3

1.1K 158 1
                                    

Ping!

(Name) merogoh sakunya untuk melihat siapa yang mengechatnya karena tumben-tumbennya dia mendapatkan notifikasi dari seseorang, biasanya kan dapat chat dari game laknatnya -ehe-

Bestai <3
Upin, Uma, Anda

Upin
Pulang sekolah ngebaso yu

Uma
Jajanin

Anda
2-in

Upin
G

Setelah pulang sekolah tiga serangkai ini mengunjungi warung bakso dengan Amu dan Upi yang berjalan dengan anggun, tapi itu tidak bertahan lama karena tiba-tiba ada kantong plastik mengenai muka Amu sehingga membuat (Name) tertawa

“Assalamualaikum” sapa Amu dan Upi

“Permisi teh”

“Waalaikumsalam” balas teteh

“Beli baksonya 3” ucap Upi sambil memberikan angka 4 dan berjoget ria

“Tidak pake saos, tidak pakai sambel” balas Amu sambil goyang-goyang

“Seperti biasa ya teh, daun bawang bawang goreng sama sambelnya dibanyakin” Sahut (Name)

“Oke siap~ duduk aja dulu, nanti teteh anterin”

(Name), Amu, dan Upi mengangguk mengiyakan dan mulai duduk di kursinya masing-masing sambil menunggu pesanan mereka diantar, setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan mereka diantar

(Name) langsung saja memakan baksonya tidak seperti Amu dan Upi yang masih berdiskusi bagaimana cara makan dengan baik dan benar, tidak lama setelah itu mereka langsung memakan baksonya dengan lahap

“Assalamualaikum teh”

“Waalaikumsalam”

“Teh beli baksonya tiga” Ucap Toro

“Teteh kira kalian ga ikut dateng, temen-temen kalian udah datang duluan tuh”

“Temen yang mana?” Tanya Toro dengan heran. Teteh mulai menunjuk kearah (Name), Amu, dan Upi yang sedang memakan makanan mereka dengan lahap. "Primitif" batin Toro. Karena sudah lelah dengan sikap mereka Toro mengatakan jika mereka bukan temannya

Setelah memesan pesanan mereka Kiki, Toro, dan Sho duduk di hadapan Amu, Upi dan (Name). Sho yang menotice warna kuah milik (Name) yang berwarna merah pekat karena sambal pun mendatanginya secara diam-diam

Puk!

“(Name)” Sho menepuk pelan pundaknya sambil memasang senyum manis [seram], (Name) langsung berkeringat dingin lalu secara perlahan melihat kearah Sho yang masih memperlihatkan senyumannya dan (Name) membalas dengan senyum gugup "Dahlah mati gua” (Name) menangis di dalam batinnya dan berdoa agar tidak ada adegan baku hantam dengan Sho karena saat ini ia sedang tidak mood [malas]. “I-i ini yang terakhir kalinya janji!” Ucapnya dengan gugup sambil mengeluarkan tanda peace

“Kau pikir aku akan tertipu hm?” Sho sudah terbiasa dengan (Name) yang selalu saja bilang ini yang terakhir kalinya dia memakan makanan yang pedas. Tanpa berbasa-basi lagi Sho mengambil bakso milik (Name) yang masih ada sisa setengah lalu memberikan bakso miliknya yang sama sekali tidak diberikan saos ataupun sambal kepada (Name)

(Name) melihat Sho dengan kesal “Sho, kau tidak akan-” tapi ucapannya langsung terhenti karena melihat mata Sho yang seakan berkata “Makan atau kita baku hantam?” (Name) menyerah dan memakan pesanan milik Sho tanpa perlawanan sama sekali. Tanpa mereka berdua sadari, ada 4 manusia yang melihat mereka sambil senyam-senyum kayak orgil dan juga ada yang bangga dengan sikap Sho yang menjadi gentleman lalu jangan lupakan Upi yang dengan sigap merekam adengan romantis (?) Itu

^~^

Bonus

Sesuai apa yang dipikirkan Sho tadi siang saat ini dia menemani (Name) pergi ke apotik untuk membeli obat maag “Kan-” Belum sempat Sho menceramahi (Name), (Name) menyumpal mulut Sho dengan eskrim yang baru saja dibeli di supermarket “Sshhtt, untuk hari ini jangan ceramah. Soalnya ud dapat tadi dirumah heheheheh” (Name) langsung menarik tangan Sho untuk menemaninya pulang kerumah, sedangkan yang ditarik hanya menghela nafas pasrah

WEE!!! (Reader insert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang