Part 3 Can We Be Friend?

57 39 23
                                    

Now Playlist- Hati-hati di Jalan- Tulus

Ngapain musuhan kalau udah jadi mantan?

Selamat Membaca Semoga Kalian Suka 🤗

08. 45

Auryn mengecek penampilannya di depan cermin memastikan ia tidak melakukan hal yang memalukan di hari pertama kuliahnya.

Ketika dirasa sempurna dan aman, Auryn menuju ke meja makan untuk sarapan.

Hari ini adalah hari pertama seluruh mahasiswa Universitas Wiraguna memulai semester baru, semester ganjil tepatnya. Begitupun dengan Auryn yang sudah resmi menyandang status mahasiswa baru Jurusan Sosiologi Fakultas Sosial Politik Universitas Wiraguna.

"Ini Dosennya yang kelewat rajin atau mahasiswanya yang terlalu bersemangat," selidik Mama Hanna.

"Nggak kok Ma, Ryn sengaja mau berangkat pagi biar nggak kena macet di jalan," kata Auryn walaupun sebenarnya tujuannya berangkat pagi karena malas berpapasan dengan banyak orang.

Mereka kembali meneruskan sarapannya, sambil Mama Hanna memberikan wejangan-wejangan ke Auryn mengenai dunia perkuliahan.

"Yaudah deh Ma, Ryn berangkat dulu yah," pamit Auryn sambil menyalami Mamanya.

Auryn mengendarai motornya memecah Ibu Kota di pagi hari yang nampak lenggang dan belum ramai oleh kendaraan yang hilir mudik.

Auryn berasa seperti masih berada pada suasana SMA, dimana dia mengendarai motornya di pagi hari dan bertemu dengan banyak anak Sekolah yang mulai berlarian memasuki bus sekolah agar tidak terlambat dan berurusan dengan Guru BK yang super killer.

Namun kali ini Dewi Fortuna tidak berpihak pada Auryn. Ban motor yang dikendarainya harus pecah di tengah jalan dan sialnya tidak ada tempat tambal ban di dekat situ, sehingga Auryn memilih untuk mendorong motornya mencari tempat tambal ban.

***
09.35

Auryn sudah tiba di Fakultasnya dan ini melenceng dari rencananya yang harusnya ia tiba pukul 09.15 namun karena ban motornya pecah menyebabkannya harus menunggu lama.

Suasana Fakultas Sosial Politik saat itu sangat ramai dan Steffy pun belum terlihat batang hidungnya. Auryn dan Steffy menempati kelas A sedangkan Kara berada di kelas B.

"Gue masuk aja kali ya, ah persetanlah dengan tatapan orang-orang toh gue aja gak kenal mereka," Auryn meyakinkan dirinya.

Auryn berjalan menuju ruang kelasnya dan disambut dengan tatapan-tatapan tidak suka dari beberapa orang bahkan ada yang terang-terangan mencaci dan memaki dia.

Ingin sekali rasanya Auryn cepat sampai ke ruang kelasnya namun ia rasa jarak ruangan itu semakin jauh apalagi setiap ia bertemu dengan orang-orang yang membuat kupingnya panas.

Namun tiba-tiba, Auryn merasa seperti ada telapak tangan yang menutup kedua telinganya ia pun berbalik dan melihat sosok pemilik tangan itu.

"Lo gak bisa nutup mulut orang lain, tapi telinga lo yang perlu ditutup biar gak dengar omongan orang," kata laki-laki itu sambil menempelkan telapak tangannya di telinga Auryn.

Auryn terkejut, karena ia tidak mengenali siapa cowok itu dan bahkan sekalipun berusaha mengingat-ingat cowok itu tapi tetap saja tidak bisa.

"Gue Khanza Galashandy panggil aja Shandy. Gue anak Jurnalistik semester 5," ucapnya memperkenalkan diri.

"G-gue Auryn anak Sosiologi semester 1. Emm, terima kasih ya, kak Shandy."

"Sama-sama Auryn. Oh iya, panggil Shandy aja gak usah pakai kak, gue lebih suka dipanggil kayak gitu," ucap Shandy sambil tersenyum memamerkan lesung pipi yang membuatnya terlihat manis.

Teman Tapi MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang