"Gusy ngebakso kuy"ajak Rangga yang lagi gelantungan dipohon
"Mau lu yang bayarin ya"ucap Sho yang lagi gelantungan bareng Rangga
"Boleh aja" nah kalo ini Toro dia mah anak baik jadi lagi baca buku
"Mau kalo kau yang bayarin bro"kalo Kiki lagi... Em... Liat foto Amu
"Cih dasar temen miskin kecuali Toro tentunya, iya deh aku yang bayarin"ucap Rangga melepaskan pegangannya di batang pohon diikuti oleh Sho.
"Ok gaskuen!"ucap Kiki langsung menarik kerah seragam Rangga
"Aku punya firasat Upi sama Amu juga ada diwarung teteh"ucap Rangga yang langsung membuat Kiki semangat karena firasat Rangga itu selalu benar
"Btw ngga kok firasat kau selalu bener ya? Kamu main dukun?"tanya kiki yang membuat Rangga ingin memukulnya sekarang
"Ki... Aku gk main dukun itu dosa dan lu bilang gitu lagi aku tabok pala kau sama batu bata"ucap Rangga dengan senyuman
"Iya... Maafkan saya Baginda"
Toro hanya bisa menghela nafas sambil geleng-geleng kepala liat mereka.
"Assalamualaikum teh"
"Waalaikumsalam"
"Teh beli baksonya empat"ucap Toro namun tangannya menunjukan jumlah angka tiga
"Tanganmu itu tiga loh kau mesennya empat"ucap Rangga saat melihat tangan Toro berbeda dari apa yang ia bilang
"Teteh kira kalian gk ikut Dateng, temen temen kamu udah Dateng duluan tuh"ucap Teteh dengan senyuman manis khasnya
"Temen yang mana?"tanya Toro dengan tanda tanya diatas kepalanya
"Eh yang disana itu temen temen kamu kan?"ujar teteh menunjuk kearah tempat Amu dan Upi yang sedang makan dengan beringas
Rangga dan Toro terdiam sebentar lalu Toro memasang wajah primitif dan Rangga hanya menatap datar mereka.
BONUS
"Bukan temenmu?"tanya teteh
"Anggap saja bukan"ucap Toro
"Anggap saja aku tidak mengenal mereka"ucap Rangga menutup Wajahnya dengan tangan kirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Wee x male Oc/Reader (not yaoi ok?) [HIATUS!]
Randomkisah tentang 6 anak yang bobroknya minta ampun (yang 1 masih bisa dibilang waras) di masa SMA mereka. wee hanya milik amobauwu oke?