3

20 4 0
                                    

Hubungan Luna dan Taylor merenggang pertengkaran kecil dan besar mulai muncul karena Luna selalu bertanya hal hal yang tidak perlu dan Taylor mulai tertutup karena ia belum siap menceritakan semua yang terjadi.

"Luna aku mohon beri aku waktu"

"Waktu....kau bilang waktu....kapan heh katakan jika kau bahkan saat akhir pekan saja kau tidak ada waktu pak Ben itu menjauhkan ku dari mu....kau berselingkuh dengannya kan jujur saja padaku"

"Aku hanya mencintai ku bagaimana kau bisa berpikir aku dan pak Ben ada hubungan, kami....."

Luna berbalik pergi Taylor hendak mengejarnya namun ia kehilangan jejak.

Ben sudah menduga dan Taylor terlihat putus asa dengan sabar Ben menunggunya bercerita hingga Ben menghentikan entah gelas ke berapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ben sudah menduga dan Taylor terlihat putus asa dengan sabar Ben menunggunya bercerita hingga Ben menghentikan entah gelas ke berapa.

"Cukup Taylor, kau sudah minum terlalu banyak dan kau sudah mabuk, mabuk tidak akan membantu menyelesaikan masalah mu dengan Luna"

"Aku tidak mabuk....lagi"

"Taylor ayo pergi"

Ben membayar minuman dan menarik Taylor dari kursi memapah nya keluar bar ia mengantar nya pulang, Taylor tertidur di kursi penumpang ia terus meracau mengenai Luna  jujur Ben tidak suka saat Taylor seperti ini.

Pintu terbuka dan itu Luna ia langsung mengambil tubuh sempoyongan Taylor dari Luna dan menutup pintu Ben menghembuskan nafas dan menggedikka bahu ia tidak tahu ada Luna, pagi dengan masih sisa mabuk semalam Taylor menumpahkan isi perut dan kepala nya terasa berat Luna hanya memandang di ambang pintu.

Pintu terbuka dan itu Luna ia langsung mengambil tubuh sempoyongan Taylor dari Luna dan menutup pintu Ben menghembuskan nafas dan menggedikka bahu ia tidak tahu ada Luna, pagi dengan masih sisa mabuk semalam Taylor menumpahkan isi perut dan kepala...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya kau bersenang senang semalam ya sampai kau semabuk ini sudah tahu kau itu tidak pernah minum sebanyak ini"

"Aku mabuk karena memikirkan kau dan kenapa kemari jika marah padaku"

"Aku kemari mengambil barang  barangku dan mengembalikan kunci apartemen mu, sebaiknya akhiri saja semuanya"

Taylor mendekati Luna dan memegang dagunya.

"Katakan padaku, apa kau sudah ada penggantiku kenapa aku merasa ada yang berubah dimana Luna ku yang dulu"

Luna menepis dagu nya

"Jangan memutar balikkan fakta Tay, yang berselingkuh disini adalah kau"

"Entah apa yang meracuni otak mu, baik aku maupun Ben tidak ada hubungan apa apa hanya rekan kerja serta atasan dan bawahan kau jadi sangat kekanak kanakan.....aku tahu aku salah karena masa lalu ku aku mengabaikan mu"

"Kau sudah berjanji minggu ini meluangkan waktu dengan ku Taylor"

"Maaf sungguh maafkan aku, aku akan mengganti waktu kita yang hilang"

Taylor mendekap Luna erat ia tidak mau hubungannya berakhir hanya karena salah paham, Luna terlelap disebelahnya dan Taylor melamun memeikirkan banyak hal mengerikan dan hal gelap mengenai keluarga nya. Selama ini ia berpikir mengapa ia dikirim ke panti asuhan bukan ke pihak keluarga nya ia masih memiliki tante dan paman yang rutin berkunjung kini terjawab mereka menyelamatkan dirinya.

Ia pergi lebih awal hari ini bukan ke mana mana tapi kerumah lama nya, ayahnya seorang pembunuh dan ibunya mengetahui semuanya memang sebelum kejadian itu mereka sering bertengkar sedangkan dirinya lebih memilih pergi saat mereka bertengkar.

Bahkan ayahnya ingin memghabisi nya hanya karena takut ia mengetahui rahasia kelam nya mereka adalah orang orang suruhannya, ia selama di kepolisian tidak pernah sekalipun membunuh sekarang ia takut pekerjaannya akan memberinya kesempatan menjadi ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan ayahnya ingin memghabisi nya hanya karena takut ia mengetahui rahasia kelam nya mereka adalah orang orang suruhannya, ia selama di kepolisian tidak pernah sekalipun membunuh sekarang ia takut pekerjaannya akan memberinya kesempatan menjadi seperti ayahnya.

Teman Luna mendekatinya menepuk bahunya membuatnya tersadar.

"Aku ...... mungkin ini bukan yang tepat Taylor...tapi kau harus tahu sesuatu, jangan katakan apa apa pada Luna"

"Bagaimana kau tahu aku kemari?"

"Aku bertanya pada pak Ben ia bilang kau kemari mencari petunjuk lainnya namun kau justru melamun"

"Bisakah kau tidak berbelit belit katakan apa saja aku tidak akan mengatakan apapun pada Luna"

"Luna mengkhianati mu Taylor ia tidak senaif itu kau boleh marah padaku karena aku tidak punya bukti, tapi waktu akan menunjukkan kebenaran sebaik baiknya menyimpan bangkai akan keciuman juga

Ia terdiam mencerna semuanya dan terduduk berjongkok bersandar pada dinding.

"Aku ...... tidak bisa percaya begitu saja karena aku mencintainya, pantas saja sikap nya mulai aneh akhir akhir ini ia terus mencari masalah dengan ku kami sering bertengkar"

"Taylor kau orang baik karena ini aku katakan padamu, kalian sebaiknya selesaikan ini dengan kepala dingin"

Taylor mendongak dan mengangguk, ia memutuskan tidak akan pulang ia tidak mau pulang dalam keadaan kacau.

Tbc

Tentang Taylor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang