Tidak selamanya Patah hati berdampak negatif, ada orang yang karena patah hati malah jadi produktif
Now Playlist-Paris-The Chainsmokers
Selamat Membaca Semoga Kalian Suka 🤗
***
Auryn memberikan sebuah buku kepada Shandy. Buku itu berisi kumpulan cerita-cerita pendek yang dibuat Auryn selama dua tahun terakhir.
"Lo serius mau nunjukin ini ke gua?" Shandy mengangkat buku kumpulan cerpen itu.
Auryn hanya membalasnya dengan anggukan.
"Tidak selamanya patah hati berdampak negatif, ada orang yang karena patah hati malah jadi produktif," ucap Shandy sambil tersenyum.
"Gue cuman membantu otak dan pikiran gue biar nggak nyimpan beban terlalu banyak," cengir Auryn.
Menulis adalah salah satu media yang dilakukan Auryn untuk melepas segala beban pikiran dan rasa sakit yang ia rasakan saat ini yang ia tahu otaknya tidak mampu menyimpannya secara terus-menerus.
"Kayaknya Alden masih menjadi tokoh yang paling mendominasi di cerita lo," Shandy menopang dagunya sambil menebak-nebak.
"Enggak lah, itu semua fiksi yang berasal dari imajinasi gue," kukuh Auryn.
"Enaknya jadi penulis itu kayak gini kalau ketahuan, ngelesnya suka bawa-bawa imajinasi."
Sore ini mereka janjian untuk bertemu di Warkop. Auryn sengaja mengajak Shandy bertemu. Shandy sudah meyakinkan Auryn agar mau terlibat dalam project Nubar-nya, kini giliran Auryn yang ingin memastikan bahwa Shandy tidak salah memilihnya dengan memberikan buku yang berisi kumpulan-kumpulan cerpen yang ia tulis.
Mereka kembali melanjutkan pembahasan mengenai tema yang akan mereka angkat dan waktu yang perlu mereka sepakati agar tida berbenturan dengan jadwal kuliah mereka.
Awalnya pembahasan berjalan sesuai jalur, namun tiba-tiba Shandy malah menanyakan mengenai hubungan Auryn dan Alden.
"Pertemanan emang keputusan yang tepat ya?"
Pertanyaan yang dilontarkan Shandy berhasil mengalihkan fokus Auryn.
"T-tapi kan tema pertemanan nggak ada dalam list yang-"
"Bukan itu, maksud gue keputusan lo untuk berteman kembali dengan Alden emang udah tepat," Perkataan Auryn buru-buru di potong oleh Shandy.
"Kenapa jadi bahas itu? Fokus kita kan soal Nubar," sanggah Auryn setelah pikirannya sempat nge-bug.
Beberapa saat kemudian suasana kembali hening. Entah apa yang sedang berada di dalam pikiran mereka.
"Maaf Auryn kalau pertanyaan gue nggak pantas. Gue cuman penasaran aja karena menurut gue hubungan kalian itu unik. Disaat mereka yang putus lebih memilih musuhan kalian malah sebaliknya."
Ketika suatu hubungan kandas, menjadi asing adalah jalan yang paling sering mereka pilih dengan dalih mempercepat move on.
Gue pikir itu gak masalah, setiap orang punya cara yang berbeda dalam menyelesaikan keresahannya. Entah memilih berteman atau menjadi asing seperti orang yang gak pernah saling mengenal ya, itu kembali lagi ke pribadi masing-masing.
Auryn tertawa untuk mencairkan suasana yang tiba-tiba jadi tegang. "Itu berdasarkan pengalaman Steffy ya? Soalnya kalau dari pengalaman lo gak mungkin."
"Yang paling dekat sih Steffy ya, tapi lo harus tahu gue Writersan, Ryn," ucapnya sambil tersenyum nyengir.
Auryn menepuk jidatnya sambil tersenyum menahan malu.
"Yaudah, kita lanjutin ini dulu nggak usah bahas yang lain," pungkas Auryn.
