Four

5.3K 486 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku menyusuri koridor itu dengan langkah seperti biasa. Kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan 15 menit lagi. Mengabaikan tatapan lapar dari beberapa siswa lain yang menginginkannya.

Terlahir dengan wajah bak Aprodhite  tubuh sintal dan juga proporsi yang amat mirip dengan seorang wanita. Aku selalu saja menjadi bahan olokan, ejekan atau bahan pelecehan.

Bully yang secara tidak kasat, mencolek, menampar bokong, meremas dada bahkan paling parah aku hampir di perkosa.

Aku mengenakan softlens sedari aku menginjak bangku sekolahan. Alasannya sudah pasti kalian tau,karena warna mata ku.Jika kalian pikir aku orang miskin maka jawabannya salah besar.

Aku hidup bak seorang putri. Semua apa yang ku mau selalu ku dapatkan. Orang memujaku lantaran fisik yang kumiliki. Banyak orang yang mengincarku. Baik demi kepentingan pribadi lantaran menginginkan tubuh ku. Ada pula yang menginginkan ku di gunakan sebagai alat menghancurkan keluarga ku.

Namun, semuanya berakhir saat aku menginjak bangku sekolah menengah pertama. Tepatnya saat aku di kelas 8. Seseorang dengan tampang menyeramkan menghampiriku.

Sekadar bertanya ruang kepala sekolah. Karena aku baik hati maka aku tunjukkan ruangannya. Bodohnya aku mengantarnya.

Namun tak lama saat ada persimpangan antara gedung olahraga dan juga gudang sekolah. Saat itu juga masa depan ku berakhir.

Aku di lecehkan, humm.
Tatapan ku seolah kosong saat pria menyeramkan itu mulai menggerayangi tubuhku.

Apa salah ku?

Apa salah dengan bentuk tubuhku?

Tubuhku, menjadi bumerang untuk ku.

Aku hanya bisa pasrah sampai aku merasa mataku serasa berputar dan tak lama kemudian mataku terpejam.

Aku selamat, tapi mental ku tidak. Aku juga tak tau siapa yang sudah menyelamatkan ku.

Dan mungkin waktu bagi ku berputar hanya dengan seperti itu. Menyakitkan. Melihat bagaimana keluargaku juga di habisi entah oleh siapa.

Hilang...

Aku mulai lelah melihat dunia yang serasa hanya terlihat buram tak berwarna. Hidup sebatang kara.

Tak mempunyai siapapun yang bisa aku jadikan sandaran.

Mataku terpejam, tak ingin melihat segala kebusukan yang ada. Aku hampa.

Sudah lama, entah sejak kapan aku merindukan kasih sayang mama ku.
Pelukan hangat dari papa ku
Dan perlindungan yang di berikan oleh kakak ku.

Mulai saat itu aku merasa untuk apa aku hidup. Bolehkah jika aku meminta pada Tuhan. Aku tak ingin terlahir seperti ini.

Aku ingin menjadi manusia normal seperti yang lain. Sampai akhirnya aku ditemukan oleh mu..

"Jeon Jungkook"

=G A T E=

Perlu di perjelas lagi kala saat itu Taehyung sedang duduk di taman sendirian.

Panti asuhan, ahh Taehyung jadi rindu tempat itu. Mama asuh Taehyung tertipu sebuah badan amal yang akan menjalankan acara bagi orang yang mengadopsi anak.

Ya, mereka adalah kelompok yang Byun Baekhyun bentuk secara ilegal yang bekerja sama dengan badan aparat setempat agar tak tercium.

Sudah banyak anak yang mereka ambil entah di kemanakan. Namun saat ia kembali ia mendengar ada perbincangan sengit dari asisten Baekhyun.

"Kami sudah tidak bisa tawar menawar, kami minta 10 anak paling tidak bawa 5 orang kami akan terbang ke Jepang dan melakukan pelelangan di sana." Suara yang ia yakini sebagai chanyeol itu mendebat mama asuh nya.

"Jadi selama ini kalian menjual para anak asuh ku?" Tanya Yuji.

"Tak usah banyak bicara cepat berikan apa yang kami mau lalu urusan kita selesai. Banyak aparatur negara yang mulai mengendus keberadaan kami. Jadi saya mohon kerja samanya atau~ Chanyeol menjeda~ kami akan Menghabisi kalian saat ini juga."

Taehyung tau, sekalipun tak ada kemungkinan mereka selamat. Tapi setidaknya ia harus membuat adik-adik nya selamat.

Taehyung berkorban kembali. Ia menyembunyikan mereka di lantai dasar yang tak terpakai dekat dengan gudang tak terpakai.

Ia kembali dengan tertatih agar tak di ketahui oleh kelompok Baekhyun tersebut.

Yuji menangis dengan kencang, ia tau. Taehyung bisa melihat tapi enggan. Hidupnya menderita.

Ia mengasuhnya meski tak mau di sekolahkan kembali. Tapi Taehyung sudah cukup membantunya dengan memberikan cincin pemberian mendiang ibunya sebagai sarat ia bisa tinggal di panti itu.

Sebelum ia di seret ia meminta satu kesempatan buat memeluk mama nya itu.  4 tahun bukanlah waktu yang singkat. Tapi ia merasa Yeji benar menyayanginya selayaknya ibu kandungnya sendiri.

"Tuan Chanyeol, boleh kan aku memeluk mama ku untuk yang terakhir?" Pinta Taehyung.

Chanyeol mendecih tapi ia memberi kesempatan itu.

"Mama, maaf. Adik adik berada di bawah lantai dasar gudang." Bisik taehyung.

Yuji kembali menangis dengan kencang. Saat ia meninggalkan tempat ini dan di seret kedalam mobil.

Taehyung pasrah. Mungkin setelah ini ia akan bunuh diri saja. Sebelum ia merasakan apa itu siksa neraka dunia yang sebenarnya.

🥀🥀🥀🥀

G A T E || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang