Tuan Muda

55 13 14
                                    

"Ughhh..."

Kepalanya terasa sangat sakit, semalam ia benar-benar tidak bisa tidur, cahaya benang-benang merah yang melilit jari-jari tangannya membuatnya sedikit panik.

Ia kembali melihat kedua tangannya, sudah hilang, tubuh nya juga tidak ada luka sama sekali.

"Benang cahaya merah apa itu?"

Dipikir seperti apapun, ia tidak mendapatkan jawabannya.

Setelah membersihkan dirinya, ia keluar dari kamar nya dan berjalan menuju ruang bacanya. Apakah gadis itu sudah pergi? Kalau gadis itu seorang penipu, ia akan dengan mudah pergi keluar dari rumah ini. Kalau pun seorang pencuri, tidak ada yang berharga sama sekali di rumah ini yang bisa untuk dicuri.

Pintu ruang baca masih terbuka lebar, apakah gadis itu sudah pergi?

Ia memasuki ruang bacanya, melihat seorang gadis yang masih tertidur lelap di lantai ruangan ini.

Lalu, kenapa banyak sekali lembaran-lembaran kertas berserakan di lantai?

Ia pun menoleh ke atas dan betapa terkejutnya ia melihat atap rumahnya telah di tutup oleh lembaran-lembaran kertas yang disusun menjadi sebuah papan penutup atap yang bolong.

Aura kemarahan sudah keluar dari dalam dirinya.

Ia mengambil salah satu lembaran kertas yang berserakan itu,

"I-iini kan..."

Diantara semua buku yang ada di rak-rak ruangan ini, mengapa gadis itu memilih sebuah buku yang sangat penting bagi dirinya?!

"Keterlaluan!"

Catatan pembukuan usaha miliknya kini telah hancur, padahal catatan itu sudah selesai ia buat sebelum gadis itu muncul di rumah nya.

"Kau, bangun sekarang juga!"

Sakura mendengar suara yang sangat kencang, membuatnya langsung terbangun dari tidurnya.

"A-ada apa? Kenapa kau berisik sekali?"

Sakura dengan perlahan bangun dari tidurnya dan menatap seseorang yang ada di hadapannya.

Rasanya semalam Sakura tidak melihat ekspresi yang seperti itu di dalam mimpinya, mengapa setelah terbangun dari mimpi ia melihat sebuah ekspresi yang tidak ingin sekali ia lihat?

"Ke-kenapa? Ah, aku sudah memperbaiki atap rumah mu! Lihat?!"

Sakura menunjuk ke atas untuk memberitahukan kepada laki-laki itu kalau Sakura sudah memperbaiki atap rumahnya.

Tanpa membalas perkataan Sakura, laki-laki itu segera meraih tangan kanan Sakura dan membawanya keluar dari ruangan membaca.

Pemuda itu menarik Sakura sampai di sebuah halaman depan rumah ini.

"Pergi sekarang juga!"

Pemuda itu melepaskan tangan Sakura dan mendorong Sakura untuk pergi dari rumah nya.

Sakura tidak menyangka kalau laki-laki itu bisa bersikap kasar kepadanya.

Sakura tahu, ia salah memasuki rumah orang yang tidak di kenal, apalagi ia sampai membuat atap rumah orang itu bolong karena dirinya yang terjatuh.

Padahal, Sakura sempat terpesona oleh ketampanan laki-laki itu, tapi ia bukan seorang laki-laki yang baik seperti Naruto.

"Aku tidak suka laki-laki kasar seperti mu! Aku tahu aku salah, aku juga tidak ingin datang kesini kalau saja aku tidak dikejar oleh ninja berbaju hitam itu!"

Sakura kesal, laki-laki itu sangat angkuh dan seorang pemarah.

"....."

Laki-laki itu hanya diam, ia tidak perduli dengan apa yang gadis itu katakan.

Klan Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang