Author POV
"Pagi, Bu."
Suara Sheryl menarik atensi Woong yang lagi ngepel teras kontrakan. Gadis itu keliatannya mau belanja bahan masakan. Sheryl menyapa ibu-ibu yang berkerumun di sekeliling gerobak penjual sayur.
"Wah, mau masak lele ya, Bu?" tanyanya, ke salah satu ibu-ibu.
"Iya nih. Kalo kamu mau masak apa?" Si Ibu balik nanya.
Sheryl memperhatikan bahan-bahan masakan di gerobak, tatapannya berhenti di sepapan tempe yang dibungkus daun pisang.
"Aku pengen masak tempe, tapi bosen kalo digoreng biasa. Enaknya diapain ya, Bu?" tanyanya.
"Bikin cobek tempe enak tuh, Sher." Ibu-ibu lainnya menyarankan.
"Cobek tempe? Kaya gimana tuh, Bu?"
Makin susah mengalihkan atensinya dari Sheryl, Woong terus memperhatikan waktu gadis itu menyimak ibu-ibu yang lagi memberitaunya cara membuat cobek tempe.
Sesekali pertanyaan atau komentarnya membuat ibu-ibu di sana bahkan abang penjual sayur tergelak.
Woong jadi berfikir, sejak kapan gadis itu jadi begitu pandai bersosialisasi dengan banyak orang? Kini Sheryl bukan lagi gadis pendiam yang Woong ketahui susah bersosialisasi dengan orang lain.
"Sama aku aja, Bu, sekalian." Sheryl terlihat menyerahkan dua lembar uang seratus ribuan ke penjual sayur.
"Eh, gak usah Neng Sheryl! Kok jadi kamu yang bayarin."
"Gak apa-apa, Bu," ucap Sheryl. "Kalau gitu aku duluan ya, Bu."
Berdasarkan yang Woong dengar, ibu-ibu tadi belanja bahan masakan untuk makan-makan bersama. Dan Sheryl membayarkan belanjaan mereka.
Pagi ini Sheryl masak bareng Jinny dan yang lainnya. Cuma Somi yang gak ada di rumah-dia pergi sejak pagi buta karena ada acara di kampus.
Fyi, Denise juga satu kampus sama Somi dan Daehwi. Bedanya, dia ambil kelas karyawan karena kuliah sambil kerja.
"Jin ..." Suara Woong bikin Jinny bergegas bukain pintu dapur.
"Apaan?"
"Tumben lewat belakang, Bang," kata Denise.
"Kebetulan gua denger kalian rame-rame di dapur. Jadinya gua ngetok pintu belakang," ujar Woong. "Mau pinjem pisau buat ngupas kentang dong, Jin."
Jinny ngambil yang disebut Woong, "mau masakan apaan, Bang? Masak di sini ajalah."
"Nah, bener. Sekalian masakin buat kita." Denise udah cinta banget sama masakan Woong.
"Kalo Neng Soodam yang minta baru gua mau," sahut Woong sambil kedip-kedipin Soodam.
"Pergi sana jauh-jauh! Hush!" usir Soodam yang lagi duduk melingkar sama Sheryl dan Denise. Mereka lagi ngupas bawang dan lain-lain.
"Entar kalo Abang pergi Eneng kangen lagi." Woong nyeletuk lagi, tapi Soodam keliatan sama sekali gak berminat buat menanggapinya.
"Si Daehwi ke kampus gak, Bang?" tanya Jinny.
"Iya. Somi juga, kan?"
"Iya. Katanya ada acara sampai besok."
"Lah, berarti mereka nginep?" tanya Woong baru tau.
"Iya. Btw, Bang, malem ini gua titip Sheryl ya," pinta Jinny bikin gadis yang namanya dia sebut barusan melotot.
"Kak, kok nitipin gua ke dia?" tanya Sheryl keberatan.
Jinny noleh doang, terus natap Woong lagi. "Hari ini gua sama Soodam masuk shift malem. Denise entar malem ada kelas, pulangnya mau nginep di kosan temennya. Jadi Sheryl sendirian. Titip, ya. Kalo ada apa-apa entar gua suruh dia chat lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan || Jeon Woong✔
Fanfic[Silverboys series Book 9] Buat Woong, tetanggaan sama mantan adalah salah satu bentuk musibah. Apalagi mantannya berubah jadi super duper cantik. ©Millenniums12, April 2022.