Short Love Story

PART 16 - CINTA SATU MALAM

"SAMPAI BERTEMU LAGI DI ACARA FAMILY GATHERING TAHUN DEPAN, SAYA DAN DIKA PAMIT UNDUR DIRI!"

"Gila ya kemaren acara family gathering kantor keren banget. Salut banget buat para panitia yang udah bisa menyelenggarakan acara kaya gitu. Guest star, souvenirs, vouchers, gila sih semua nya maksimaaalll!"

"Banget! Gue sampe malu semua keluarga gue sampe bungkus ini itu tau gak! Tapi emang makanan sebanyak itu yah! Parah kantor kita keren banget!"

"An, kok lo diem aja? Masih capek ya? Kemaren lo termasuk yang sibuk sana sini kan ya?"

"Hahah biasa aja, ini emang masih pada pegel sih. Masalah nya abis ini akan ada acara berikutnya lagi."

"Gila-gilaaaaa. Kantor lagi untung banget kayanya ya. Sampe acara gak berhenti-berhenti"

"Eh kemaren gue salfok loh sama keluarganya Pak Marco! Duh kemaren mana Bos Muda itu pake topi, pake celana jeans kece banget!"

"Jangan salah, disebelahnya udah ada singa betina sama anak cewek yang di gandeng. Masih aja sih tergila-gila sama suami orang, ikan masih banyak di laut. Iya gak An?"

"Hah? Iya aja deh biar cepet"

Padahal hal itu juga aku rasakan. Maksudnya kehadiran Pak Marco dan Keluarga nya sungguh perfect. Bos ku si Pak Marco itu tampan, muda, sukses, istrinya cantik ditambah dengan anak perempuan nya yang tak kalah cantik karena perpaduan gen dari keduanya. Pak Marco yang tekenal family man itu, sungguh menggoda iman ku. Aku tidak pernah menggoda nya atau mencoba cari perhatian dari nya. Tapi hati ku sungguh tidak bisa tenang jika berada di dekatnya. Walau dalam acara family gathering kemaren aku sangat sibuk, tak berhenti aku meminta MC untuk memberikan anak beliau hadiah. Setidaknya Pak Marco tau jika itu adalah usahaku.

Tingkah laku Pak Marco yang nyaris sempurna itu, membuatku tidak bisa melupakannya. Dia terlihat smart, selalu rapih, dan selalu menjaga penampilannya. 1 hal, dia selalu mengeluarkan aroma yang khas dari tubuhnya. Dan itu adalah bagian favoritku.

"Mba Ana, jangan lupa email saya tolong di reply ya"

"Baik Pak"

Kami memang jarang sekali berkomunikasi dikantor. Karena kesibukan Pak Marco yang tiada duanya. Meeting dilanjut meeting, pertemuan dengan rekan bisnis, dan apalagi? Semua soal kerjaan. Dan sampai lah di ujung bulan ini, dimana aku dan Pak Marco harus pergi melakukan perjalanan dinas bersama dengan tim. Jarak yang cukup jauh dari keluarganya membuat meeting ini agak special buat ku. Entahlah kenapa aku berpikiran seperti itu.

Aku suka dengan perlakuan dari Pak Marco seperti kemarin malam saat kami akan pergi makan malam bersama "Bro ini ujan nya deres banget, kasian Mba Ana bisa keujanan. Ada cara lain gak buat turun? Tenang aja Pak, saya ambilkan Mba nya payung ada di belakang. Oke makasih Pak Driver. Mba Ana, ini mobil nya tinggi dan licin hati-hati kepleset dan make sure turun pelan-pelan ya".

Aih itu seperti perhatian khusus buatku. Siapa yang tidak suka diperhatikan oleh laki-laki idaman nya? Aku dan kupu-kupu di perutku langsung melayang-layang. Lalu ada lagi yang membuatku melayang "Mba Ana istirahat aja dikamar, tidur dan rebahan. Nanti malam join kita dinner bareng. Nanti saya telpon ya".

Dasar aku ini memang bocah tapi, itu bisa menjadi penyemangat ku. Dari semua orang yang hadir dalam acara dinner ini, hanya Pak Marco yang benar-benar menjaga jarak dengan ku. Padahal aku sudah mandi, berdandan minimalis namun area mata aku pertajam, lalu ku bubuhkan lipstick warna nude pink agar terkesan manis. Apa daya, Pak Marco tetap tidak memandangku lebih dari 6 detik. Seperti aku ini hantu atau apalah. Padahal aku sudah dandan seperti ini untuk dia walau dia tidak tahu.