Prolog.

169 6 0
                                    

Suasana duka dirumah itu masih terasa, kini tinggal dua anak perempuan yang tersisa di ruang tamu. Semua yang melayat dan menjenguk mereka sudah pulang 1 jam yang lalu. Mereka memejamkan matanya merasa ini masib seperti mimpi, bahkan tidak menyangka kejadian ini akan terjadi.

Anak sulung itu menghela nafas kasar, menatap kearah sang adik yang tertidur dengan wajah lelah. Ia tahu perasaan sang adik saat mengetahui ini semua. Hancur, tidak hanya adiknya dirinya pun sama hancurnya.

Siapa yang tidak merasa kehilangan jika ditinggal kedua orang tua yang sangat mereka sayangi? diumur mereka yang belum mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup, kini Kirana dan Karina kehilangan kedua orang tua nya.

Tidak tahu apa penyebabnya, yang mereka tahu kemarin malam kedua orang tua nya pergi ke salah satu acara rekan bisnis nya dan pagi nya mereka dikabarkan jika kedua orang tuanya kecelakaan, dan mati ditempat. Hal itu membuat Kirana dan Karina hancur sehancurnya, Kirana menangis histeris di pelukan sang Kakak saat mengetahui mayat kedua orang tuanya. Mayat kedua orang tua mereka hampir hancur, bahkan Karina hampir tidak mengenalinya.

Jika ini pembunuhan, Kirana bersumpah akan mencari dan membalas ini semua.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

malentendido - ENDWhere stories live. Discover now