Mereka kembali melanjutkan pembahasan mengenai project nubar. Sepanjang pembahasan Auryn sangat kagum dengan sikap Shandy yang memberi sanggahan tanpa menjatuhkan yang memberi usul tanpa memaksa harus di penuhi. Sikap yang dimiliki Shandy membawanya mengingat sosok Alden.
"Tipikal cewek yang lo suka kayak gimana?"
Pertanyaan dari Auryn berhasil membuyarkan konsentrasi Shandy. Shandy terdiam beberapa detik sebelum menjawab pertanyaan itu.
"Yang mau sama gue dan gue mau sama dia," Shandy menjawab seadanya.
Auryn hanya bisa mengerutkan keningnya mendengar jawaban dari Shandy.
"Takutnya pas gue nentuin tipe dan dapat orang yang sesuai eh, dianya gak suka sama gue," ucapnya terkekeh, "Yang penting sih sama-sama mau urusan tipe bakal muncul sendiri kalau hubungan itu sudah berjalan."
"Ohw, gue cuman tanya dan berharap dapat jawaban yang konkrit karena gue berencana pengen buat tokoh yang karakternya seperti tipe lo banget. Biar lo bisa ngerasain yang namanya jatuh cinta," ucap Auryn terkekeh.
Shandy mencubit gemes pipi Auryn setelah mendengar ucapannya.
"Jatuh cinta kok sama yang fiksi."
***
"Abis dari jalan-jalan kayaknya senyum terus ya, habis ketemu pacarnya, ya?," Mama Hanna mendekati Auryn yang sedang duduk menonton televisi.
Setelah bertemu Shandy hari ini raut bahagia terlihat jelas di wajah Auryn.
"Mama tuh ya, kalau Ryn lagi senyum-senyum sendiri pasti langsung dikaitkan sama cowok," desis Auryn.
Mama Hanna hanya tertawa dan mengelus puncak kepala Auryn. Pandangan Auryn terfokus pada kantung mata mamanya.
"Tidur mama pasti gak nyenyak," Jarinya menyentuh kantung mata milik Mama Hanna.
Mama Hanna menyingkirkan jari Auryn sambil menampik, "Tidur mama nyenyak kok, ini kayaknya pengaruh usia deh."
"Ryn tahu, Mama butuh pelampiasan buat ngilangin rasa sakit dan rasa rindu Mama ke Papa. Mama kerja kayak gini juga buat Ryn, tapi yang Ryn pengen itu cukup ngelihat Mama sehat aja ..." ucapnya lirih.
Mama Hanna memeluk Auryn dan membisikkan sesuatu. "Maafin Mama."
Auryn menghapus air mata yang membasahi pipi Mamanya. "Mama harus janji ke Ryn, kalau kesehatan mama jauh lebih penting dan ngenyaksiin Ryn berjuang sampai akhir."
"Mama janji bakal jaga kesehatan mama, tapi mama gak janji bisa menyaksikan perjuangan kamu sampai akhir," pungkas Mama Hanna sambil menyeka air mata Auryn. "Udah ya sedih-sedihnya mama mau ke kamar dulu."
Impian terbesar seorang anak adalah ketika menyaksikan kebahagiaan orang tua dari setiap perjuangan berat yang kita lakukan.
Gue tahu banyak impian yang pengen kalian wujudkan dan gue mohon jangan hanya gara-gara patah hati karena cinta kalian rela menghancurkan impian kalian.
***
Jangan lupa vomentnya ya teman-teman. Sweet love dari Fatmadilla untuk kalian semua 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Mantan
Novela JuvenilNgapain musuhan kalau udah jadi mantan? -Refalden Keyraffa- Bagaimana perasaanmu saat dipertemukan kembali dengan mantan di Perguruan Tinggi yang sama tanpa sepengetahuanmu? Kisah ini bercerita tentang Refalden Keyraffa dan Auryvhina Pr...