4

1K 136 4
                                    

Untuk pelajaran bahasa Inggris pak Noame memberikan tugas untuk membuat karangan minimal 100 kata dan harus dikumpulkan Minggu depan. Amu yang masih tidak tau harus menjawab apa mulai bertanya kepada sohibnya yang sedang ngegabut ria

"Upi, (Name), Sho, mau nanya, kalian udah lulus sekolah, udah lulus kuliah, mau jadi apa?"

"Aku? Kalau kamu tanya aku, aku mau jadi selebgram~ atau jadi kutubers, bikin konten terus jadi terkenal~ dapat endorse, banyak duit, banyak followers~ terus dapet sugar daddy~ ehe" Upi langsung menjelaskan impiannya dengan panjang kali lebar sambil menghalu

"Mending ngepet aja biar kaya g usah cari sugar daddy, atau kalo ud dapat sugar daddy langsung diracunin biar hartanya ke lu semua lebih bagus lagi kalau dia sama sekali gak punya keluarga ataupun anak jadinya lu gak usah capek-capek rebutan warisan [A/N: Jangan ditiru ya sayang ya]" Ucap (Name) tanpa memfilternya terlebih dahulu. Upi yang sudah terbiasa dengan ucapan laknat (Name) hanya tersenyum lalu langsung memukul punggung (Name) dengan kuat hingga membuatnya meringis kesakitan "Anj makin encok gua" batin (Name)

"Hahaha" balas Sho, Upi yang tidak terima langsung saja mencengkram kerah baju Sho sedangkan yang dicengkeram hanya mengeluarkan hari tengahnya sambil melet. Sedangkan (Name) dan Amu malah asik menonton mereka berdua sambil memakan popcorn

"Impianku? Gak ada, aku nggak punya impian" balas Sho dengan cuek

"BOHONG! MANA ADA ORANG YANG NGGAK PUNYA IMPIAN!" Teriak Amu karena tidak terima dengan ucapan yang baru saja dikeluarkan oleh Sho

Sho menunjuk ke arah (Name) yang masih memakan popcornnya dengan tenang "(Name) juga nggak punya"

"Tolong jangan bawa-bawa namaku pada perdebatan kalian"

"HAHA! BILANG AJA MALU! IMPIAN KU LEBIH KEREN KAN!!!" Sambung Upi dengan percaya diri

Sho yang mulai kesal melirik Upi dan Amu "Impianku adalah... tidak mati sendirian. Aku akan menjadi pilot atau masinis. Dan kalian berdua (Sho mulai menunjuk Amu dan Upi) kuseret untuk duduk di kursi VIP, jadi kalian akan meledak bersamaku" Ucapnya dengan senyuman yang menyeramkan

"Bercanda" sambungnya

"Pffttt" (Name) menutup mulutnya berusaha untuk tidak tertawa dengan bahu gemetar karena melihat Upi bersembunyi dibelakang Amu dengan wajah ketakutan

"Kan sudah kubilang aku gak punya impian. Kecuali..." Ucap Sho bergumam di akhir kalimat sambil melirik (Name) dengan dengan lembut

"Bagaimana denganmu (Name)?" Tanya Amu

"Sama seperti Sho, aku juga nggak punya. Walaupun punya memangnya aku masih tetap hidup untuk menggapainya?" (Name) mengecilkan suaranya pada kalimat terakhirnya sambil tersenyum miris mungkin bagi sebagian orang (Name) hanya bergumam kecil tapi itu tidak berlaku bagi Sho yang sudah lama mengenalnya

*Puk

Sebuah tepukan mendarat di kepala (Name) membuatnya mengadah ke atas untuk mengetahui siapa pelakunya dan itu adalah Sho

Diam-diam Upi memotret kejadian itu tanpa diketahui oleh siapapun sambil senyam-senyum sendiri, lumayan ada kapal yang otw berlayar g kayak kapal lain yang kerjanya cmn mancing emosi

"Jangan lakukan apapun yang apa yang ada di otakmu saat ini (Name)" Ucap Sho dengan nada intimidasi yang membuat (Name) sadar dengan apa yang baru saja dia ucapkan "Kamu sendiri bagaimana, Mu?" buru-buru (Name) mengalihkan topik agar tidak ada yang menyadari apa yang tadi dia ucapkan

"Nggak tau, aku belum menemukan impian masa depanku" Balas Amu dengan pasrah

"Coba cari pekerjaan yang kamu mau"

"Ibuku sih pengennya aku jadi dokter"

"Itukan maunya ibumu, kalau kamu maunya apa?"

Sho menyenggol lengan (Name) yang membuatnya melihat kearah Sho. Mengerti dengan kode yang diberikan Sho, (Name) membantunya meletakkan sesuatu yang berbentuk matahari di kepalanya Upi

"Teuing ah!" Jawab Amu sambil melempar kertas miliknya lalu tidak sengaja mendarat di wajahnya Toro "Amu, sampahmu jangan dibuang sembarangan" ucap Toro sambil menyerahkan kertas di tangannya kepada Amu

"Oh sorry Toro. Toro, mau tanya dong. Menurutmu! Pekerjaan yang cocok buatku apa?" Tanya Amu

Mendengar pertanyaan dari Amu membuat Toro menunjukkan wajah 'mana kutahu'. Sedangkan (Name) dan Sho mulai cengar-cengir melihat Upi yang kesusahan mengambil sesuatu di atas kepalanya

"Harusnya kamu yang lebih tau soal itu kan"

"Nggak, aku nggak tau. Gimana caranya agar kita tau apa kemampuan kita? Apa kelebihan yang kita punya?"

Toro mulai berpikir sambil menggaruk pelan pipinya "Yha- banyak belajar, banyak nyoba hal-hal baru, mungkin akan jadi lebih mudah kalau kamu tau passionmu apa"

"Teuing ah" gerutu Amu yang masih frustasi

WEE!!! (Reader insert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang