03. Reinkarnasi Shaka?

3 1 0
                                    

hai terimakasih sudah membaca sejauh ini! :3

.

.

Author Pov

Pagi itu Duke Tama dan putranya Valero Aslan pergi menuju istana Caslafia, sepanjang perjalanan Aslan memperhatikan sekitarnya, ini pertama kalinya ia diminta datang ke Istana.

Sesampainya di istana, ia di sambut oleh para pelayan dan pengawal, Aslan hanya mengikuti kemana ayahnya pergi, hingga akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan yang di jaga ketat oleh banyak pasukan khusus.

"Yang mulia sudah menunggu anda Duke Tama" ucap seorang penasihat Raja.

Tama menganggukan kepalanya lalu memasuki ruangan dengan gagah, tak lupa Aslan mengikuti nya di belakang.
'Keren' batin Aslan menatap sekeliling ruangan bertema Emas dan putih itu.

"Yang mulia"

Tama membungkukan tubuhnya,Aslan juga mengikutinya, sang Raja memperbolehkan Duke dan putranya duduk,tak lama seorang gadis cantik datang dan ikut duduk bersama mereka. Di ruangan ini hanya ada Duke Tama, Aslan, Raja Raymond dan putrinya.

"Duke Tama kau sudah mengenal putri ku, tapi Valero sepertinya masih tidak tahu tentang putri ku ini"

Duke tama memperhatikan wajah anaknya yang memang kebingungan, yah tak apa dia rasa.

"salam kenal, Aku Putri Alara" ucap sang putri.

Aslan menundukan kepalanya, "saya Valero Yang mulia" ucap Valero.

70 menit berlalu mereka membicarakan tentang perdagangan dengan negara tetangga, Kerajaan Icejou dan kebangkitan Raja Vampire yang cukup mengkhawatirkan. Alara melirik wajah serius Valero beberapa kali, sepertinya sang raja memperhatikan tatapan putrinya, Ia tersenyum simpul menatap Valero yang tengah menulis surat perjanjian tanah di pandu Duke Tama.

'kau menyukai Valero, Putri?' Bisik Raja pelan pada Putri Alara.

Alara tersentak sedikit, "Tidakk!!"

Semua orang kini memperhatikan Putri Alara yang berteriak, "a..aku akan segera kembali" ucap putri Alara lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut. Raja Raymond hanya bisa menahan tawanya.

'Pilihan Alara tidak buruk' Batin Raja tersebut.

Valero merasa kalau Raja memperhatikanya, namun ia hanya diam dan tetap melanjutkan pekerjaan nya tanpa memperdulikan tatapan mendalam Raja itu.

Setelah selesai mengunjungi kediaman Raja, Valero di mintai oleh raja untuk datang kembali esok hari. Ia pun menyetujui permintaan Raja tersebut, sesampainya di rumah Valero mencari Ayse ke taman belakang rumah.

Dan tepat sekali gadis itu ada di sana dengan salah satu maid, setelah di perhatikan lebih dekat ternyata Ayse sedang memetik beberapa bunga lily.
"uhm, kau sudah pulang?, bagaimana ? apakah tuan putri itu cantik seperti yang ayah katakan, dan kata ayah kau juga melirik tuan putri itu"

Valero menatap bingung gadis di depanya, 'kenapa jadi ketus?' batin Valero menatap bingung Ayse yang masih fokus mencabut bunga bunga nya.

'Sikapnya sama seperti aku dulu saat menjadi Alya, eh waktu itu aku cemburu karena kakak bertemu dengan anak bibi Rieta, siapa ya namanya.... ah! Sera! Ck apa anak ini cemburu ya' pikir Valero dalam otak nya.

"Ayse, ...ehm bisa tolong tinggalkan kami berdua? Terimakasih" ucap Valero setelah maid itu pergi.

Valero menghela nafas, "huft.. kenapa kamu jadi ketus? Memangnya kenapa kalau aku bertemu dengan tuan putri? Lalu kenapa kalau aku memang melirik dan menyukai tuan putri? Ahh kau jadi cemb.."

"Stopp!!! Aku tidak cemburu!!!!"

Valero tercengang ketika Ayse menghentikan ucapanya, tangan Ayse berada tepat di bibirnya. Dilihatnya wajah manis gadis itu memerah, tersadar kalau tanganya berada di bibir kakaknya, Ayse segera melepas tanganya. Menunduk karena malu ia bahkan seperti mau menangis.

"padahal aku mau bilang kalau kau jadi cemberut semenjak aku pulang dari istana, tadinya ku pikir akan mengajak mu untuk membuat Cake di Dapur, tapi sepertinya kau berfikir kalau aku akan mengatakan c..cemburu?" ucap Valero sedikit tersenyum miring.

Ayse yang tidak kuat menahan malu akhirnya berlari ke dalam, ia mendorong bahu Valero.
"Ayseee!!!" teriak Valero memanggil Ayse yang sudah menghilang dari pandanganya.

"pppffttttt HAHAHAHAHAH, ternyata seru juga ya kalau punya adik perempuan hahahha"

Valero tertawa kencang, memegangi perut nya karena kesakitan akibat tertawa terlalu berlebihan.

Ia berfikir, kenapa saat kecil kakaknya sangat suka menjahilinya, ternyata memang se asik ini menjahili seorang gadis.

.

.

Ayse menatap wajahnya yang sembab, ya setelah berlari tadi ia menangis karena malu, rasanya mau menghilang dari bumi saja. Yah mana mungkin ia cemburu kan?? Tapi sejujurnya di dalam hatinyayang paling dalam terbesit rasa marah saat mendengar cerita kalau Putri Alara dan Valero bisa menjadi sedekat itu dalam waktu yang cepat.

'aku kan Adiknya, mana mungkin aku cemburu yah' Batin Ayse.

Ayse berjalan ke arah balkon di kamarnya, menatap hamparan luas taman bunga di depanya, sedikit tenang saat menghirup udara segar yang membuat hatinya jadi lebih damai.

Ia terus saja berperang dengan pikiranya sendiri sejak kabar kedekatan Alara dengan Valero ia ketahui.

'apa yang aku pikirkan? Aku hanya anak angkat Duke Tama, dan aku hanya adik tirinya Valero, apa hak ku ? Alara adalah putri yang berkuasa di negeri ini? Bukankah sangat mudah baginya untuk mendapatkan Valero? Atau..'

"CK KENAPA AKU JADI MEMIKIRKAN SEMUA INI?"

Teriak Ayse frustasi, tak di sangka Valero berada di bawah balkonya. Ia hanya tersenyum sedikit bingung, apa Ayse benar benar reinkarnasi kakaknya?

.

.

TBC! 

Life Opportunity (Reinkarnasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang