Now Playlist- Comethru- Jeremi Zucker
Sulit memaafkan hubungan di masa lalu adalah alasan mengapa banyak orang enggan memulai hubungan baru
Selamat Membaca Semoga kalian suka 🤗
"Mama kok gak bilang sih ke Ryn kalau kak Alden kuliah di Wiraguna dan satu jurusan sama Ryn?" tanya Auryn.
Mama Hanna yang sedang asik membaca majalah itupun menghentikan aktivitasnya.
"Kan Ryn sendiri yang gak mau kalau Mama bahas-bahas Alden lagi," balasnya.
Setelah putus tiga tahun yang lalu, Auryn memang tidak menyukai pembahasan apapun tentang Alden bahkan setelah Alden lulus SMA, ia enggan mencari tahu tentang kehidupan Alden setelah lulus Sekolah.
Andai saja Auryn mau mendengar sedikit informasi tentang Alden, pasti saat ini ia tidak bertemu Alden di Universitas dan Jurusan yang sama.
Mama Hanna bangkit dari tempatnya dan duduk di samping Auryn. "Waktu Mama urus berkas-berkas Ryn, Mama ketemu dengan Alden. Mama pengen beritahu ini, tapi Ryn pasti gak mau dengar jadi ya biar nanti kalian ketemu sendiri."
Auryn mendesis. "Kalau saja Mama bilang soal ini, pasti Ryn --"
"Pasti Ryn gak jadi kuliah di Wiraguna," sambung Mama Hanna dengan wajah tertekuk.
"Mama hanya ingin kamu berubah menjadi seorang yang pemaaf. Rahasia dari hidup tenang dan bahagia adalah melapangkan hati kita untuk memaafkan kesalahan orang lain," ucapnya kepada Auryn, "Dendam yang berlarut-larut hanya akan membuat hati kita semakin menjadi kalut," Mama Hanna mengelus puncak kepala Auryn.
Perkara memaafkan kesalahan orang lain adalah hal yang sulit dilakukan Auryn, terutama memaafkan Alden. Lebih tepatnya memaafkan hubungannya dengan Alden di masa lalu yang akhirnya membuatnya selalu takut untuk memulai hubungan baru.
"Ryn, Mama minta tolong dong beliin ini di minimarket depan,"Mama Hanna memberikan list belanjaan.
Auryn pun mengambil list belanjaan dan segera menuju minimarket.
Jarak Minimarket dan rumah Auryn tidak lah jauh dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Tidak butuh waktu lama Auryn sudah tiba di Minimarket tersebut dan mulai mencari barang-barang yang tertera di list.
Setelah mengecek satu persatu list dan merasa tidak ada yang terlupa, Auryn langsung menuju ke sebuah rak yang dipenuhi dengan berbagai macam cemilan. Akhir-akhir ini Auryn memang lebih sering menstok cemilan di rumahnya.
Auryn mengambil salah satu cemilan, namun tiba-tiba cemilan itu diambil orang lain.
"Makan cemilan tu gak baik buat kesehatan," Cowok itu menaruh kembali cemilan ke tempatnya.
"Itu bukan urusan kak Alden, lagian makan cemilan gak langsung buat gue mati kan?" ketus Auryn.
Alden hanya tertawa sambil mengacak-acak rambut Auryn.
"Ishh, berantakan tau gak," tukas Auryn sambil menghempas tangan Alden dari kepalanya.
Alden kembali tertawa. "Apa yang berantakan, hatinya?"
Daripada terus berada di situasi seperti ini, Auryn lebih memilih pergi dari tempat itu. Tapi baru saja ia akan melangkah, tangannya sudah dicegat oleh Alden.
"Daripada lo pergi dan gak dapat apa-apa, mending lo ikut gue," tawar Alden.
Auryn tersenyum sinis. "Makasih kak, tapi maaf gue gak bisa."
"Serius lo gak mau? Nyesel lo nanti," ujar Alden sambil menaik turunkan alisnya.
Tanpa berpikir panjang, Alden langsung menarik tangan Auryn untuk ikut bersamanya. Walaupun sudah berusaha memberontak, tapi tetap saja ia tidak cukup mampu untuk melepaskan diri dari Alden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Mantan
Roman pour AdolescentsNgapain musuhan kalau udah jadi mantan? -Refalden Keyraffa- Bagaimana perasaanmu saat dipertemukan kembali dengan mantan di Perguruan Tinggi yang sama tanpa sepengetahuanmu? Kisah ini bercerita tentang Refalden Keyraffa dan Auryvhina Pr...