12

11 3 0
                                    

Mata kelam Taylor memandang Ben heran tiba tiba datang dan membawa makanan langsung duduk dihadapannya.

"Ben, apa yang kau lakukan disini?"

"Makan siang bersama mu apalagi, sebenarnya ada yang mau aku bicarakan namun ini bukan tempat yang tepat Taylor"

"Bicarakan apa?"

"Anak"

Taylor tersedak makanan ia buru buru menyambar minuman didekatnya Ben sendiri sudah menduga ia bangkit mengusap punggung Taylor pelan.

"Kenapa tiba tiba membicarakan tentang anak?"

"Ibu yang mendesak kita untuk mengadopai seorang anak, bukan aku"

"Ben mengurus anak itu tidak seperti mengurus anak kucing, aku juga belum siap menjadi orang tua"

"Aku juga tidak terburu buru"

Taylor memainkan garpu salad nya selera makannya hilang mendadak ia hanya mengaduk aduk saladnya.

Taylor memainkan garpu salad nya selera makannya hilang mendadak ia hanya mengaduk aduk saladnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana dengan surogate?"

"Ibu tidak setuju, ia bilang orang ketiga dalam pernikahan itu bukan hal yang baik Taylor dan aku setuju"

"Aku.....terserah padamu saja, aku juga tidak tahu harus jawab apa"

"Taylor kau ikut tidak"

Tanya teman satu tim nya

"Aku harus pergi Ben aku akan pulang agak larut kita bicarakan ini nanti"

Ben mengangguk dan menatap makanan yang hanya dimakan sedikit lalu menoleh Taylor yang bersiap dan pergi bersama tim nya.
Beberapa kali Ben melihat jam ini sudah lewat tengah malam namun Taylor belum pulang hati nya menjadi gelisah, Ben mencoba menelpon.

"Taylor kau akan pulang jam berapa?"

"Bem kau cerewet sekali, aku mungkin pulang setelah selesai dengan laporanku sekitar satu atau dua jam lagi"

"Kau sadar tidak ini jam berapa?"

"Iya iya tapi aku harus menyelesaikan ini dulu, aku tidak mau akhir pekan ku terganggu dengan laporan ini"

"Aku akan datang menemuimu"

"Tidak usah, udahan jika bicara terus kapan selesainya"

Panggilan terputus.

Ben tidak bisa menghibur diri ia tetap khawatir dan gelisah ini tidak biasa perasaan buruk membuatnya sulit tidur ia mengirim beberapa pesan namun tidak ada jawaban entah Taylor masih di jalan atau ia tidak membaca pesannya entahlah banyak alasan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ben tidak bisa menghibur diri ia tetap khawatir dan gelisah ini tidak biasa perasaan buruk membuatnya sulit tidur ia mengirim beberapa pesan namun tidak ada jawaban entah Taylor masih di jalan atau ia tidak membaca pesannya entahlah banyak alasan Taylor tidak membalas, ia berbaring di sofa terus memandang layar hape hingga tanpa sadar ia tertidur juga.

Di kepolisian satu persatu temannya pamit ini sudah jam tiga pagi demikian juga Taylor ia sudah menguap ia terasa lelah dan mengantuk, ia berjalan menuju parkiran motor hanya ada beberapa petugas dan penjaga yang ada ia pamitan.

Udara dingin menerpa wajah Taylor ia terpikir untuk memotong rambutnya ia merasa risih juga ia agak terganggu, jalanan lengang jadi Taylor mempercepat laju motor nya ia pikir tidak akan masalah sepanjang jalan hanya deru motornya yang terdengar dari kejauhan Taylor tidak melihat ada yang hendak menyemberang itu seekor rusa Taylor terkejut luar biasa ia mengerem namun kecepatan motor nya membuat ia terjatuh dan terlempar jauh.

Udara dingin menerpa wajah Taylor ia terpikir untuk memotong rambutnya ia merasa risih juga ia agak terganggu, jalanan lengang jadi Taylor mempercepat laju motor nya ia pikir tidak akan masalah sepanjang jalan hanya deru motornya yang terdengar da...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ben terbangun ia mimpi buruk dan ada pesan dari Taylor mengatakan ia akan pulang, Ben terduduk bangkit ia menelpon sambil mengacak rambutnya dan mengucek mata tidak juga diangkat kembali Ben coba menelpon.

Tangannya gemetar mengambil ponsel yang layarnya sudah retak ada darah disana ia mencoba menerima panggilan telpon dari Ben.

"Taylor halo?"

Terdengar suara Ben diseberang sana

"Ben ...... tolong"

Ben bangkit

"Taylor kau dimana apa yang terjadi"

Tidak ada sahutan Ben bergegas mengenakan jaket dan berlari ke garasi mobil ia segera memacu mobilnya hingga ia menemukan seperti pecahan bagian motor ia yakin itu milik Taylor itu pemberiannya karena ia tahu Taylor menyukai otomotif, ia mencari sekitar memanggil nama Taylor.

Badan Ben kaku ia melihat Taylor terkapar cukup jauh dari motornya dadanya sesak melihat ini ia segera menghampiri memeriksa nadi nya dan mengangkat tubuh yang sudah tidak sadarkan diri itu ditangannya memegang ponsel, Ben berlari ke mobil dengan Taylor digendongannya.

Sesampai dirumah sakit Ben seperti orang gila meminta bantuan membuat perawat dan dokter bergegas membantu, Ben terduduk ia tidak pernah seperti ini ia menelpon ayahnya dengan suara bergetar.

"Ayah"

"Ben kau kenapa, kau tidak biasa nya memanggilku ayah"

"Taylor, ia kecelakaan motor...ia kritis entahlah aku dirumah sakit sekaramg"

"Ya tuhan, tenang Ben ayah akan datang"

Ben memutuskan panggilan telpon dan ayahnya bergegas bangun membuat istrinya terbangun yang akhirnya ikut dengan suaminya pergi kerumah sakit.

Tbc

Tentang Taylor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang