Aisyah berfikir bahwa yang ia lihat tadi adalah seorang perempuan dengan cepat ia berlari menuju belakang sekolah.
"Kemana orang tadi? " tanya Aisyah matanya sibuk mencari keberadaan orang tersebut.
Tak terasa kini Aisyah berada tepat dibawah pohon besar yang terlihat begitu mengerikan bahkan ada banyak sesajen di bawahnya.
"Apa ini? Sebenarnya ini tempat apa? Jangan-jangan orang tadi lagi-"
"Siapa yang kamu maksud? "
Aisyah membalikan tubuhnya saat pertanyaan seseorang terdengar begitu jelas di telinganya.
"Ah tadi saya liat ada orang disini" jawab Aisyah jujur.
"Lalu apa yang kamu lakukan disini? " tanya orang itu lagi.
"Ah tidak ada, hanya saja tadi saya melihat ada orang disini jadi saya penasaran"
Aisyah memperhatikan orang tersebut jika dilihat dari pakaiannya sepertinya dia adalah seorang guru.
"Maaf kalau boleh tau ini kenapa dibawah pohon ada banyak buah sama lilin? " tanya Aisyah dengan hati-hati.
Tanpa Aisyah sadari orang di hadapannya itu tersenyum saat Aisyah sibuk perhatikan buah dan lilin yang berada di bawah pohon.
"Itu untuk penunggu pohon ini agar ia menjaga siswa di sekolah ini dari gangguan orang jahat" jelasnya membuat Aisyah mengerutkan alisnya.
"Maaf ya tapi kalau mau perlindungan itu minta sama Allah bukan sama penunggu pohon, itu sama saja Syirik bu, " jelas Aisyah.
"Jangan ceramah disini, dan ingat jangan pernah kesini lagi atau-"
"Kenapa bu? " Aisyah menatap bingung saat orang di hadapan nya itu menggantungkan ucapannya.
"Jangan pernah kesini lagi! " ucapnya dan berlalu meninggalkan Aisyah yang masih tak mengerti.
Setelah kepergian orang tadi tadi Aisyah masih berdiri dibawah pohon besar matanya sibuk melihat semua yang berada di bawah pohon itu.
"Foto siapa ini? " gumam Aisyah saat matanya tak sengaja melihat satu foto yang diletakkan di tumpukan buah.
Sebenarnya Aisyah tak begitu perduli tapi sepertinya ada yang janggal di sekolah ini, bahkan saat pertama kali ia melihat sekolah ini dari luar gerbang tadi auranya benar-benar berbeda seperti sekolahnya dulu.
"Apa ini ada hubungannya dengan gedung itu? "
Merasa tak ada lagi yang ingin dilakukan Aisyah memutuskan untuk kembali ke kelas, tapi tak lama langkahnya terhenti saat tiba-tiba bayangan hitam lewat tepat di hadapannya.
"Apa itu? "
"Apa jangan-jangan itu penunggu pohon yang dimaksud orang tadi? " Aisyah semakin di buat penasaran.
KRING KRING
Bunyi bell membuat Aisyah mengurungkan niatnya mungkin ia akan datang lagi ke tempat ini untuk memastikan apa yang ada dalam pikirannya. Tapi untuk saat ini ia harus kembali ke kelas dulu.
....
"Lis dari mana aja sih? " Intan sahabat Elis itu sudah merecoki Aisyah dari tadi.
"Ada urusan sebentar, " entahlah apakah itu berbohong atau tidak.
"Kenapa gak ajak gue sih Lis, gak biasanya. " Intan memonyongkan bibirnya tak suka.
Aisyah tampak berfikir keras apakah ia harus bercerita tentang kejadian tadi pada intan atau tidak.
"Tan, di belakang sekolah itu tempat apa? "
"Yang mana? " Intan melihat tempat mana yang sedang di maksud sahabatnya itu.
"Pohon besar di belakang sekolah, "
"Oh itu, eh lo kok bisa lupa sih Lis kan lo yang paling tau itu tempat apa? "
Aisyah mengerutkan alisnya bingung ia kembali mengingat bagaimana alur Novel yang ia baca.
Dan benar saja Elis tau itu tempat apa. Di dalam buku di ceritakan bahwa tempat itu adalah tempat untuk melakukan ritual memberi tumbal kepada penunggu pohon setiap bulannya.
"Lo sebenarnya siapa sih? Dari pagi gue perhatiin sepertinya lo bukan Elis yang gue kenal! "
Tubuh Aisyah mematung ketika mendengar ucapan Intan.
"Banyak yang beda, mulai dari lo yang nutup aurat bahkan sangat religius, gue bahkan tau Elis itu seperti apa! " jelas Intan membuat Aisyah menunduk.
"Saya Aisyah bukan Elis" ucap Aisyah langsung pada intinya.
"Udah gue duga, " ucap Intan santai.
Sekarang Intan sudah tau bahwa dirinya bukan Elis yang Asli jadi sepertinya Aisyah tidak perlu berpura-pura lagi.
"WOYYY MAYNA MAYNA!! "
Aisyah dan Intan dikejutkan dengan banyak nya siswa yang berlari keluar kelas dengan terburu-buru seperti sedang terjadi sesuatu diluar sana.
"Apa sih? " tanya Intan
Aisyah mengekor dari belakang tangannya menggenggam erat tangan sahabatnya itu ah ralat sahabat Elis mungkin.
"Itu kenapa pada ngumpul kaya lagi antri minyak goreng aja, "
" maaf itu di depan kenapa yah? " tanya Aisyah pada salah satu siswa.
"Anak kelas XI di temukan tak bernyawa" jawab siswa itu dengan sedikit ketakutan.
Aisyah menerobos siswa yang sedang melihat korban tersebut. Karena usahanya Aisyah kini berdiri tepat di hadapan korban.
"Innalillahi, dia? " gumam Aisyah
Tubuh yang terbaring tak berdaya dengan wajah pucat itu kini tengah menjadi tontonan para siswa hingga tak lama beberapa orang segera membawa siswa tersebut dari tempat kejadian.
Jangan lupa di vote yah teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak di Novel Horor
General Fictionbagaimana jadinya jika seorang gadis berusia 17 tahun itu terjebak dalam Novel yang ia baca. bukan Novel romance melainkan Novel Horor!