Aku tidak tau apa-apa tentang cinta. Diumurku yang segini seharusnya aku sudah menikah, tapi, jangankan menikah, merasakan cinta saja sepertinya aku tidak pernah. Karna seingatku, terakhir aku putus ya dengan tali plasentaku.
Di jaman ini, perjodohan dan alam gaib sepertinya sedang marak. Seperti di kampung sebelah, seorang gadis yang seumuran denganku menikah dengan kakek tua karena perjodohan. Bukan tanpa sebab, katanya mereka dijodohkan demi mengusir jin jahat di dalam tubuh gadis itu, oleh sebab itu tidak ada yang mau menikahinya. Tapi, aku berpikir itu hanyalah akal-akalan kakek itu saja demi mendapatkan kembang desa itu. Jika aku berada di posisi gadis itu mungkin aku sudah lari merantau ke negeri orang daripada hidup sengsara dengan orang yang tidak kucintai apalagi dengan embel-embel dunia gaib.
Hahaha. Ups, nyatanya aku tidak bisa lari dan merantau di negeri orang seperti yang kubilang tadi. Nyatanya aku di sini, di kamar ini, duduk menunggu suami gaibku. Ya, aku sudah menikah beberapa jam yang lalu. Nasibku sama seperti gadis kampung sebelah, hanya saja gadis itu memiliki suami yang nyata. Aku? Aku saja tidak tau siapa yang menikahiku, bukankah itu gaib? Iya, gaib. Huh, sepertinya Dewi Fortuna sedang tidak berpihak pada gadis yang bernama Kateliza Lorenzo ini, atau ... Kateliza Kastanov? Haha, Mrs. Kastanov.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Kateliza
Historical FictionAku Kateliza. Kisah ini tentang Kateliza. Pahit dan manis hidupku, jangan lupakan rasa asin yang mendominasi karna aku sangat menyukai asin! Hei, apa kalian ingin membaca kisahku? Silahkan baca, karena cerita ini kutulis dari buku berwarna cokelat...