Tetangga Baru

389 46 3
                                    

Author POV

Bogor, 2022.

"Eh, udah pada tau belom?"

Donghyun jadi yang pertama membuka pembicaraan pagi ini, waktu Woong naruh piring berisi 5 telur ceplok di meja makan.

"Apaan, Bang?" sahut Daehwi. Tetep penasaran walau matanya masih setengah melek. Walau masih ngantuk, wangi telor ceplok berhasil bikin dia bangkit dari kasur.

"Rumah sebelah nambah penghuni."

"Oh iya?" Woong merespon tanpa mengalihkan pandangannya dari buku resep.

"Iya. Setelah berbulan-bulan, akhirnya penghuni rumah sebelah pas berlima. Kaya kita."

"Kenapa emangnya, Bang?" tanya Woojin. Sambil sibuk ngetik ucapan selamat pagi buat 'Ayang'nya.

"Kan pas gitu, kita berlima bisa ngedate sama mereka." Belum apa-apa Donghyun kebayang bakal melepas masa jomblonya setelah 24 tahun. Iya, dia terakhir putus sama tali puser. Alias belum pernah pacaran.

"Sorry, Bang, gua gak bisa. Kan gua udah ada Ayang," kata Woojin. Ditunjukkannya wallpaper hpnya sendiri. Foto dirinya dan pacarnya memakai kaus couple Mami Papi.

"Semoga besok pegat," celetuk Donghyun.

"Aamiin," koor Woong, Daehwi dan Byounggon serempak. Mereka emang kompak kalo soal beginian.

"Parah ih amit-amit." Woojin berakhir makan sambil ngedumel.

"Cantik gak Hyun si penghuni baru itu?" tanya Byounggon.

Donghyun mempercepat kunyahannya. Gak sabar jawab sebelum nelen makanan di mulutnya. Alhasil dia ngangguk-ngangguk dengan mata melotot. Artinya 'serius, cantik parah'.

"Sama ayang Soodam cantikan mana?" tanya Woong. Soodam tuh salah satu penghuni kontrakan sebelah. Karena Woong menyebutnya dengan embel-embel ayang, bukan berarti mereka pacaran. Woong cuma suka iseng godain gadis cantik asal Kota Bandung itu.

"Cantikan si anak baru coy!" ujar Donghyun.

Daehwi melotot "Demi?"

"Allah."

"Coba eja!" titahnya. Udah kaya anak kecil yang mastiin temennya ngibul atau engga. Karena kalau berani ngeja artinya bener, kalo gak berani artinya bohong.

"A-l-l-a-h." Donghyun nurut-nurut aja. Padahal dia umat Hindu.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi~"

Serentak mereka noleh ke arah pintu. Terdengar suara perempuan, menyusul suara ketukan pintu.

"Itu dia!" ucap Donghyun heboh. Dia bangkit berdiri dan lari ke arah pintu paling pertama.

Byounggon nyusul sepersekian detik setelah Donghyun. Abis itu Daehwi, baru Woojin. Saking rusuhnya, kaki Woojin sampai kepentok kaki meja makan.

"Sialan lu!" makinya.

Woong yang masih duduk di meja makan hampir aja nempeleng anak yang satu itu, sebelum sadar bahwa yang dimakin Woojin bukan dirinya—melainkan meja makan.

Mantan || Jeon Woong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang