PART 9 - CEMBURU BUTA

11.1K 80 1
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Adriana Puspa bin Adhika Birowo dengan mas kawin logam mulia 250 gr dan separangkat alat solat dibayar tunai"

Kira-kira itulah kalimat yang masih terngingang sampai saat ini. Aku masih gak menyangka dipanggil Mama hanya untuk menikah dalam waktu yang singkat. Mama sakit keras dan hidupnya sudah tergantung dengan alat. Banyaknya peninggalan Almarhum Papa membuat Mama ingin aku cepat-cepat menikah. Seperti hari ini aku harus segera ke Rumah Sakit tempat Mama dirawat sejak kemarin malam. Aku anak tunggal. Jadi yang merawat Mama adalah tante Lastri adiknya Mama ku. Dia juga sudah janda dan anaknya Cuma 1 saat ini sedang menempuh pendidikan di London.

"Ana, sudah jangan menangis lagi. Ini hari kedua kamu menjadi Istri loh. Kasian suami kamu nunggu dibawah. Tante Lastri yakin, Mama sudah ada rencana kenapa kamu harus menikah sama Adam. Sekarang kita siap-siap ke makam Mama kamu lalu kamu harus ikut pulang sama suami kamu. Nanti pengajian Mama di hari ke tujuh kamu kesini lagi ya. Tante bantu untuk persiapannya"

"Tante, Mas Adam itu lebih tua dari aku. Terus aku bahkan baru liat dia kemarin tiba-tiba dia ucapin akad di depan Mama, lalu aku menikah. Kenalan aja aku belum Tan. Tapi besok pagi nya Mama udah gak ada, Ya Allah tante. Kenapa aku ditinggal sebatang kara gini.Huhuhuhu"

Sepertinya Ana masih sangat terpukul. Apa aku perlu masuk. Ah gak perlu lah, belum kenalan masa sok deket. Gak ada dalam kamus hidupnya Adam. Gila kali! Tapi dia istri gue!Batin Adam.

"Sayang, Orangtua Adam itu sahabat Mama dan Tante. Mereka sangat baik dan juga sangat suka dengan kamu. Mas Adam itu mapan, ganteng, mandiri lagi. Tante jadi iri sama kamu, suami kamu ganteng banget. Pepet terus ya An, nanti dicantol orang loh"

"Tante malah bercanda ih"

"Yuk kasian Adam diluar sendiri. Ganti baju kamu lalu kita ke makam Alm.Mama"

"Adriana..."

"Ana aja Mas"

"Oke Ana, di rumah ku gak ada makanan, tertarik makan apa?"

"..................."

"Ana, aku lagi ngomong gak di jawab?"

"Maaf Mas, aku masih sedikit canggung sama keadaan kita sekarang. Ditambah aku masih sedih atas kepergian Mama. Maaf ya"

"Mungkin kita emang butuh waktu satu sama lain. Aku juga butuh waktu sih mengenal kamu. Gpp, kamu eh bukan kita harus sabar dan rajin mendoakan Mama. Sebentar makan di restoran ini ya, maaf aku gak tau kamu suka makanan apa?"

"Iya Mas boleh"

Huhhuhuuhu.Makasih ya guys, makasih doanya buat Mama. Ketemu hari senin yah. Iyah aku gpp kok saat ini lagi sama sodara-sodara aku. Mba Rosi makasih karangan bunganya. Aku nginep dirumah sodara aku jangan pada ke apartemen aku yah. Bye guys

"Maaf aku bilang sodara Mas"

"No problem, aku juga belum kasih tau gebetan aku kalo aku udah nikah"

"Oh iya.."

"Mie nya gak dimakan? Udah mekar tuh, pesen yang baru mau?"

"Gpp Mas, ini masih enak. Udah selesai ya Mas, aku juga udah nih. Sisanya dibungkus yah"

Baru makan satu suap sama minum air jeruk setengah gelas bilang udah selesai gimana sih dia.Batin Adam.

"Ini kamar kita sebenarnya, tapi kalau kamu gak nyaman disebelah ada kamar adik ku si Leonita. Dia udah jarang kesini sih. Jadi kamu..

"Aku dikamar sebelah ya Mas, boleh permisi?"

"Iya silahkan anggap aja rumah sendiri. Sial gue gak dapet malam pertama dong!"

Short Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang