawa.

Setelah Sarapan aku langsung mandi lalu bersiap siap ke sekolah.

Aku pergi sekolah menggunakan Sepeda motor,Bukan motor yang mahal namun cukuplah untuk kebutuhanku kesana kemari.

Aku sampai disekolah pukul 7 pagi sekolah masih lumayan sepi karena kami masuk pukul 7:40 pagi.

Setelah memakirkan Sepeda motorku aku bergegas menuju ke kelasku,
Diperjalanan aku melihat Rina yang sedang piket menghapus papan tulis.

Kelasku berada di paling ujung bangunan lantai 2 sedangkan kelas Rina berada di deket tangga lantai 2 karena itu sebelum ke kelas aku pasti melewati kelasnya.

Aku menyapanya Rina,

"Pagi Rin."

Dia menengok ke arahku
"Eh Fahrel,Pagi Rel."

"Novel kemarin gimana bagus gak." tanya ku

"Owh belum selesai Ku baca sih,aku baru sampe pas Si Mc tau kalok ada kehidupan di luar pulau," jawab Rina

"Owh iyakah, udah lumayan jauh lah tuh,aku sebenarnya pengen bahas novel nya sih sama kau Rin,kalok kamu udah selesai bacanya," ucapku

"Iya sih politik nya dapet banget soalnya pasti seru kalok di bahas kan," Balas Rina

"Nah iya apalagi kalok udah chapter 40an ,bener bener gila banget plotnya."

"Owh iyakah okelah bakal aku selesainlah secepatnya,soalnya sih emang seru ceritanya apalagi karakter si  Leva suka banget aku ama dia," balas Rina

"Owh setuju sih wkwkk emang keren dia bisa ngalahin titan sendirian,"

"Iya pas dia nyelamatin Si Jane itu keren bangettt," jawab Rina semangat

"Iya  rin bener banget,Leva memang salah satu karakter terbaik," balasku

"Keknya udah mulai rame nih Rin,yaudahlah aku mau ke kelasku dulu ya byee."

Owh iya byeee," balas Rina.

Rina pun kembali melanjutkan piketnya.

Pada saat aku keluar kelas pas di pintu Kelas 7A,Aku berpapasan dengan Laki laki.

Laki laki itu melihatku dengan ekspresi Iri dan dengki,aku melihatnya sesaat lalu memilih  memalingkan wajahku kedepan.

***

Aku Menjadi OverpowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang