22

315 61 5
                                    

Pada akhirnya mereka berlima terdampar dirumah Sho.

"Sho pinjem dapur ya, mau masak mie"

"Pake aja"

Rangga lagi fokus baca novel yang ia bawa sedangkan Bahtera lagi liatin Kiki sama Sho yang main gangsing.

Tiba-tiba Toro balik lagi dan bilang kalau ada kecoa di dapur Sho.

Sho bawa kucing, Kiki bawa sapu lidi, Rangga bawa buku kamus tebel, dan Bahtera gak bawa apa-apa kayak Toro.

"Ayo cing, tangkep"

"Meh!!! (gak mau)

"Oi!"

"Keknya kucingnya ogah disuruh nangkep tu kecoa"ucap Bahtera saat melihat kucingnya Sho kabur

"Kecoak nya gede sih"

"Bentar, biar ku coba"

"Kecoak doang, ngapain takut ye kan?"

"Maap ya kecoak "

Dan pada akhirnya... Kecoak itu .. terbang.

"AAAAAAAAAAAAAAA"

Toro sudah siap pistol, Sho dengan bye gone dan Kiki dengan ya semua barang yang dapat digunakan sebagai senjata.

Bahtera dan Rangga? Mereka cuman mojok sambil ngeliatin ketiga teman mereka itu.

"Hancur ni rumah"

JDAAR

"STOP ANYING, KEBAKARAN WOI"

•••

Setelah kejadia itu mereka semua nginep di rumah Sho.

"Ngga, lu sadar gak sih?"

Rangga noleh kearah Bahtera yang rebahan di sofa.

"Ha?"tanggap Rangga bingung

"Wajah Sho ke seneng gitu kita nginep disini"ucap Bahtera sambil memejamkan matanya

"Oh... Sepertinya karena dia selalu sendirian jadi wajar aja"balas Rangga sambil minum soda

"Bahtera?"

Gak ada jawaban, terdengar suara dengkuran halus.

"Anying ditinggal turu"


"Sho..."

Sho menoleh kearah Rangga yang sudah siap buat ke masjid.

"Bantuin bangunin Bahtera"

Rangga mendorong tubuh Sho buat bangunin Bahtera, kali aja dengan gitu si Sho bakal sedikit merasa lebih baik.

Dia tau tadi Sho mimpi buruk karena ia tidak sengaja lewat kamar Sho tanpa di sadari oleh pemilik kamar itu.

'maaf Bahtera... Jadi tumbal dulu ya '

•••

Rangga dan bahtera menghampiri teman-teman mereka dan berjalan ke sekolah bersama.

"Rumah lu gimana?"tanya Kiki ke Sho

"Baru selesai di renov"balas Sho

"Untung cepet selesai, aku cari tukang yang profesional sih"sahut Toro

"Iya, doggie sempet depresi kemarin"

Ya gimana gak depresi, rumah kebakaran karena majikan dan temen temennya, ya itulah yang di pikirkan Rangga dan bahtera

Duk

"A"

Sebuah bola? Eh apa batu? Menghantam kepala Toro.

"Ahoy gusy!, Sekian purnama tidak ketemu kalian kok tambah ganteng si?!"ucap Upi yang entah muncul darimana

"Kangen aku nggak?"lanjut nya

"Nggak"

Rangga dan bahtera lebih milih masuk kelas daripada ikut percakapan gak jelas.

•••


Rangga menggeledah tasnya yang membuat bahtera bingung dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Cari apaan sih?"tanya Bahtera sambil duduk di meja Rangga

"Anti-depresan gw... Habis"

Rangga berkata kasar di dalam hati, lalu berdiri.

"Gw mau ke UKS dulu, kayaknya Lin masih punya deh"ucap Rangga sambil berjalan pergi ke UKS

Dan saat pintu dibuka, ada Lin sama pacarnya dan upi sama Enzo.

"Leher kamu kenapa?"tanya Rangga ke Upi

"Kecelakaan tidak di sengaja"

Itu balasan Upi, tapi keknya ini salah Enzo deh liat tuh wajah bersalah nya.

"Rangga kesini ngapain?"tanya Upi yang membuat Rangga inget tujuannya ke sini.

"Lin, minta obat Anti-depresan dong, punya ku habis" ucap Rangga sambil menoleh kearah Lin

Lin mengambil obat yang di inginkan oleh Rangga dan menyerahkan nya.

"Inget, jangan sampai lebih dari dosis yang di butuhkan"

Rangga hanya mengangguk, toh... Ini gak terlalu parah.

*

Wee x male Oc/Reader (not yaoi ok?) [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang