Pukul 10 malam, waktu di mana setiap kita harus mulai beristirahat. Namun, berbeda kali itu.
Bel rumah berbunyi dengan nyaringnya, membuat Kim Minju terganggu dan harus kembali turun ke bawah untuk melihat siapa yang dengan lancangnya datang di waktu tersebut.
"Siapa?" tidak ada jawaban
"Siapaa?" masih belum ada jawaban
Minju akhirnya membuka pintu dan ternyata, wajah yang tidak ingin dilihatnya harus benar-benar muncul di hadapannya kala itu
"Minju..." ucap seorang Ahn Yujin yang datang dengan keadaan yang mabuk berat
"Minju....." lagi diucapkannya ketika sadar wajah Minju malam itu
Yujin mendekatkan wajahnya untuk memberi sebuah kecupan. Namun, segera ditahan oleh Minju dengan menahan tubuhnya
"Kamu mabok." ucap Minju dengan nada yang begitu dingin
Untuk ke dua kalinya, Yujin mendekat ke arah Minju. Belum sempat menunjukkan reflek menghindarnya, ternyata kali ini orang itu bukan ingin menciumnya. Yujin bergerak ke arah lain. Ia menyenderkan kepalanya di bahu Minju
"J-ju...." ucap Yujin dengan suara lirihnya
Minju hanya dapat membeku dan tidak tahu harus berbuat apa. Hanya saja, ada satu yang ia sadari. Hari ini, adalah tepat satu tahun mereka berpisah dan memilih jalan masing-masing.
Tidak ada yang dapat dilakukannya saat itu selain membawa Yujin yang sudah mulai tertidur untuk masuk.
Sebuah malam yang tidak diharapkan untuk terjadi.
---
Satu tahun sudah mereka tidak bertemu, bahkan untuk saling menanyakan kabar. Setelah 5 tahun menjalin hubungan. Ketika seluruh harapan dan khayalan untuk terus bersama, nyatanya harus berpisah pada akhirnya.
Sulit untuk dapat melupakan seseorang yang pernah singgah di dalam hidup kita. Terkadang, kita dengan naifnya berpikir orang yang kita cintai dan mencintai kita tidak akan pernah pergi. Namun, segala hal dapat berubah, hanya dengan jentikan jari.
Malam itu mengembalikan semua memori Minju akan apa yang sudah dilaluinya setahun ke belakang. Menyibukkan diri. Tidak ada satu hari pun ia lalui tanpa berusaha untuk tidak mengingat seorang Ahn Yujin. Kekosongan itu, wajah yang tidak dapat dilihatnya lagi, segala perhatian yang tidak dapat diberikan dan diterimanya lagi.
Semua usahanya menjadi percuma, ketika orang itu muncul di hadapannya malam ini.
Minju tidak tidur karena dihantui oleh pikirannya semalaman, hingga akhirnya matahari menyambut lagi.
---
Yujin yang terlelap di sofa ruang tamu terbangun karena pancaran sinar matahari yang begitu menyengat mata.
Ia memegangi kepalanya yang masih berputar dan begitu sakit akibat efek alkohol semalam. Terkejut. Itulah reaksinya ketika pertama kali menyadari ruangan sekelilingnya. Siapa yang dapat lupa? Tempat di mana kita hampir tinggal setiap hari di sana....dulu.
"Shit......" Yujin hanya bisa mengeluh dan menyadari kebodohannya.
Ia mencoba berdiri dan berjalan ke arah kamar Minju dan ruangan lain. Akan tetapi, semua kosong. Tentu tidak ada orang di rumah itu saat ini karena jam dinding menunjukkan pukul 9 pagi. Minju pasti sudah berangkat ke kantornya.
Yujin yang haus menuju dapur untuk mengambil gelas dan air. Saat tengah mengambil gelas di sebuah rak, terdapat sepucuk kertas yang sudah ditempelkan di dekat sana
Yujin mencabut kertas itu dan membacanya,
"Ada sup di meja, makan dulu sebelum pulang. Aku harap Kamu gak ke sini lagi lain kali."