12. BAIKAN

246 14 0
                                    

"jimin...."

Jimin terkejut, ia sedikit familiar dengan suara itu. Yang sudah lama ia tak mendengar nya. Dan sekarang ia kembali mendengar suara tersebut.

"eomma appa" panggil jimin menengok ke kanan dan kiri namun tak ada seseorang disana, sepi. Hanya ada dirinya seorang. Sendirian.

"mengapa? Mengapa suara itu begitu jelas" gumam jimin yang masih bingung apa yang baru saja terjadi

...

Drrttt....drrttt...

"aish tua bangka ini menelpon ku eoh... Yang benar saja" gumam pria tersebut namun akhirnya ia menerima sambungan tersebut

"haruto....appa minta maaf" ucap seseorang yang diyakini appa haruto dari sebrang sana, membuat haruto menyerngit bingung

"appa sudah menuduh mu jika kau yang membunuh eomma mu...istri ku sendiri. Sekarang aku tahu siapa yang membunuh istri ku, yang membunuh istri ku adalah.......






































Woojin" haruto terbelakak kaget, ia membulatkan mata nya sempurna, tangan nya terkepal kuat

"paman woojin" gumam haruto yang masih di dengar oleh sang appa

"b-bagaimana bisa paman woojin yang membunuh nya....bukan kah paman woojin adalah adik dari eomma" tanya haruto yang masih bingung

"appa tidak tahu dengan masalah eomma mu dengan paman woojin..... Ini semua berkat chanyeol....ia yang memberi bukti jika kau bukan lah yang membunuh eomma mu tapi ternyata yang membunuh eomma adalah adik nya eomma mu sendiri.....woojin" jelas nya membuat haruto terkejut

"chanyeol......apa benar dia alien... Mengapa ia mempunyai bukti secepat itu... Apa bukti itu tersimpan lama....tapi mengapa ia baru berbicara sekarang...apa mungkin karna aku sudah sedikit berubah" batin haruto

"anyeong hyung....ini aku soobin....kau pasti bingung kan...mengapa chanyeol hyung punya bukti itu....itu sebenarnya aku yang menyuruh chanyeol hyung untuk diam.... Aku kecewa dengan paman woojin yang ternyata sudah membunuh eomma kita.....dan aku menyuruh chanyeol hyung untuk memberi bukti itu kepada appa karna chanyeol hyung bercerita tentang kau yang sedikit berubah.....ini pembalasan karna kau sudah mengancam chanyeol hyung yang akan memberi bukti kebenaran... Kau merasakan kan sekarang apa yang di rasakan jimin.... Walau yang di derita jimin lebih parah dari pada hyung" jelas soobin sehabis merebut ponsel sang appa

Haruto meneteskan air mata nya, ia sedikit merasa bersalah kepada jimin yang belum mengenal sepenuh nya.

"oh ya yang membunuh paman woojin itu aku....pembunuh harus di bunuh bukan" lanjut soobin santai, setelah mendengar ucapan soobin, haruto tidak marah, malah ia senang karna untung nya soobin sudah membunuh paman nya sebelum ia bertindak

"jadi kau sudah tahu  jika paman woojin yang membunuh nya. Mengapa kau tidak bercerita" tanya haruto dengan nada kesal nya, soobin dapat mendengar nya

"tadi nya aku ingin memberi tahu.... Tapi aku takut kau malah menjadi depresi...dan di saat aku ingin memberi tahu kebenaran nya....ternyata kau melakukan balas dendam terhadap seseorang yang sama sekali tak pernah bersalah kepada hyung.... Dan jadi nya aku urungkan, tapi setelah mendapat cerita dari chanyeol hyung, aku memutuskan untuk chanyeol hyung memberi bukti kebenaran kepada appa agar appa tak menyalahkan kematian eomma" jelas soobin membuat haruto sedikit terharu

"haruto....apa kau mau pulang bersama appa dan tinggal bersama appa di jepang" ajak sang appa dengan suara lirih

"nee appa, tapi sebelum itu aku akan melihat jimin dan meminta maaf" ujar nya

"baiklah... Kau selesai kan masalah mu... Baru kau kesini" haruto mengangguk lalu mematikan telpon nya sepihak

...

