aku tidak tahu apa yang terjadi tetapi yang aku hanya mau minum air saja, beneran!
terbangun dari alam bawah sadarnya dan sudah memastikan dua atau enam kali bahwa dia tidak di bawah pergi ke alam lain, terbukti dari tubuhnya yang masih sehat dan hidup, dia juga tetap terjebak dalam dunia ini.
sudah beberapa hari menjalani hidup lagi yang aneh di sini dan sekarang tinggal di sebuah gedung apartemen bersama salah satu negara untuk menjamin bilamana ada lagi sebuah kecelakaan dan keamanan negara.
katanya juga untuk protokol kesehatan dan rehabilitas juga sih, bodo lah dia tidak terlalu banyak mendengarkannya.
toh sudah melewati kehidupan dulu dan menjalaninya lagi membuatnya menjadi bosan dengan menyadari bahwa waktu terkadang bergerak lambat.
mending lambat apa cepat ya?
'dahlah, belum waras pikiran aku memikirkan ini.'
terbangun pada tengah malam hari terlihat dari jam dinding mengenai jarum jam 22.49 sudah menjadi kebiasaan bagi negara ini tidak tertidur berlama-lama walau memiliki keinginan kembali ke kasur sangat besar dia tetap berdiri keluar dari ranjang, tentunya sambil jengkel, toh tidak ada yang mengganggunya...
menggulung badannya dengan selimut, keluarlah dia dari kamarnya.
"wah luas, dulu ruanganku tidak seluas ini deh. aku tidak terlalu memperhatikannya." terpesona lah ia, terlihat ruangan yang luas dengan berbagai perabotan rumah walau dengan kegelapan menyelimutinya, dari dapur bersebelahan dengan tempat makan yang berada jauh dari kamarnya sampai ruang tamu yang berada di depan kamarnya.
daripada apartemen, lantai yang ia tempati ini lebih ke rumah pribadi untuk liburan bulanan.
'ya antara Bapak Asean membayar lebih untuk kebutuhanku atau negara yang tinggal disini bersamaku yang bayar lebih, wajar sih kalau anak dari bapaknya EU.' berjalan dengan pelan menuju dapur, mengambil sebuah gelas dan mengisinya dengan air pikiranku tertuju dengan pintu yang berlawanan arah dengan kamarku.
'kalau ingatanku masih berfungsi, harusnya aku sekamar dengan Palestina, tapi dilihat dari perabotan rumah ini sepertinya bukan, artinya ada negara yang mau sekamar denganku.' memikirkan itu membuat Indo memiringkan kepalanya dengan bingung.
siapa yang gila mau sekamar dengan aku ya, sampai bayar lebih?
'Amerika? atau England? Amerika akan masuk akal bila dia sekamar dengan Jepang atau England untuk melanjutkan bisnis atau bersama kerabat, atau dia salah negara dan mengira aku adalah Jepang.'
dia langsung menghapus pikiran itu, tentu akan ada orang yang membantunya bila memang komplain tentang teman sekamar. tetapi itu tetap lucu.
konyol sekali.
'England...walau dalam kamar ini ada nuansa elegan eropa, dia lebih baik bersama yang lainnya sih, pasti ada negara eropa lain yang terkena juga jadi mending dengan kerabat dekat yang akrab daripada tetangga yang jauh.'
'jadinya sia- eh!'
dubrak!
gelas terjatuh dari tangannya dan membasahi lantai, tergeletak di lantai dengan seseorang mencekik leher dengan ketat.
ini bukanlah rencananya untuk bangun tengah malam ok?!
'halo nama saya indonesia dan selama seminggu berada di sini, di rumah baru dengan leher saya sedang dicekik oleh orang gila yang tidak kuketahui, maaf kalau mau uang saya juga akan membantu mencarikannya.' sarkasnya dalam hati, bila saja orang tidak tahu diri itu tidak mencekiknya, mungkin dia akan langsung mengumpat ke mukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Anchor]
FanficTerbangun di dalam rumah sakit dan mengetahui bahwa ia berada 5 tahun sebelum kejadian mengerikan menimpa tidak tahu menahu caranya bagaimana, langsung Indonesia mengambil kesempatan untuk melakukan apapun untuk menjaga keluarganya. Berkelanjutan de...