"yak! Sialan! Mengapa kau bengong disini eoh....apa orang pembunuh seperti mu tidak memiliki pekerjaan yang lebih penting dari pada diam seperti orang memiliki masalah" ujar seseorang yang sedari tadi mengintip

"t-tae hyung....mianhe" cicit jimin dengan menundukkan kepala nya

"mengapa kau melamun eoh" tanya taehyung menatap jimin penuh kebencian

"a-aku hanya s-sedang menahan rasa lapar hyung" jawab jimin yang enggan untuk mendongak

Taehyung menghembuskan nafas nya sebentar lalu kembali menatap jimin datar

"sebaiknya kau masuk" titah taehyung yang langsung melenggang pergi diikuti jimin

Sesampainya di ruang keluarga, dapat ia lihat semua hyungdeul nya berkumpul begitupun taehyung yang baru bergabung, sedangkan jimin hanya berdiri diam sambil menunduk

"mengapa kau disini sialan!" sentak seokjin membuat jimin terkejut

"biarkan hyung" belum sempat jimin menjawab, taehyung sudah menjawab nya

"a-aku ke kamar" belum sempat jimin melangkah, suara taehyung sudah membuat nya jimin berhenti

"jika kau melangkah lagi..... Maka kau akan ku bunuh" ujar taehyung dingin

"mengapa tidak di bunuh sekarang" sahut jungkook

"itu tidak seru" jawab taehyung santai

"aish aku tidak bisa lama lama disini jika ada si pembunuh itu" ucap namjoon yang langsung berdiri

"kau mau kemana" tanya yoongi heran

"aku mau ke kantor" jawab namjoon yang langsung berjalan begitu saja membuat yang lain menghela nafas panjang

"kau masih disini? Lebih baik kau pergi dari hadapan ku sebelum aku memukul kau" ancam jungkook tak main main membuat jimin langsung pergi

...

"eoh jimin!" teriak seseorang membuat jimin menghentikan langkah nya lalu membalik badan

"haruto hyung" ucap jimin dengan senyum yang mengambang

"kau mau kemana" tanya haruto membuat jimin diam sejenak

"aku tidak tahu" jawab jimin asal membuat haruto menyerngit bingung

"kajja kita bertemu dengan chanyeol" ujar haruto yang langsung menarik tangan jimin

"eoh ada apa" tanya jimin bingung

"nanti juga kau tahu" jawab nya yang terus berlari dan dibelakang nya yang masih ada jimin yang terus membuntuti nya

skip

Jimin di buat bingung karna ia di bawa di cafe, ia mengikuti langkah haruto masuk ke dalam cafe dan di sana ternyata sudah ada chanyeol

"annyeong jimin...haruto" sapa chanyeol ramah. Jimin pun membalas senyuman nya begitupun haruto

"hyung mengapa aku di bawa kesini" tanya jimin heran saat sudah menduduki kursi kosong di depan chanyeol

"kita makan" jawab haruto membuat jimin melotot

"t-tidak hyung a-aku sudah makan" tolak jimin gugup membuat haruto dan chanyeol

Haruto melihat secara intens membuat jimin semakin gugup. "apa kau yakin, kau tidak berbohong" jimin hanya menggeleng sebagai jawaban

"aku tahu kau belum makan jimin-ah... Kau tak pandai berbohong" ujar chanyeol membuat jimin mengangguk pasrah

"t-tapi aku takut hyung" lirih jimin, mereka berdua di buat bingung oleh jimin, hukuman?.

"kau di hukum?"tanya chanyeol membuat jimin membulatkan mata nya sempurna, bagaimana bisa tahu. Batin nya

"ayok lah park jimin..... Mengapa kau takut eoh.... Ini kan cuma makan" ucap haruto dan chanyeol mengangguk menyetujui apa perkataan haruto

Akhirnya jimin hanya pasrah, ia memakan makanan bersama ke2 hyung nya yang sudah ia anggap sebagai hyung, di sela makan nya ada canda tawa yang di buat oleh jimin. Ia menjadi teringat di saat makan bersama ke6 hyungdeul nya pasti di sana jimin yang paling heboh membuat ke6 hyungdeul nya terkekeh.

TBC

I will go || MianheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang